• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KUNJUNGAN KE UNIVERSITAS DI MAROKO

KUNJUNGAN KE UNIVERSITAS DI MAROKO
Salah satu agenda Menteri Agama RI, Dr. Suryadharma Ali ke Maroko adalah kunjungan ke universitas. Kunjungan tersebut dilakukan di Universitas Darul Hadits dan Universitas Ibn Tufail. Di dua tempat ini menteri Agama bertemu muka dengan pimpinan universitas.
Dengan dua universitas ini sesungguhnya Pemerintah Indonesia sudah menyelenggarakan kerja sama. Di antara kerja sama tersebut adalah pengiriman mahasiswa Indonesia ke universitas ini. Dilihat dari jumlahnya memang belum banyak. Di universitas Darul Hadits ada sebanyak lima mahasiswa khususnya Strata dua dan strata tiga, sedangkan di universitas Ibnu Tufail ada sebanyak 40 mahasiswa khususnya strata satu.
Di antara mereka ini ada yang dibiayai oleh bantuan beasiswa dari perguruan tinggi tersebut dan ada yang merupakan bantuan dari Pemerintah Indonesia, khususnya kementerian agama. Keberadaan mereka untuk mengkaji ilmu agama secara akademis tentunya harus diapresiasi. Sebab kenyataannya bahwa pengkajian ilmu agama sangat diperlukan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Darul Hadits adalah sebuah universitas yang didirikan oleh Raja Muhammad V dan merupakan perguruan tinggi yang konsentrasi pembelajarannya pada program studi ilmu keislaman. Makanya program studi yang sangat menonjol adalah program studi yang menghasilkan sarjana ilmu keislaman. Jadi, universitas ini memang didirikan untuk menjadi Center of excellence dalam bidang kajian keislaman. Ilmu keislaman yang dikembangkan adalah ilmu tafsir, ilmu Hadits, ilmu fiqh, pendidikan Islam dan bahasa Arab. Namun demikian juga mengembangkan ilmu sosial dan humaniora, misalnya dalam program yang dikembangkan oleh fakultas adab dan humaniora. Yang sangat menonjol dalam fakultas adab dan humaniora adalah program studi bahasa Arab. Pada program ini, kebanyakan mahasiswa Indonesia mengambil subjek kajiannya.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh rektor universitas Darul Hadits, bahwa salah satu kelemahan dari calon mahasiswa Indonesia adalah kemampuan bahasa Arab tinggi dan juga bahasa Inggris. Padahal bahasa Arab menjadi kewajiban bagi para mahasiswa untuk menguasainya. Untuk kepentingan ini maka dengan sangat terpaksa universitas harus menyelenggarakan matrikulasi agar nanti mahasiswa yang kuliah di Universitas Darul Hadits akan dapat mengejar ketertinggalannya.
Di dalam hal ini, maka Menteri Agama, Dr. Suryadharma Ali menyatakan bahwa ke depan kementerian agama akan melakukan seleksi yang lebih ketat untuk proses rekruitmen calon mahasiswa yang akan belajar ke universitas Darul Hadits. Di dalam kesempatan ini, menteri juga menyatakan bahwa Indonesia sangat beruntung bisa bekerjasama dengan universitas Darul Hadits. Diharapkan bahwa dengan belajar ilmu agama di universitas ini akan menghasilkan ahli agama yang mumpuni dan juga tetap berada di dalam kerangka Islam yang moderat atau Islam yang berada di dalam konteks ahli sunah waljamaah.
Sedangkan kerjasama dengan universitas ibn Tufail ternyata jauh lebih maju. Sebab di perguruan tinggi ini sudah terdapat sebanyak kurang lebih 40 mahasiswa Indonesia yang mengambil pembelajaran di sini. Mereka yang belajar tersebut adalah mahasiswa yang lolos rekruitmen secara selektif. Di antara mereka terdapat mahasiswa STAINU Jakarta yang merupakan rombongan pertama untuk belajar di Universitas Ibn Tufail secara organisatoris. Mereka direkrut dari pesantren dan kemudian kuliah di STAINU Jakarta lalu melalui kerjasama antara PBNU dengan universitas Ibn Tufail, maka mereka dikirim ke perguruan tinggi ini. Meskipun perguruan tinggi ini juga menyelenggarakan program studi “umum” namun para mahasiswa ini berkonsentrasi pada program studi ilmu keislaman. Dan yang dipilih kebanyakan adalah program studi bahasa Arab.
Di dalam sambutannya Menteri Agama menyatakan bahwa tahun depan, kementerian agama akan mengirimkan sebanyak 10 orang dosen untuk program strata dua dan sebanyak lima orang untuk program strata satu. Mereka akan belajar khususnya program studi Islamic studies yang sesungguhnya menjadi bagian penting bagi pengembangan program studi Islamic studies di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, maka diharapkan bahwa pengembangan Islamic studies di Indonesia akan semakin baik dan bermanfaat. Dengan demikian kerja sama dalam bentuk apapun sesungguhnya akan memiliki impak yang memadai bagi pengembangan dan penguatan institusi pendidikan tinggi Islam.
Wallahu alam bilshawab.

Categories: Opini