• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PROBLEM SISTEMIK PENDIDIKAN

Di dalam pandangan kaum positivistik, maka problem bisa disebabkan oleh faktor tunggal. Akan tetapi bagi kaum fenomenologik, maka problem pendidikan atau bahkan problem apapun tidaklah bisa tunggal akan tetapi bercorak sistemik. Yang satu dengan yang lain adalah saling mengkait dalam jaringan yang tidak saling terpisahkan.
Saya memang mengikuti pandangan kaum fenomenolog yang melihat bahwa setiap problem tentu memiliki keterkaitan dengan faktor atau fakta lainnya dalam jaringan sistemik yang utuh. Dalam pandangan saya tidak ada faktor tunggal dalam kaitannya dengan problem apapun.
Tentang dunia pendidikan, maka saya juga beranggapan bahwa problemnya juga sangat sistemik. Taruhlah problem membangun ekselensi outcome pendidikan, maka ternyata juga tidak terdapat problem yang tunggal. Problem ekselensi outcome pendidikan ternyata bervariasi dengan membangun jaringan sistemik yang kuat.
Untuk menjadi ekselen, maka mutu lulusan atau outcome pendidikan tersebut harus berada di dalam sistem pendidikan yang baik. Di dalam lembaga pendidikan yang berkualitas, maka akan dihasilkan produk pendidikan yang baik. Lembaga pendidikan yang baik hanya akan terjadi jika berada di tangan seorang pemimpin yang memiliki visi ke depan.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berpikir business as unsual. Jika hanya berpikir business as usual, maka jangan berharap akan terjadi perubahan yang berarti. Maka pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan kemudian dituangkan menjadi visi yang jelas dan diterjemahkan ke dalam program yang berpihak pada pencapaian visinya tersebut.
Pemimpin juga tidak akan mungkin dapat menyelesaikan problem sendiri tanpa bantuan seluruh stafnya, baik staf akademik maupun staf administratif. Seorang mitra belajar tidak akan menjadi produk yang ekselen jika tidak diajar oleh dosen atau guru yang ekselen.
Untuk menjadi guru atau dosen yang ekselen maka dia harus memperoleh pendidikan yang baik dan juga lingkungan kerja yang baik. Itu artinya untuk menjadi dosen atau guru yang baik, maka yang bersangkutan harus lulus dari lembaga pendidikan yang berkualitas. Tidak mungkin lembaga pendidikan berkualitas rendah menghasilkan lulusan atau guru atau dosen yang baik.
Selain itu juga harus didukung oleh lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan mitra belajar yang memadai. Ini berarti bahwa harus ada tradisi akademik yang menonjol untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu menciptakan outcome pendidikan yang ekselen. Seseorang akan memiliki semangat belajar yang sangat tinggi jika dia berada di dalam suasana pembelajaran dan lingkungan belajar yang sangat baik.
Kemudian juga tidak akan lahir outcome pendidikan yang baik jika di dalam lembaga pendidikan tersebut tidak terdapat infrastruktur pendidikan yang memadai. Bagaimana seseorang akan menjadi berpengetahuan luas jika tidak pernah membaca. Untuk bisa membaca dengan baik, maka harus terdapat sarana perpustakaan yang andal. Jadi perpustakaan sebuah lembaga pendidikan juga harus ekselen untuk menghasilkan outcome yang ekselen.
Untuk memiliki perpustakaan yang andal juga harus didukung oleh keberpihakan penganggaran yang memadai. Selain itu juga harus didukung oleh teknologi informasi yang memadai. Oleh karena itu juga harus didukung oleh tenaga IT yang baik agar pengembangan informmasinya akan dapat terjadi secara cepat dan tepat.
Tulisan ini baru memetakan sebagian sistemiknya problem pendidikan dalam kaitannya dengan keinginan untuk memproduk outcome pendidikan yang ekselen. Selain yang sudah sedikit diuraikan ini, maka masih ada lagi problem sistemik yang terkait dengan upaya menciptakan outcome pendidikan yang ekselen yaitu faktor guru atau dosen dan juga proses pembelajaran yang juga saling mengkait dengan sarana atau infrastruktur pendidikan lainnya.
Jadi memang problem pendidikan bukanlah problem yang tunggal akan tetapi adalah problem sistemik yang penyelesaiannya juga membutuhkan cara yang sistemik pula.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini