• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

INDONESIA ITU SURGA DUNIA

INDONESIA ITU SURGA DUNIA
Membaca harian Media Indonesia, 27/10/2013, terasa sangat menarik. Hal ini disebabkan adanya laporan tentang semakin banyaknya bintang iklan, model dan pekerja fashion yang berasal dari luar negeri dan menjadi ikon model di Jakarta Fashion Week (JFW) yang diselenggarakan di Senayan City Jakarta. Mereka tidak hanya lenggok lenggok dengan balutan busana perancang atau desainer muda Indonesia, akan tetapi juga menjadi bintang iklan dan sebagainya.
Ternyata, bahwa menjadi model dalam fashion di Indonesia bisa menjadi jembatan untuk meraih prestasi lebih besar dalam perhelatan dunia fashion di pelataran internasional. Baginya, bahwa dengan menjadi model dalam ajang fashion di Indonesia, maka mereka akan bisa memasuki dunia model di Singapura yang memang menjadi ikon dunia model di Asia tenggara.
Bagi kita yang tidak mengenal dunia fashion atau model, maka kita bisa saja merasa bahwa ternyata Indonesia ini luar biasa. Bisa dibayangkan bahwa dunia fashion di Indonesia sudah sedemikian maju. Dalam setahun bisa ada lima sampai enam ajang festival model di Indonesia. Bahkan mereka bisa saja mendapatkan pekerjaan hampir setiap hari, baik untuk pemotretan, fashion maupun job lainnya. Bahkan mereka juga memperoleh bayaran yang lumayan lebih baik. Bisa satu setengah juta sampai lima juta dalam sekali tampil di event fashion.
Sebentar lagi, kita akan memasuki dunia perdagangan bebas. Melalui AFTA yang tahun depan sudah akan terjadi, maka sungguh kita tidak lagi akan bisa mengerem datangnya para pekerja, terutama kaum profesional, di negeri ini. Mereka akan datang dan mengais rezeki di negeri tercinta ini dengan tanpa ada proteksi terhadap para pekerja kita sendiri. Dunia pekerjaan akan menjadi mengglobal tanpa ada kata untuk menghentikannya
Beberapa saat yang lalu kita juga dibuat terkejut dengan sudah dimulainya para dokter luar negeri untuk praktik di negeri ini. Di beberapa rumah sakit ternyata sudah menggunakan tenaga asing di bidang kedokteran ini. Ada dalih yang dikemukakan adalah untuk memberikan asistensi dan pendidikan bagi para dokter kita. Sebuah alasan yang bisa saja merupakan logika yang dibuat-buat. Sebab jika yang diinginkan adalah asistensi dan pendidikan maka seharusnya bukan di rumah sakit umum akan tetapi di rumah sakit pendidikan.
Indonesia memang surga bagi siapa saja. Dengan jumlah penduduk yang besar, 210 juga lebih , dengan jumlah pulau dan suku bangsa yang sangat besar, maka indonesia bisa menjadi tujuan bagi para pencari kerja. Terlepas dari keinginan sejumlah orang yang selalu menganggap bahwa yang datang dari luar adalah yang terbaik, akan tetapi kehadiran para model dari luar negeri menggambarkan bahwa persaingan pada sektor bisnis ini juga akan menjadi semakin ketat. Indonesia memang sangat potensial sebagai pasar kerja internasional.
Persaingan global tentu tidak akan bisa dihentikan. Roda perdagangan bebas juga sudah menggelinding tanpa ada kekuatan yang akan menghentikannya. Persaingan ketenagakerjaan sudah ditabuh dan perlawanan juga sudah memulai membuncah. Di dalam konteks ini, maka yang bisa dilakukan adalah bagaimana bersiap diri untuk menjemput kompetisi yang mengglobal ini.
Indonesia memang surga bagi dunia perdagangan dengan negara lain. Termasuk juga surga bagi tenaga kerja asing. Dengan luas wilayahnya dan jumlah penduduknya yang banyak maka memungkinkan Indonesia menjadi tujuan bekerja tenaga luar negeri. Itulah sebabnya, banyak orang luar negeri yang belajar Bahasa Indonesia sebab ke depan Indonesia akan menjadi tujuan bagi para pencari kerja. Fenomena semakin banyaknya dokter yang bekerja di Indonesia dan juga para model untuk tampil dalam panggung mode Indonesia memberikan kesan bahwa ke depan akan semakin banyak mereka yang datang ke Indonesia.
Di dalam menghadapi globalisasi ini mental kita juga belum siap.Jika kita tidak menyiapkan mental dan kultur yang siap menghadapi kontes taksi di era global, maka bisa jadi ke depan kita akan menjadi penonton di negeri sendiri.
Tentu bukannya kita menolak terhadap siapapun yang datang ke Indonesia dengan tujuan tertentu, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menyiapkan diri untuk kontestasi di era itu. Jangan sampai ke depan tenaga kerja terhormat di ambil oleh orang lain, sementara kita memasuki tenaga kerja rendahan di negara lain.
Oleh karena itu, kesiapan masyarakat dan lembaga pendidikan tinggi untuk menjemput masa depan melalui penyiapan tenaga terampil akan menjadi sangat penting. Semoga kita bisa menyiapkan diri.
Wallahualam bisshawab.

Categories: Opini