• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

TRANSFORMASI IAIN KE UIN SUNAN AMPEL

TRANSFORMASI IAIN KE UIN SUNAN AMPEL
If you don’t transform your company, you are stuck. Inilah pernyataan di dalam sebuah tulisan yang saya baca di Majalah Swa, 28 Nopember 2013. Tulisan ini tentu sangat menarik bagi saya terutama di dalam mengamati kecenderungan PTAIN untuk bertransformasi di tengah perubahan sosial yang terus terjadi.
Transformasi adalah kata kunci untuk memahami tentang mengapa sebuah perusahaan dapat atau tidak dapat bertahan di tengah gempuran para pesaingnya. Kita tidak akan pernah memahami bagaimana perusahaan sebesar dan semasyhur Black Berry dan Nokia bisa menjadi kolaps di tengah persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Dua perusahaan ini, sebagaimana ulasan Majalah Swa adalah dua perusahaan yang menganggap bahwa mereka akan terus bertahan di tengah gempuran perusahaan lain yang sejenis, misalnya Samsung dan sebagainya.
Perusahaan ini bukan tidak ingin berkembang, akan tetapi arena merasa sudah merasa sukses dan besar sehingga mereka merasa tidak akan mungkin terkejar oleh perusahaan lainnya. Dengan jumawanya, mereka merasa bahwa kesuksesan mereka tidak akan terkejar oleh para pesaingnya. Ternyata pilihan tidak melakukan transformasi adalah pilihan yang keliru, sebab ternyata para pesaingnya lebih canggih di dalam melakukan perubahan yang sesuai dengan selera pasar.
Menjadi UIN adalah bagian dari transformasi tersebut. Melalui perubahan dari IAIN ke UIN tersebut maka diharapkan bahwa akan terjadi perubahan respon para user terkait dengan pelayanan pendidikan. Dengan menjadi UIN, maka akan terjadi tambahan pelayanan pendidikan dan sekaligus juga akan memperluas akses pendidikan. Melalui transformasi ini, maka perluasan akses akan terjadi secara lebih cepat. Bayangkan dengan menjadi UIN maka program studinya akan menjadi bervariasi. Jika menjadi STAIN hanya akan mengelola rumpun ilmu keagamaan. Dan dengan menjadi UIN maka akan dapat tambahan untuk mengelola program studi ilmu sosial dan humaniora serta sains dan teknologi.
Kita semua tentu merasa sangat bergembira dengan transformasi ke UIN ini. Dengan begitu maka akan muncul beberapa akuntan baru,mprogram studi baru dan sebagainya. Dengan perubahan ini maka akan semakin banyak pilihan dari masyarakat untuk masuk ke UIN. Kemarin saya tuliskan bahwa dengan menjadi JIN maka akses Lara santri untuk memasuki pendidikan berkualitas dan program studi yang dibutuhkan oleh masyarakat akan terjadi.
Melalui fakultas sains dan tehnik, maka ada santri yang selama ini hanya memasuki program studi keagamaan akan bisa masuk ke dunia akses pendidikan yang lebih luas. De gan adanya fakultas ilmu kesehatan, maka klaim. Awa bahwa hanya orang kaya dan pintar dari luar pesantren yang bisa memasuki ke program ini akan terhapus kan. Ada satu hal yang tidak terbantahkan bahwa alumni pesantren yang memasuki Program Bantuan Santri Berprestasi ternyata memiliki ranking yang sangat bagus di dunia pendidikan tinggi. Mereka tidak hanya lulus tetapi lulus dengan pujian. Jadi kala anak pesantren diberi peluang untuk masuk ke perguruan tinggi yang berstandart tinggi ternyatabprestasi tinggi juga bisa diraih.
Transformasi adalah hukum alam yang tentu saja menarik untuk dicermati di tengah perubahan sosial yang terusan menggelinding dengan deras. Saya kira tidak ada kekuatan yang akan melawan perubahan ini. Makanya, siapa yang tidak mengikuti hukum perubahan maka pasti akan tertinggal. Dan yang penting di tengah perubahan itu adalah transformasi. Dunia pelayanan juga harus mengikuti hukum transformasii. Jika tidak maka dia juga akan tertinggal.
Dunia pendidikan tinggi harus mengikuti juga tuntutan masyarakat yang terus berkembang. Jika pendidikan tinggi itu ingin mengikuti alur perubahan masyarakat maka tentu juga hars berubah. Mungkin perubahan itu berada di dalam skala besar atau kecil. Dalam skala kecil adalah dengan terus mengikuti perkembangan tuntutan masyarakat, misalnya dengan menambah program studi atau menambah fakultas baru. Dengan menambah prodi atau fakultas baru, maka layanan terhadap tuntutan masyarakat akan dapat dipenuhi.
Perubahan yang lebih besar adalah dengan mengubah status kelembagaan endidikan tinggi. Misalnya dahulu beberapa IKIP menjadi universitas atau beberapa Institut menjadi universitas. Semua dilakukan tentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat dimaksud. Dengan demikian maka lembaga pendidikan tinggi tersebut dapat beradaptasi dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat.
Kita tentu berharap bahwa dengan transformasi IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel akan menjadi tonggak baru dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan berkembang.
Wallahualam bisshawab.

Categories: Opini