• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PESANTREN DAN PENDIDIKAN

PESANTREN DAN PENDIDIKAN
Saya mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan di dalam acara peringatan hari lahir Dayah Jeumala amal yang ke 27. Acara ini sesungguhnya akan dihadiri oleh Pak Menteri Agama, akan tetapi karena sesuatu dan lain hal, maka beliau mewakilkan ya kepada saya. Acar itu berlangsung pada tanggal 12 Januari 2013 yang lalu.
Sehati sebelumnya saya berada di Ternate, Maluku Utara, juga dalam acara orasi ilmiah di STAIN Ternate dan kemudian melakukan pembinaan kepada para guru dan pimpinan madrasah agar di tengah perubahan yang terjadi ini, para guru dan pimpinan madrasah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Saya merasakan berapa jauhnya perjalanan yang saya lampaui hari itu. Berangkat dari Ternate pukul 12 siang hari dan sampai di Aceh pukul 10 malam. Kira-kira saya berada di perjalanan selama 12 jam. Sungguh merupakan perjalanan yang panjang dari Indonesia timur sampai Indonesia barat, bahkan ujung barat. 
Indonesia kita sesungguhnya luar biasa. Bayangkan perjalanan selama 12 jam dan itu masih di Indonesia juga. Melebihi perjalanan ke Tokyo, Melbourne atau bahkan Belanda. Kita merasa bangga bahwa dari ujung ke ujung, dalam 12 jam perjalanan ternyata kita masih di Indonesia juga.
Tidak diragukan bahwa pesantren memiliki peran yang sangat mendasar di dalam proses pencerdasan bangsa. Peran pesantren di dalam kehidupan bangsa sudah terjadi semenjak lama. Peran tersebut tidak hanya sebagai produsen ahli agama saja, akan tetapi juga para pejuang bangsa, pendidik, pengembang masyarakat dan juga lainnya. 
Pesantren memang telah menjadi fenomena pendidikan semenjak dahulu kala. Di dalam hal ini, maka keberadaan pesantren telah menjadi bagian penting di dalam proses pendidikan bangsa yang tidak bisa dinafikan begitu saja. Pesantren di dalam khazanah sejarah bangsa Indonesia telah menjadi bagian penting di dalam proses Islamisasi nusantara. Tidak bisa dibayangkan bahwa tanpa kehadiran pesantren maka kaderisasi ulama dalam berbagai varian keilmuannya tidak akan dapat dipahami seperti sekarang. 
Pesantren sebagai pusat penciptaan kader ulama atau kader dai telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi proses terciptanya masyarakat Islam Indonesia. Banyaknya kader ulama yang menjadi penyebar Islam di nusantara tentu merupakan bukti autistik tentang peran pesantren di dalam menyumbang Islamisasi Nusantara dimaksud.
Pesantren Ampel, pesantren Bangkuning, pesantren Bungkul dan sebagainya di masa kewalian, kemudian pesantren di sumatera, Kalimantan dan sebagainya pada masa awal-awal Islam di nusantara tentu memberikan gambaran betapa besar kontribusi pesantren bagi bangsa Indonesia. 
Ada banyak kyai yang kemudian tidak hanya menjadi penyebar Islam, akan tetapi juga menjadi pejuang bangsa Indonesia. Kyai Mojo dalam perang Diponegoro, kyai Hasan Besari dalam sejarah tarekat di Jawa, kyai Hasyim Asyari, Kyai Ahmad Dahlan, Kyai Wahid Hasyim, dan masih banyak yang lain adalah kyai yang juga sekaligus sebagai pejuang bangsa. 
Di dalam hal ini maka keberadaan pesantren tentu menjadi barometer bagi pentingnya perjuangan bagi kemerdekaan bangsa.
Sekarang tentu agak berbeda dengan masa lalu. Pesantren sekarang tentu berbeda perannya dengan di masa lalu. Pesantren sekarang lebih menekankan perannya pada proses pengembangan pendidikan. Sebagai contoh pesantren Jeumala Amal. Pesantren ini sudah berkembang sedemikian rupa. Telah 27 tahun bergelut dengan pendidikan anak bangsa. Telah terdidik ribuan santri dengan kualifikasi pengetahuan agama dan juga pengetahuan umum. Lembaga pendidikan madrasah juga telah menjadi kebanggaan masyarakat di Pidie Jaya ini. 
Tingkat kelulusan yang mencapai 100 persen dan juga puluhan anak didik yang mampu masuk ke jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi terkemuka juga menjadi bukti bagi torehan prestasi lembaga pendidikan ini. Selain itu juga banyak yang mencapai prestasi puncak di bidang olahraga dan seni. Baik di tingkat lokal maupun nasional.
Di dalam peringatan 27 tahun Dayah Jeumala Amal ini, maka ada sesuatu yang baru, yaitu lounching sistem informasi madrasah, yang secara resmi digunakan sebagai instrumen untuk penyempurnaan sistem administrasi akademiknya. Melalui SIM ini maka akan didapati kemudahan di dalam penyelenggaraan administrasi pendidikan. 
Sebagai contoh, dengan SIM ini, maka absensi siswa akan dapat dipantau dengan sangat mudah. Bahkan bisa dikirimkan kepada orang tua atau wali yang bertanggung jawab terhadap siswa. Setiap hari akan dengan mudah dipantau berapa anak yang tidak masuk sekolah. Dan kemudian dapat dikirim kepada orang tua siswa. 
Demikian pula tentang perolehan nilai dan jugalah prestasi yang diperoleh siswa. Dengan cara seperti ini, maka kedisplinan anak akan dapat dipantau secara memadai tidak hanya oleh guru akan tetapi juga oleh orang tua.
 Melalui bagan pengawasan seperti ini, maka kemajuan pendidikan akan dapat ditingkatkan setahap demi setahap.
Wallahu a’lam bialshawab.

Categories: Opini