TARI NUSANTARA DI THEATER NUSA DUA BALI
TARI NUSANTARA DI THEATER NUSA DUA BALI
Saya merasakan bahagia sebab bisa nonton Sendratari Nusantara di Theater Nusa Dua Bali. Memang selama ini saya belum menikmati tontonan tarian di theater Indonesia. Bahkan saya juga membayangkan bahwa suatu ketika saya akan bisa nonton Sendratari bercita rasa internasional, sebagaimana di Bangkok Thailand yang pernah saya tonton sekian tahun yang lalu. Akhirnya saya bisa juga melihat tontonan tarian unik di negeri ini.
Bali memang identik dengan dunia tari dan seni internasional. Bali memang mengandalkan wilayahnya sebagai pusat rekreasi dunia berkat kesenian dan religiositasnya. Bali dikenal sebagai negeri patung. Hampir semua sudut daerahnya dan juga bangunannya mestilah terdapat patung dengan berbagai ukuran dan variasinya.
Bagi saya yang mengenal sedikit dunia wayang, maka tentu saya bisa menikmati patung-patung yang bertebaran di sini. Misalnya patung peperangan antara Arjuna dengan Basukarna dengan kereta perang yang dikusiri oleh Kresna. Patung yang sangat indah dengan kuda-kudanya yang gagah dan kereta perang dan personal wayangnya yang sangat bagus. Patung di dekat Bandara Ngurah Rai itu tentu bisa menggugah semangat untuk menikmati pulau Bali dengan segala keindahannya.
Gedung Theater Nusa Dua Bali memang didesain secara khusus. Dengan tatanan wing kiri dan kanan lalu bagian tengahnya, maka penonton bisa menikmati tarian yang indah. Sebagaimana gedung theater lainnya, maka gedung ini sangat representatif untuk menjadi tontonan bertaraf internasional. Gedung ini dapat menampung penonton 700 orang.
Malam itu tidak semua kursi penonton tidak terisi sepenuhnya. Kira-kira setengahnya saja. Hampir sepertiga penontonnya adalah turis-turis asing yang memang sedang liburan di Bali. Maklumlah Bali memang identik dengan tujuan wisata internasional di Indonesia. Hampir semua wisatawan asing pasti akan menyempatkan diri untuk melihat Bali dengan berbagai keunikannya.
Dengan teme “Devdan, Treasure of the Archipelago” maka theater dengan kapasitas 700 penonton ini menjadi sangat menarik. Acara ini dimulai dengan penampilan dua orang bocah usia belasan tahun yang tersesat di Bali dan akhirnya menemukan sesuatu yang sangat langka. Maka kemudian keduanya melakukan perjalanan mistik ke seluruh pelosok Nusantara. Kemudian secara berurutan mereka menemukan berbagai tarian mulai dari Tari Bali, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Papua. Panggung teater ini memang didesain sangat modern dengan tata lampu dan tarian tradisional dan modern yang menggambarkan keindonesiaan, ketradisioalan dan kemoderenannya. Ada tari kecak yang riang, ada tari Saman yang religius, ada tari hujan yang berpengharapan, ada tari perang yang keras, ada tarian wayang yang gemulai, dan juga ada tarian Papua yang rancak dan tarian air yang riang gembira.
Gedung teater ini diresmikan pada bulan Juni 2011 dan semenjak itu telah menjadi bagian dari aktivitas turisme di Bali. Gedung teater ini telah menjadi pilihan bagi wisatawan dalam dan luar negeri untuk melihat pertunjukan yang berkualitas. Melalui tata lampu yang indah dan desain gedung yang modern, maka pementasan Sendratari Nusantara ini menjadi menarik. Itulah sebabnya ketika terjadi pertunjukan ini maka beberapa kali terjadi tepuk tangan yang meriah. Dan menurut saya, bahwa tepuk tangan itu sesuatu yang wajar sebab memang cukup menarik pertunjukan ini.
Pertunjukan selama 90 menit yang menggambarkan ragam budaya Indonesia ini terasa kurang. Oleh karena itu, saya sependapat dengan pernyataan Marie Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menyatakan bahwa: “Selamat atas Show yang luar biasa. Jati diri dan nuansa Nusantara tapi dengan kemasan kontemporer, entertainment tetapi tetap bercerita mengenai kekayaan budaya Indonesia. Sangat membanggakan dan tidak kalah dengan Show di luar negeri. Teruskan!”.
Melalui pertunjukan ini, sekurang-kurangnya bisa menjawab terhadap pertanyaan saya beberapa tahun yang lalu, bahwa dimindonesia juga terdapat pertunjukan teater yang bagus dan memberikan gambaran tentang keindahan Indonesia dari sisi budaya dan keseniannya. Ke depan, saya kira adalah bagaimana mempertahankan dan mengembangkan performance kesenian Nusantara ini sehingga akan bisa memberikan pemenuhan ekspektasi masyarakat internasional.
Wallahualam bisshawab.