• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

DAKWAH ISLAM DI ERA MODERN

DAKWAH ISLAM DI ERA MODERN
Dalam suatu acara Seninar internasional yang diselenggarakan di IAIN Walisongo Semarang, tentang Dawah Islam, maka saya sampaikan bahwa ada dua tantangan mendasar tentang dakwah islamiyah dalam kajian akademik maupun praksis.
Secara historis dapat diketahui bahwa proses Islamisasi di nusantara terjadi karena aktivitas dakwah. Tanpa usaha yang dilakukan oleh para dai, maka rasanya tidak mungkin akan terjadi ke pengantar terbesar umat Islam di Indonesia sebagaimana yang kita ketahui sekarang.
Dakwah Islam memiliki dua tantangan sekaligus. Pertama adalah tantangan keilmuan dakwah yang hingga sekarang belum tampak perkembangannya yang menggembirakan. Ilmu dakwah tampak stagnan dalam tataran pengembangan keilmuannya. Jika mengacu pada dimensi pengembangan keilmuan tersebut pada tulisan-tulisan ilmu dakwah yang sangat menonjol, maka rasanya tidak kita jumpai karya akademis outstanding tentang dakwah tersebut. Banyaknya buku atau jurnal yang di dalamnya menjadi instrumen bagi pengembangan ilmu dakwah maka tentu akan menjadi ajang bagi pengembangan ilmu dakwah tersebut.
Ada banyak pengkaji ilmu dakwah yang kemudian berubah pikiran untuk mengembangkan ilmu komunikasi atau community development atau bahkan kajian konseling. Akibatnya, orang lebih melihat pada cabang-cabangnya dan bukan pada pohon atau akarnya. Jika kita lihat di lapangan, maka tidak banyak kajian tentang dimensi-dimensi ontologis dan epistemologis keilmuan dakwah. Melalui diskusi atau kajian yang mendasar tentang hal ini, maka pengembangan keilmuan dakwah akan menjadi lebih semarak. Harus kita ingat bahwa hanya dengan diskusi atau kajian yang hangat saja maka pengembangan ilmu dakwah akan menjadi kenyataan.
Kedua, problem atau tantangan praksis dakwah. Harus kita akui bahwa dakwah bil lisan memang mendominasi terhadap percaturan dakwah di Indonesia. Ada banyak tokoh yang mengembangkan dakwah bil lisan ini. Baik dakwah bil lisan yang dilakukan melalui aktivitas bertajuk dakwah atau yang berupa sisipan dakwah dalam acara-acara yang khusus, misalnya peristiwa pernikahan, khitanan, jumatan, atau lainnya. Selain ini juga ada dakwah yang dilakukan melalui media massa, seperti televisi, radio, atau media massa lainnya. Tentu saja semuanya memiliki sejumlah pengaruh bagi para audiennya.
Dakwah Islam memang merupakan usaha yang dilakukan oleh para dai kepada masyarakat agar etika menjadi penganut Islam yang benar. Melalui dakwah Islam, maka masyarakat akan dapat menjadi pemeluk Islam yang menaati ajaran agamanya. Dan melalui dakwah Islam maka masyarakat yang memegangi prinsip kehidupan berdasarkan ajaran agama akan didapatkan.
Meskipun secara general bahwa masyarakat Indonesia adalah umat Islam terbesar di dunia, akan tetapi dari sisi kehidupannya belumlah menjadi masyarakat yang ideal. Yaitu masyarakat yang memiliki keyakinan keagamaan yang kuat, memiliki prinsip kehidupan yang benar dan memiliki ketercukupan secara ekonomis. Banyak masyarakat Indonesia yang belum seperti gambaran ini.
Ada banyak masyarakat Indonesia yang beragama Islam dalam keadaan masih miskin atau kaum mustadafin. Mereka yang masih terasa di bawah garis kemiskinan dan masih terpinggirkan. Oleh karena itu, gerakan ke arah mengembangkan ekonomi umat Islam saya kira merupakan gerakan yang tepat bagi masyarakat Islam di Indonesia.
Dakwah Islam memang sudah menggunakan pendekatan yang modern. Dakwah sudah menggunakan medium informasi yang mutakhir. Dakwah sudah dikemas dengan medium televisi, radio, surat kabar dan sebagainya. Dakwah sudah menghiasi halaman demi halaman surat kabar, dakwah sudah menghiasi tayangan demi tayangan medium televisi. Akan tetapi dakwah yang berpusat pada peningkatan ekonomi umat tentu belumlah menjadi arus utama bagi masyarakat kita.
Dakwah dengan menggunakan pendekatan ekonomi memang masih menjadi keinginan dan belum memperoleh sentuhan yang maksimal. Memang sudah ada gerakan dakwah melalui ekonomi, misalnya yang dilakukan oleh yayasan-yayasan yang memang bergerak di bidang perekonomian. Namun demikian, gerakannya belumlah lincah di dalam mempercepat peningkatan kualitas ekonomi umat.
Ke depan saya kira harus semakin banyak dakwah melalui pemberdayaan ekonomi umat, sehingga upaya untuk mempercepat tujuan dakwah yakni terbentuknya masyarakat Islami yang berkecukupan secara ekonomi akan dapat dicapai. Jika kita menggunakan ukuran bahwa kesejahteraan ekonomi adalah indikator kebahagiaan, maka dengan ketercukupan ekonomi maka akan lebih cepat untuk menggapai kebahagiaan tersebut.
Wallahualam bisshawab.

Categories: Opini