• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

IAIN SUNAN AMPEL JADI UIN SUNAN AMPEL

IAIN SUNAN AMPEL JADI UIN SUNAN AMPEL
Hari ini, Rabo, 04 Desember 2013, adalah hari yang sangat istimewa bagi segenap sivitas akademika IAIN Sunan Ampel Surabaya, sebab pada hari ini, telah terjadi perubahan status IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel. Sungguh merupakan hari yang sangat bersejarah bagi perkembangan IAIN Sunan Ampel yang tentu sudah sangat lama menginginkan untuk beralih status tersebut.
Pagi ini saya ke Surabaya dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk acara ke Surabaya. Mereka mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam kunjungan ke Madura. Di antara mereka adalah Dr. Suryadharma Ali, Prof. Dr. Muhammad Nuh, Dr. Dahlan Iskan, dan Djan Farid. Tentu semua dengan ajudannya yang biasanya memang secara protokoler harus seperti itu.
Pak Presiden memang tidak bersama dengan mereka sebab sedang ada acara di Bali untuk membahas tentang perdagangan internasional dengan sejumlah utusan dari luar negeri. Makanya, mereka akan menjemput Presiden di ruang VIP Room Bandara Juanda dan kemudian bersama-sama ke Sampang untuk membahas masalah agama, sosial dan budaya serta kemudian dilanjutkan dengan berbagai kunjungan lainnya.
Pak menteri agama sendiri sesuai dengan rencana akan meresmikan perubahan status IAIN Sunan Ampel, menjadi UIN Sunan Ampel pada jam 15 WIB selepas acara temu tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pejabat di Kabupaten Sampang. Pak menteri agama juga rencananya akan terus melanjutkan perjalanan ke Jakarta sebab ada acara yang sangat penting terkait dengan International Conference of Islamic Media. Acara ini sesungguhnya telah dibuka kemarin, akan tetap karena ada sebanyak 48 delegasi yang mewakili negara masing-masing, maka Pak Menteri Agama harus berada di Jakarta.
Sungguh suatu perjuangan yang agak rumit sebab peresmian ini bersamaan waktunya dengan kunjungan Presiden SBY ke Jawa Timur. Sebab biasanya memang para menteri harus bersama beliau. Untunglah bahwa masih ada peluang untuk mengajak Pak Menteri Agama di dalam peresmian acara alih status di IAIN Sunan Ampel tersebut. Butuh waktu untuk mencocokkan waktu Pak Menteri Agama di dalam hal ini. Saya tidak membayangkan audience yang jumlahnya ribuan orang dan berharap agar Pak Menteri Agama datang kemudian tidak jadi datang karena acara dengan Pak Presiden.
Perubahan status ke UIN tentu merupakan dambaan banyak orang. Mengaca dari perkembangan perubahan status dari enam IAIN di seluruh Indonesia, maka bisa menjadi gambaran betapa ada percepatan yang luar biasa terkait dengan alih status tersebut. UIN Jakarta merupakan UIN dengan percepatan yang sangat baik. Perkembangan program studi yang dimilikinya juga menjadi menarik untuk dicermati. Fakultas kesehatan dan fakultas ilmu sosial yang selama ini menjadi otoritasnya perguruan tinggi umum, kini sudah memasuki babak baru. UIN dengan fakultas baru telah berkembang dengan sangat memadai.
Dengan menjadi UIN, maka tidak hanya ilmu keislaman murni saja yang bisa dikajinya. Akan tetapi juga ilmu sosial dan humaniora serta sains dan teknologi. Makanya perubahan ini akan memicu perkembangan demi perkembangan yang sangat cepat. Melalui alih status ke UIN, maka para santri yang tidak memiliki akses pendidikan ke PTU akan bisa masuk ke UIN, tentu dengan persyaratan yang teruji. Yang jelas ada pilihan untuk membangun akses pendidikan secara lebih luas. Dengan demikian marginalisasi santri pesantren yang dirasakan selama ini akan menjadi terbuka tabirnya dan sekaligus juga akan membawa arah baru bagi pendidikan kaum santri
Memang kita telah memiliki sejumlah program untuk mengantarkan agar siswa madrasah dan santri untuk bisa mengakses pendidikan ke PTU, misalnya, saat Program Beasiswa Santri berprestasi (PBSB) yang saya kira sangat baik dan juga bisa menjadi ajang bagi para santri untuk berkompetisi. Namun demikian dengan dibukanya keran untuk secara langsung mengakses pendidikan. Ke UIN tentu akan berakibat lain. Di dalam konteks ini maka pilihan menjadi UIN adalah pilihan yang tepat.
UIN Sunan Ampel sudah menjadi bagian dari keinginan sivitas akademika dan juga masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kehadiran UIN Sunan Ampel adalah bagaikan turunnya hujan di musim kemarau yang dapat menghidupkan kembali kuncup-kuncup bunga dan dedaunan yang warna warni. Jika selama ini hanyalah ilmu agama dan ilmu sosial humaniora dalam sebagian kecil, maka akan terdapat Full mandat untuk mengembangkan rumpun dan disiplin ilmu lainnya. Jadi akan terjadi percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga akses pendidikan bagi kaum marginal.
Berubah menjadi UIN bukanlah karya akhir akan tetapi adalah karya pendahuluan. Dengan berubah menjadi UIN maka kita sedang membuka pintu ilmu yang sebenarnya. Makanya, dengan kunci ilmu yang sudah kita genggam itu, maka kita tentunya harus terus berusaha agar kedalaman rumah ilmu itu juga akan tetua KTA gali dan kita kaji. Tidak ada kata berhenti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut,. Di masa lalu, terutama di abad 10 sampai abad ke 13para sarjana dan intelektual Islam telah menghasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan masih terus menjadi bahan kajian hingga sekarang. Makanya warisan Islam tersebut tentu harus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini.
Saya tentu bersyukur bahwa ada perkembangan menarik dari kajian ilmu di PTAIN, terutama UIN dan beberapa IAIN. Perkembangan yang menarik tersebut adalah yang disebut sebagai program integrasi ilmu atau PRO ILMU. Melalui program ini, maka keterpilahan ilmu pengetahuan dengan dikotomi ilmu agama dan ilmu umum akan bisa direduksi dan bahkan diakhiri. Ke depan akan lahir ahli-ahli fisika, kimia, biologi, teknologi dan sains lainnya yang ahli juga di dalam ilmu keislaman. Program ini saya kira akan menjadi awal yang baik untuk kembali ke khittah tentang integrasi ilmu
Dr. Suryadharma Ali, Menteri Agama RI di dalam banyak kesempatan selalu menyatakan bahwa tidak ada dikotomi ilmu, sebab sumber ilmu adalah satu, Allah SWT. Jika sumber ilmu itu satu, maka dipastikan tidak akan ada pembagian ilmu yang satu ilmu agama dan lainnya ilmu umum. Ilmu tentunya adalah sesuatu yang integratif.
Terkait dengan hal ini, maka ke depan kita tentu berharap agar ada semakin banyak UIN yang mengembangkan ilmu integratif ini sehingga keinginan untuk menjadikan PTAIN sebagai Center of excellence bagi program integrasi ilmu tersebut. PTAIN sesungguhnya yang memiliki otoritas di dalam mengembangkan ilmu dengan corak seperti ini.
Wallahualam bisshawab.

Categories: Opini