• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MARI NYONTRENG YANG PUNYA VISI

Sebelum pilihan legislatif (pileg), ada suatu fatwa menarik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang kewajiban melakukan pencontrengan pada waktu pileg tersebut. Meskipun kontroversial, tetapi yang jelas bahwa melalui fatwa  tersebut maka ada sesuatu yang harus dilakukan –khususnya masyarakat Islam, yaitu melakukan pilihan politik dalam rangka memilih pemimpin bagi bangsa Indonesia. Terlepas dari kontroversinya, tetapi MUI sudah melakukan sesuatu yang diyakininya sebagai jalan keluar dari kecenderungan untuk melakukan golput.

Besuk kita akan melakukan contrengan lagi. Bukan untuk memilih anggota legislatif tetapi untuk memilih presiden dan wakil presiden. Tentu semua sudah tahu bahwa ada tiga pasangan capres/cawapres. Semuanya sudah memiliki pengalaman memimpin dalam levelnya masing-masing. Semuanya juga tidak diragukan komitmennya untuk membangun Indonesia, meski dengan caranya sendiri-sendiri. Ketiganya juga memiliki komitmen untuk tetap menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Jadi, dalam ukuran kasar semuanya tentu layak untuk menjadi presiden/wakil presiden.

Di dalam teori sosial dikenal ada yang disebut sebagai teori rational choice. Teori  ini termasuk teori sosiologi behavioral. Teori ini didasari asumsi bahwa manusia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu berbasis atas kepentingan yang diharapkan. Makanya, kalau kita menggunakan teori ini dalam memahami tindakan melakukan pencontrengan, maka yang jelas bahwa orang mencontreng karena ada kepentingan yang dirasakan sama untuk dipertemukan.

Para calon sudah menjual programnya. Apakah program tersebut bisa dilakukan atau tidak tentu sangat tergantung kepada banyak variabel yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, agar kita dapat memilih yang relevan dengan kepentingan kita, maka harus kita periksa ulang apakah ada tawaran program capres/cawapres yang bersesuaian dengan kepentingan kita. Jika jawabannya ya, maka sudah sepantasnya kalau  besuk kita melakukan pencontrengan.

Menurut  saya masih ada kesempatan untuk melakukan evaluasi dalam rangka mencermati terhadap track record capres/cawapres, program rasional yang ditawarkan dan kemampuannya untuk menjawab tantangan  zaman terutama di era Millenium Development Goals (MDG). Krisis  ekonomi membelenggu masyarakat dunia, tantangan lingkungan global dan krisis moralitas juga sedang menjadi masalah yang sangat serius. Maka, pilihlah pasangan yang sekurang-kurangnya telah memiliki visi, misi dan program yang relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat Indonesia lima tahun ke depan dan syukur jika kemudian bisa dijadikan sebagai basis bagi pengembangan jangka menengah dan panjang masyarakat Indonesia yang modern dan sejahtera.   

  

Categories: Opini