KE KEDUTAAN BESAR RI DI BELANDA
KE KEDUTAAN BESAR RI DI BELANDAh
Sebagai bagian dari kunjungan kerja ke Belanda, maka kami tentu harus meluangkan waktu untuk kunjungan ke kedutaan besar RI di Belanda. Kunjungan ini memang merupakan bagian dari rangkaian Rihlah akademis ke negeri Belanda. kunjungan ke negeri Belanda memang didesain untuk kepentingan akademis yaitu membangun jaringan penelitian dan pengembangan pendidikan, khususnya pendidikan madrasah.
Sayangnya bahwa duta besar RI di Belanda sedang mengikuti kegiatan SOM di Brussel terkait dengan kerjasama pengembangan ekonomi dengan Uni Eropa yang memang diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan dengan kunjungan saya ke negeri Belanda tersebut. Kunjungan selama satu setengah jam itu memang khusus membicarakan rencana membangun jaringan pengembangan pendidikan di Indonesia dengan universitas-universitas di negeri Belanda.
Saya ditemui oleh kepala pusat jaringan kerja sama yang memang membidangi kerjasama antar berbagai institusi. Perbincangan yang sangat menarik tentu terkait dengan posisi negeri Belanda di dalam perkembangan ekonomi Eropa akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui bahwa negara-negara Eropa Yang tergabung di dalam Uni Eropa memang sedang mengalami krisis ekonomi. Dipicu oleh krisis Yunani dan kemudian meluas di seantero negara-negara Eropa termasuk negeri Belanda.
Akibat kritis ini ternyata luar biasa. Dampaknya terhadap perkembangan ekonomi di negara-negara Eropa memang kelihatan mengedepan. Di Belanda misalnya sampai terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap banyak sektor ekonomi, perdagangan dan bahkan pendidikan. Sungguh sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya bahwa negara-negara Eropa yang memiliki fundamental ekonomi yang baik ternyata juga berantakan menghadapi krisis ekonomi yang melilitnya.
Negara Belanda termasuk yang merasakan hentakan krisis ekonomi Eropa dengan mendalam. Geliat ekonomi yang sebelumnya sangat kuat, tiba-tiba harus berhenti. Bahkan beberapa perusahaan juga terpaksa harus tutup disebabkan oleh badai krisis ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini. Berita seperti ini tentu membuat keinginan untuk mengembangkan jaringan kerjasama untuk pendanaan beberapa program terasa menjadi hambar. Akan tetapi memang kenyataan itulah yang sedang terjadi.
Mendengar cerita tentang situasi ekonomi di beberapa negara Eropa dan khususnya Belanda, maka rasanya saya akan menemui kendala di dalam mewujudkan keinginan untuk mengembangkan pendidikan terutama dalam kerjasama antar negara atau antar kementerian. Padahal sebenarnya, kedatangan saya ke Belanda adalah untuk tujuan mengembangkan jaringan kerja sama kelembagaan yang berimplikasi pada pengembangan kerjasama dalam usaha untuk penguatan pendidikan di Indonesia.
Saya sesungguhnya berharap bahwa kerjasama antara Pemerintah Belanda dengan Indonesia adalah sebagaimana kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Canada, atau antara Pemerintah Amerika dengan Pemerintah Indonesia atau antara pemerintah australia dengan Pemerintah Indonesia. Dengan Pemerintah Australia kita memiliki program MEDP yang berfokus pada penguatan kualitas madrasah, dengan Pemerintah Amerika untuk program penguatan pendidikan dan dengan Pemerintah Canada ada program pemberdayaan pendidikan tinggi pada aspek pengembangan masyarakat.
Dengan Pemerintah Belanda kita belum memiliki ciri khas program kerjasama yang terkait dengan penguatan kelembagaan pendidikan Islam.
Makanya tawaran untuk membangun jaringan dengan perguruan tinggi tentu sangat menjanjikan. Kita sesungguhnya membutuhkan kerja sama yang bertujuan untuk penguatan institusi pendidikan Islam melalui penguatan kelembagaan, proses pembelajaran dan juga penguatan SDM.
Selain itu, saya juga sempat mengunjungi Sekolah Indonesia di Belanda. Lembaga pendidikan ini memang disediakan secara khusus oleh Pemerintah Indonesia di dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pembelajaran bagi anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja di KBRI.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala sekolah ini, maka yang dibutuhkan adalah upgrading bagi para guru terkait dengan penguatan proses pembelajaran dan juga peningkatan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan perubahan. Ibu kepala sekolah ini berkeinginan agar para guru di lembaga pendidikan ini dilibatkan di dalam berbagai kegiatan Workshop atau pelatihan untuk peningkatan kualitas guru.
Saya sampaikan bahwa tahun 2013 akan dilakukan perubahan kurikulum. Oleh karena itu, pelatihan guru untuk kepentingan penguasaan kurikulum baru sangat diperlukan. Melalui pendekatan tematik integratif yang dikembangkan di dalam kurikulum ini, maka guru mutlak memerlukan pelatihan atau workshop untuk mengimplementasikan kurikulum baru ini.
Maka sudah sepantasnya jika para guru bahkan juga guru kita yang mengajar di sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri memperoleh academic recharging di dalam kerangka untuk mengupdate pengetahuannya terutama terkait dengan pendekatan baru yang harus dilakukannya.
Jadi sungguh memang diperlukan pengembangan SDM dan juga penguatan kelembagaan pendidikan lainnya untuk meraih keunggulan di masa yang akan datang.
Wallahu a’lam BI alshawab.
