• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMPERTAHANKAN KEINDONESIAAN (1)

Saya sungguh-sungguh mengapresiasi terhadap pidato kenegaraan Presiden SBY di depan pimpinan DPR dan DPD serta seluruh anggota DPR dan DPD dan juga seluruh menteri dan pejabat eselon I dari  kementerian dan lembaga di Gedung MPR,  15 Agustus 2014.

Saya bukan ahli linguistik dan juga bukan ahli retorika yang mumpuni, akan tetapi mendengarkan pidato Pak Presiden SBY, saya mendengarkannya sebagai pidato yang bertenaga, bersemangat dan penuh dengan harapan dan keinginan yang dipadukan dengan intonasi yang tepat. Penekanan dan intonasi tersebut sangat terukur dengan pemaparan yang jelas dan tegas melalui pengungkapan data dan fakta yang akurat.

Pengalaman,  kekuatan pikiran dan batin  kiranya telah membawa Pak SBY untuk bisa memberikan pidato dengan sangat baik. Pidato yang layak memperoleh applause panjang dan mungkin adalah tepuk tangan terpanjang yang dilakukan sambil berdiri. Sungguh sebuah pidato yang sangat memukau siapapun yang memahami realitas yang sesungguhnya terjadi.

Dijelaskan oleh beliau posisi Indonesia di dalam percaturan internasional. Indonesia bukan lagi dianggap sebagai negara yang terbelakang. Indonesia sudah memasuki Negara maju dengan income perkapita penduduknya yang makin meningkat bahkan tiga kali lipat, sebagai new emerging economy, Indonesia sudah menjadi bagian dari G20, dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.

Ketika negara-negara lain terpuruk pertumbuhan ekonominya, Indonesia bisa berkembang dengan sangat baik.  Dalam bidang ekonomi, Indonesia bisa berbangga karena pencapaian ekonomi yang didapatkannya sekarang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata pertumbuhan Negara Asean, Amerika Serikat dan juga Jepang. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,9 persen.

Selain itu pemberantasan kemiskinan juga mencapai angka yang membanggakan. Pada tahun 2009 angka kemiskinan adalah sebesar 14 persen dan pada tahun 2014 tinggal sebesar 11 persen.  Jadi, pada tahun 2009 terdapat sebanyak 32 juta penduduk miskin dan pada bulan Maret 2014 tinggal sebesar 28 juta penduduk miskin.  Sebuah angka yang tentunya juga menggembirakan. Dengan semakin kecilnya jumlah masyarakat miskin di Indonesia tentu menggambarkan bahwa program-program jejaring sosial seperti PNPM, PKH, BLSM dan pemberdayaan masyarakat ternyata mempengaruhi terhadap pengurangan angka kemiskinan tersebut. Lalu, jumlah kelas menengah baru juga meningkat dengan signifikan. Pertumbuhan kelas menengah yang meningkat drastis tentu juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kesadaran baru tentang demokrasi dan pendidikan.

Di tengah arus perkembangan dunia yang makin kompleks, ternyata Indonesia bisa bertahan dengan tegak di bidang ekonomi dan politik. Dengan peningkatan ekonomi Indonesia tersebut, maka sekarang hutang ke IMF sudah bisa dilunasi. Di masa lalu, kita menundukkan kepala menghadapi IMF, yang disebabkan oleh suntikan dana hutang dan juga saran-saran pengembangan pembangunan di Indonesia, akan tetapi sekarang kita telah berdiri sejajar dengan IMF dan bahkan memberikan saran tentang perbaikan pengembangan ekonomi dunia berdasarkan pengalaman Indonesia.

Di bidang politik, maka yang penting adalah pencapaian di bidang demokrasi. Kita telah menjadi demokratis ketiga di dunia. Dalam waktu yang relative singkat semenjak era reformasi dimulai tahun 1999, ternyata kita telah menjadi Negara demokratis. Hal ini merupakan pencapaian spektakuler dalam bidang politik. Penyelenggaraan Pemilu dari tahun ke tahun makin baik. Dan kita tentu bersyukur bahwa melalui pemilu tahun 2014 yang lalu, ternyata bangsa Indonesia semakin dewasa. Pemilu berjalan dengan aman dan damai dan menghasilkan anggota legislatif dan calon presiden terpilih untuk periode 2014-2019.

Demokrasi yang dibangun  di atas kesadaran untuk membangun budaya politik yang unggul kiranya mendapatkan perhatian yang mendasar dari Pak SBY. Namun demikian bukan berarti bahwa pencapaian tersebut membuat kita semua puas. Bahwa pelaksanaan demokrasi memang mengalami kemajuan yang luar biasa. Akan tetapi tentunya harus terus menerus dilakukan perbaikan, misalnya di dalam proses pelaksanaannya. Memang masih ada celah yang perlu dibenahi, misalnya adalah politik uang yang masih disinyalir di tengah pelaksanaan pemilu. Semuanya masih membutuhkan pembenahan secara memadai.

Pencapaian di bidang pembangunan ekonomi, pembangunan bidang politik dan juga pembangunan social yang telah diselenggarakan di dalam kurun wktu 10 tahun terakhir tentunya telah memberikan harapan bahwa pembangunan yang didukung oleh keamanan, kesejahteraan dan kesadaran berbangsa tentu akan menjadi tangga bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Jadi masih terdapat banyak titik harapan bahwa Indonesia akan bisa menjadi negara yang maju, modern, sejahtera dan kuat berkat keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara terencana dan massif dan disertasi dengan transparansi dan akuntabilitas yang memadai.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

Categories: Opini