MEMPERBANYAK INVESTASI AKHERAT
MEMPERBANYAK INVESTASI AKHERAT
Saya diundang untuk memberikan taushiyah dalam acara pemberian santunan kepada anak-anak yatim, janda-janda dan juga sebagian pengurus Pondok Tahfidzul Qur’an Hidayatul Hikmah di Rungkut, Surabaya, 20/07/2014. Acara pemberian santunan ini juga dibersamakan dengan acara berbuka bersama yang diprakarsai oleh Ibu Hj. Nunuk Masruchi, selalu ketua Yayasan Pondok tersebut. Hadir juga para kyai dan sejumlah pengurus pondok pesantren.
Tradisi berbuka bersama dan sekaligus pemberian santunan anak yatim sudah menjadi tradisi umat Islam akhir-akhir ini. Kita semua tentu bersyukur dengan tradisi yang sudah menggejala seperti ini. Sungguh merupakan kebahagiaan bahwa kesadaran ke arah ini tampaknya semakin baik dari tahun ke tahun.
Demikian pula tradisi hafalan al Quran juga sudah semakin meningkat di era sekarang. Jauh sebelumnya kita tidak akan menduga bahwa terdapat anak-anak usia delapan tahun dengan hafalan al Quran yang sangat baik. Saya juga merasa bangga luar biasa kala melihat anak usia lima tahun dengan bacaan dan hafalan Quran yang sangat baik.
Bahkan di beberapa stasiun televisi juga menyajikan tayangan kontestasi hafalan al Quran khusus untuk anak-anak. Mereka semua tentunya membanggakan sebab di usianya yang masih kecil ternyata sudah memiliki hafalan al Quran yang sangat memadai. Kita sebagai orang tua terkadang merasa malu sebab kita tidak sebaik mereka dalam hafalan al Quran.
Saya diminta untuk memberikan taushiyah pada acara tersebut. Maka saya sampaikan tiga hal mendasar yang rasanya memang harus menjadi konsern kita semua. Pertama, kita bersyukur sebab selalu diberi nikmat yang besar berupa kesehatan, sehingga dengan kesehatan tersebut maka kita bisa menjalankan ibadah kepada Allah. Kita bisa shalat, puasa, dzikir, salat malam, dan juga mengamalkan ajaran Islam lainnya. Jika kita selalu bersyukur, maka kita akan diberi Allah kenikmatan yang lebih banyak.
Kedua, kita harus mengapresiasi terhadap setiap usaha untuk mengembangkan pendidikan Islam. Saya sangat bangga dengan usaha untuk mendidik anak-anak muda kita di dalam pengetahuan dan pengamalan ajaran islam. Saya sungguh merasakan betapa upaya untuk mendidik anak-anak agar menghafal al Quran adalah usaha yang sangat baik. Kala banyak orang yang tidak lagi peduli terhadap agama, lalu ada orang yang terus berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan al Quran maka orang tersebut pastilah memiliki kesadaran tentang arti pentingnya generasi masa depan.
Saya berkeyakinan bahwa kalau generasi muda kita diisi dengan al Quran, maka mereka akan menjadi generasi yang unggul di masa depan. Kita membayangkan bahwa di tahun Indonesia emas, maka Indonesia akan dipimpin dan diisi dengan generasi terbaik bangsa ini. Dan generasi tersebut adalah generasi al Quran. Itulah sebabnya kalau ada orang yang mendarmabaktikan kehidupannya untuk mengajarkan al Quran, maka orang tersebut sudah berinvestasi untuk kehidupan akherat. Tetapi sesungguhnya tidak hanya investasi akherat saja, sebab orang tersebut juga berinvestasi untuk dunianya juga.
Jika kita memiliki rumah yang baik, mobil yang baik, asset yang banyak akan tetapi berupa harta keduniaan, maka investasi kita itu hanya untuk keduniaan semata. Akan tetapi jika kitamengajarkan al Quran, membangun Pondok Al Quran, maka kita sesungguhnya berinvestasi dua hal sekaligus. Yaitu investasi akherat karena memang mengajarkan al Quran adalah investasi akherat, tetapi jika generasi al Quran tersebut kemudian menjadi pemimpin bangsa, menjadi ahli ilmu pengetahuan dan ulama-ulama terkemuka, maka berarti kita juga berinvestasi untuk duniawi.
Jika kita tilik sejarah peradaban Islam, maka akan diketahui bahwa para ulama kita di masa lalu itu luar biasa. Bayangkan misalnya Ibnu Sina, yang beliau dikenal sebagai ahli ilmu kedokteran yang dinyatakan sebagai peletak dasar ilmu kedokteran modern, akan tetapi juga ahli filsafat, ahli ilmu tafsir, ahli ilmu tasawuf dan lain sebagainnya. Itulah sebabnya ke depan haruslah didesain agar generasi muda kita dalah generasi sebagaimana zaman pertengan Islam.
Sungguh bahwa dengan memberikan bekal keagamaan yang cukup bagi generasi yang akan dating maka investasi keakheratan dan keduniawian bukanlah isapan jempol belaka. Ke depan kita akan melihat Indonesia yang jaya dan kuat karena keberhasilan pendidikan masa sekarang.
Jadi tidak salah kalau kita semua selalu konsern terhadap pendidikan agama, karena dari sanalah tersemaikannya generasi Indonesia yang akan mengisi kemerdekaan bangsa dengan keimanan dan ketaqwaan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul.
Wallahu a’lam bi al shawab.