• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MUHAMMAD SAW DAN PENDIDIKAN

MUHAMMAD SAW DAN PENDIDIKAN
Hari ini, 24 Januari 2013 adalah hari peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tentu bertepatan  dengan tanggal 12 Rabiul awal, yang di dalam kalender Jawa dan konsepsi orang Jawa disebut sebagai bulan mulud. Tentu saja dikaitkan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada kunjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya dan juga umat Islam seluruh dunia.
Setiap Allah menurunkan rasulnya, tentu dimaksudkan untuk membangun masyarakat yang beradab. Di dalam sejarah, selalu ditulis bahwa kala Rasulullah Muhammad SAW diturunkan di tanah Arab, maka keadaan masyarakatnya disebut sebagai masyarakat jahiliyah atau masyarakat yang tidak beradab. Masyarakat tidak beradab tentu saja tidak selalu dikaitkan dengan keadaan masyarakat dengan budaya rendah, akan tetapi lebih baik dikaitkan dengan keberagamaan dan tindakan mereka yang menyalahi aturan-aturan agama yang hanif dan dipercaya di lokus tersebut. 
Masyarakat Arab adalah masyarakat kesukuan yang masing-masing merasa paling mulia dan berkuasa. Makanya banyak peperangan antar suku yang tentu bisa berakibat negatif bagi suku yang menang maupun yang kalah. Makanya banyak sekali terjadi peperangan antar suku yang disebabkan oleh perebutan sumber daya manusia maupun perebutan sumber daya alam dan lingkungan.
Kehadiran Nabi Muhammad SAW., merupakan jawaban Allah atas masalah konflik dan suasana khas di wilayah tersebut. Nabi Muhammad saw diturunkan untuk membangun tatanan sosial yang baik berbasis pada aturan agama yang diyakini kebenarannya. Nabi Muhammad SAW lahir bertepatan dengan berbagai macam suasana konfliktual yang terjadi antar suku suku di wilayah tersebut. 
Sebagaimana suku yang hidup secara nomaden dalam banyak hal, maka sumber daya alam,  yang berupa buah-buahan, hewan ternak dan air tentu sangat penting. Makanya kebanyakan konflik juga dipicu oleh perebutan sumber daya seperti ini. Selain itu juga kecenderungan untuk merasa saling menguasai. Pernah terjadi misalnya akan terjadi peperangan hanya disebabkan oleh persoalan siapa yang harus menaruh kembali kain penutup Kakbah sebab mereka masing- masing merasa yang paling berkuasa. Oleh Nabi Muhammad SAW kemudian dilakukan tindakan yang sangat Arif dan bijaksana, bahwa semua kepala suku harus memegang kain tersebut sehingga masing-masing merasa memiliki dan berkontribusi. 
Kehadiran Nabi selalu dikaitkan dengan masyarakat berkeadaban. Masyarakat beradab tentu adalah masyarakat yang di dalam dirinya terdapat tiga sikap mendasar, yaitu masyarakat yang berteologis, masyarakat yang menjunjung nilai kemanusiaan dan masyarakat yang menghargai alam  lingkungannya. Tuhan, manusia dan alam menjadi fokus perlakuan yang seimbang. Nabi Muhammad mengajarkan Hablum minallah,  hablum minan Nas dan Hablum minal alam. Membangun relasi yang seimbang di antara ketiganya adalah keharusan bagi setiap muslim.
Agar menjadi masyarakat yang beradab, maka pendidikan menjadi sangat penting. Ada banyak petunjuk tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW mengapresiasi terhadap pendidikan. Ungkapan bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslimin adalah kata kunci tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW memberikan tekanannya terhadap pentingnya pendidikan. Ada kesadaran sepenuhnya bahwa membangun manusia tentu harus dimulai dengan pendidikan. Untuk kepentingan dokumentasi, maka Nabi juga menunjuk staf khusus yang mencatat terhadap hal penting di dalam kehidupannya. Bahkan hutang harus dicatat dengan catatan yang rapi. Menulis dan membaca adalah produk pendidikan. 
Cobalah dinalar, bagaimana Nabi yang dianggap sebagai tidak bisa membaca dan menulis akan tetapi menganjurkan agar umat Islam mencari ilmu bahkan ke negeri Cina sekalipun. Bagaimana Nabi menganjurkan umat Islam belajar ke negeri Cina. Tentu saja dipandu oleh
Pandangan mata batinnya bahwa negeri Cina kala itu sudah sangat maju dalam pendidikan. Banyak ahli filsafat dan ahli ilmu pengetahuan di Cina, sehingga pantas jika menjadi kiblat dunia pendidikan. 
Kemajuan Islam yang luar biasa melalui pendidikan saja yang akhirnya tercatat di dalam sejarah. Semua itu tentu diilhami oleh semangat pendidikan yang dicanangkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tanpa inspirasi yang datang dari Nabi Muhammad baik di dalam hadits maupun yang tertera di dalam AL Quran, maka umat Islam bergerak dengan kekuatan luar biasa untuk meraih prestasi pendidikan. 
Gerakan pendidikan yang dilakukan oleh para kholifah dan bijak bestari di zaman pertengahan, yang menghasilkan orang besar di berbagai bidang ilmu pengetahuan adalah inspirasi yang diperoleh dari membaca sejarah Nabi Muhammad dan berbagai warisan ilmu pengetahuan yang ditinggalkannya. Kitab suci Al Quran adalah sumber inspirasi yang luar biasa agar orang terus mencari dan menemukan sesuatu yang baru di dalam ilmu pengetahuan. 
Gerakan ilmu pengetahuan yang dimulai dengan penulisan kitab suci AL Quran pada zaman kholifah Usman bin Affan adalah gerakan literasi yang berpengaruh luar biasa. Bagaimana dengan penulisan AL Quran maka otentisitas AL Quran bisa terjaga hingga sekarang. Nyaris tidak ada perdebatan tentang otentisitas AL Quran karena gerakan literasi oleh kholifah Usman bin Affan untuk menuliskan al Quran tersebut. Maka penulisan AL Quran sesungguhnya menandai gerakan literasi yang dibangun untuk membangun kejayaan Islam. 
Dari peristiwanya itu, maka kemudian muncullah banyak ulama yang menjadikan AL Quran sebagai sumber inspirasi untuk menggali ilmu pengetahuan. Lahirlah berbagai ilmuwan yang mumpuni dalam bidangnya. Ada yang ahli fisika, kimia, biologi, kedokteran, filsafat, astronomi, dan tentu ahli agama. Semua menggambarkan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan tidak melepaskan baju agamanya. Bahkan agama menjadi inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 
Kita tentu bergembira bahwa sekarang sedang terdapat gerakan integrasi ilmu. Di berbagai PTAIN sedang semarak pengembangan ilmu pengetahuan yang berdialog dengan agama. Masa pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan telah ditinggalkannya. Mereka mengembangkan proyek integrasi ilmu, yaitu ilmu dan agama saling berdialog dalam konteks akademis. Di dalam hal ini, maka teks suci yang berasal dari wahyu tidak dipertentangkan dengan ilmu yang observable dan empiris. Jadi konsep AL Quran atau sabda Nabi Muhammad saw dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk menggali ilmu pengetahuan. 
Melalui  ragam kajian yang mempertemukan antara agama dan ilmu pengetahuan, maka akan dihasilkan ilmu pengetahuan yang khas atau ilmu pengetahuan profetik, yaitu ilmu pengetahuan yang memiliki relevansi dengan perbaikan atau perubahan masyarakat yang lebih baik.
Dengan demikian, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW berarti menggali inspirasi tentang bagaimana peran dan fungsi nabi Muhammad SAW sebagai sumber inspirasi di dalam proses pendidikan. Nabi Muhammad SAW tidak sekedar mengajarkan tentang agama dalam konteks keakheratan, akan tetapi juga mengajarkan bagaimana mendidik dan mengembangkan SDM dari program pendidikan itu.
Wallahu a’lam bialshawab. 

Categories: Opini