HIKMAH MEMBACA PERISTIWA ALAM
Sesungguhnya dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam dinamika alam adalah mengandung pelajaran bagi manusia. Pelajaran tentu saja terkait dengan apa yang sesungguhnya harus dilakukan untuk di kemudian hari. Islam bahkan mengajarkan agar umat manusia berpikir tentang segala sesuatu ciptaan Allah, “tafakkaru fi khalqillah”. Setiap fenomena alam sesungguhnya mengandung tanda-tanda kebesaran Allah. Memang tidak semua orang bisa memahami tanda-tanda kebesaran Allah itu. Sebab Allah hanya memberikan sedikit saja tentang ilmu pengetahuan yang terkait dengan semesta, “wa ma utitum minal ‘ilmi illa qalila”. Yang dalam pengertian luasnya adalah “dan tidak diberikan kepada kamu tentang ilmu kecuali sedikit saja”. Sungguh pengetahuan kita tentang dunia dan dinamikanya sangat sedikit.
Allah meminta kepada kita untuk belajar tentang dunia ini, tentang tanda-tanda atau ayat-ayat Allah. Jadi di dalam setiap ciptaan Allah itu ada penanda kebesaran Allah. Ada di dalamnya simbol-simbol tentang kebesaran Allah. Manusia diciptakan Allah sebagai sebaik-baik makhluk. “laqad khalaqnal insana fi ahsani taqwim” yang artinya “sungguh kami ciptakan manusia sebagai sebaik-baik makhluk”. Dibanding dengan binatang lainnya, maka manusia yang paling komplit di dalam ciptaannya. Ada naluri atau insting dan ada akal atau ratio. Dua kelengkapan ciptaan yang hanya dimiliki manusia saja. Dan inilah yang menyebabkan manusia dinyatakan sebagai makhluk terbaik Allah.
Meskipun demikian, manusia bukanlah makhluk superior yang dapat melakukan segala-galanya dan mengetahui semuanya. Manusia dalam banyak hal hanya memahami tanda-tandanya atau simbol-simbolnya. Dalam kasus akan meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah, seluruh perangkat analisis keilmuan tentang vulcanologi menyatakan bahwa gunung itu akan meletus. Namun demikian, ternyata gunung itu tidak meletus. Sebab manusia hanya membaca tanda-tanda secara akademis saja tanpa memahami bahwa ada the invisble hand yang terkait dengan meletus atau tidaknya gunung itu. Sama halnya dengan tanda-tanda yang dibaca oleh para pakar di bidang geologi terkait dengan kapan akan terjadinya gempa bumi. Ternyata sesuai dengan kenyataannya bahwa ahli geologi pun dibuat terkaget-kaget dengan peristiwa gempa yang terjadi. Mereka hanya dapat menyatakan bahwa “akan terjadi gempa” tetapi kapan hal itu terjadi ternyata “hanya Allah saja yang tahu”.
Dengan demikian, ketika menghadapi gempa yang terjadi di suatu wilayah yang memang diprediksi akan terjadi hal itu, maka manusia sudah menyadari bahwa Allah sesungguhnya sudah mengirim sinyal atau tanda-tanda alam yang dewasa ini sudah mampu dipelajari oleh manusia. Dalam hal Gempa Padang, maka sesungguhnya sudah diketahui bahwa wilayah tersebut sebagai wilayah yang paling rawan gempa. Makanya, yang harus dipikirkan adalah bagaimana menyiapkan diri di dalam menghadapi gempa tersebut.
Sayangnya bahwa manusia belum belajar dari tanda-tanda alam yang sudah bisa dibaca oleh para pakar di bidangnya tersebut. di Jepang penyiapan terhadap keadaan gempa sudah disiapkan, sehingga ketika terjadi gempa maka masyarakatnya sudah memiliki persiapan untuk menghadapinya. Beberapa puluh tahun yang lalu, di Jepang sudah disiapkan rancangan bangunan bertingkat yang tahan gempa, bahkan di dalam gambarnya diungkapkan bahwa bangunan itu bisa meliuk-liuk seirama dengan tekanan gempa. Bahkan juga sudah diukur seberapa bangunan tersebut tahan terhadap kekuatan gempa yang menimpanya. Jadi, Jepang sebagai negara yang sama dengan Indonesia dalam kerawanan terhadap gempa, maka di sana sudah terdapat manajemen gempa. Sebagaimana masyarakat Jepang, maka masyarakat Indonesia juga harus memiliki kemampuan untuk merumuskan manajemen gempa, sehingga ketika terjadi peristiwa itu maka masyarakat sudah siap mengantisipasinya.
Allah Swt sebenarnya sudah memberikan simbol-simbol yang dapat dibaca oleh para pakar, sehingga gempa yang terjadi sekarang juga harus menjadi pelajaran bagi semuanya untuk semakin memahami bahwa gempa dan peristiwa alam lainnya yang dikenakan oleh Allah kepada kita tentu sudah diberikan penandanya. Hanya kita saja yang terlengah tidak memahami berbagai peristiwa alam sebagai pelajaran dari Allah swt. Nah gempa kali ini semoga menjadi pelajaran kepada manusia tentang inferioritas manusia dalam berhadapan dengan kekuatan Allah di satu sisi dan belajar mengantisipasinya secara maksimal agar gempa tersebut tidak menjadi azab bagi manusia di sisi yang lain.
Wallahu a’lam bi al shawab.