• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PARA PENGHAFAL AL QURAN

PARA PENGHAFAL AL QURAN
Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri acara meeting yang penting untuk membahas tentang masa depan para penghafal AL Quran. Tema pertemuan ini adalah Post Program Kerjasama Kementerian Agama dengan United Islamic Cultural Center of Indonesia atau disingkat UICCI. Sebuah organisasi sosial Islam yang didirikan pada tahun 2005 oleh para sukarelawan muslim Indonesia dan Turki yang berpusat di Istambul Turki. Sebagai sebuah lembaga pendidikan dan kebudayaan Turki, maka salah satu programnya adalah dalam rangka mengembangkan pendidikan untuk kajian dan hafalan AL Quran.
Di Indonesia, program yang dikembangkan adalah dalam bentuk pesantren yang dikenal dengan nama Pesantren As Sulaimaniyah dengan pusatnya di Jakarta dan cabangnya yang tersebar di beberapa Propinsi di Indonesia. Perkembangan pesantren ini sangat pesat mengingat bahwa dalam jangka waktu yang relatif singkat bisa berkembang dengan cepat. Pesantren ini memang didesain dengan sangat modern. Pendidikan di Turki memang lebih maju dibanding lembaga pendidikan di tempat lain.
Sebelumnya, Kementerian Agama juga menyelenggarakan pelepasan santri Indonesia yang nyantri di As Sulaimaniyah sebanyak 40 orang. Mereka akan melanjutkan studinya di Turki dalam dua tahun. Mereka adalah lulusan SMP atau Madrasah Tsanawiyah yang kemudian belajar di As Sulaimaniyah selama setahun. Dalam setahun itu mereka menghafalkan Al Quran dan sebagai kelanjutannya mereka dikirim ke Turki untuk mendalami kajian AL Quran.
Yang saya kagumi dari para pelajar ini adalah kemampuannya untuk menghafal AL Quran dalam waktu yang sangat pendek. Ada yang mampu menghafal AL Quran dalam waktu lima setengah bulan dan paling lama sebelas bulan. Suatu prestasi yang sangat baik, bahwa mereka mampu menghafal AL Quran 30 juz dalam waktu yang singkat, kurang dari setahun.
Pertemuan yang dihadiri oleh direktur Pesantren As Sulaimaniyah, Farhat dan Direktur Wilayah Asia Tenggara dan Australia, Hakan Ozdemir, Dr. Jayadi serta para alumni pesantren As Sulaimaniyah yang sudah kembali ke Indonesia. Mereka sudah menyelesaikan pendidikan di Turki dan sekarang kembali ke Indonesia. Oleh karena itu, harus ada langkah untuk memberikan program kelanjutan bagi mereka ini.
Di dalam sambutan saya, saya tekankan pentingnya para penghafal AL Quran. Mereka adalah orang yang memiliki keunggulan dalam bidang keagamaan sebab mereka adalah penghafal AL Quran. Betapa hebatnya mereka yang telah menghafal AL Quran ini. Mereka adalah orang yang terpilih untuk menjaga kemurnian AL Quran lewat hafalan AL Quran. Oleh karena itu sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Islam sangat mengapresiasi terhadap mereka yang menjadi penjaga AL Quran tersebut.
Sebagai pemuda, mereka adalah orang yang sangat beruntung sebab mereka bisa mendalami AL Quran di Turki yang menjadi pusat pengembangan Islam di masa lalu dan hingga kini. Di kala anak muda lain menekuni keduniawian, maka mereka menekuni dunia keagamaan. Kala anak muda lain hura-hura, maka mereka dengan tekun menghafal AL Quran. Makanya tidak ada kata lain kecuali mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada anak-anak muda yang luar biasa ini.
Agar mereka tetap konsisten untuk mengembangkan hafalan AL Quran, maka ada tiga hal yang bisa dilakukan pasca program. Yaitu: pertama, mereka akan dikembalikan ke pesantren yang mengirimnya. Dengan mengembalikan mereka ke pesantren yang mengirimkannya, maka mereka akan dapat mengembangkan metode pembelajaran hafalan AL Quran melalui sistem yang dikembangkan di pesantren As Sulaimaniyah. Mereka akan bisa mengadaptasi terhadap metode pembelajaran AL Quran dengan sistem yang sangat baik ini.
Kedua, mereka dapat dikirim oleh UICCI untuk menjadi agen pengembangan kajian AL Quran di negara-negara lain. Banyak negara yang membutuhkan mereka. Misalnya adalah Korea Selatan, Jepang, Australia dan beberapa negara barat lainnya. Mereka akan dapat menjadi imam masjid di negara-negara tersebut. Dengan keahliannya sebagai pembaca dan penghafal Alquran tentu bukan hal yang sulit kalau mereka dikirimkan ke negara yang membutuhkannya.
Perkembangan Islam yang begitu pesat di negara-negara barat dan juga negara lain tentu membutuhkan pembaca AL Quran yang andal. Melalui pengiriman mereka ke negara tersebut tentu akan memiliki keuntungan yang sangat besar. Di satu sisi adalah untuk memanfaatkan para penghafal Alquran dan sekaligus juga untuk kepentingan dakwah Islam. Mereka akan dapat menjadi agen Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang memberikan kesejukan bagi semua umat manusia.
Ketiga, mereka juga bisa dikirim ke daerah-daerah yang membutuhkan para dai. Bukankah di Indonesia juga masih banyak yang membutuhkan mereka. Misalnya di daerah perbatasan atau daerah yang dikenal sebagai tiga T, tertinggal, terluar dan terbelakang. Mereka akan dapat dijadikan sebagai guru mengaji dan juga imam shalat di mushallah atau masjid di daerah tersebut.
Hanya saja yang perlu didiskusikan adalah bagaimana mereka ini memperoleh peluang untuk pengembangan program dimaksud. Makanya dukungan Pemerintah, khususnya Kementrian Agama menjadi sangat penting dan mendasar. Mereka adalah agen Islam yang luar biasa, oleh karena itu harus ada program yang dirancang untuk memanfaatkan mereka dalam pengembangan Islam di Indonesia dan juga negara lain.
Wallahualam bisshawab.

Categories: Opini