• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

THE UNIVERSITY OF SYDNEY

Melalui kerjasana antara IDB dengan IAIN Sunan Ampel, maka saya dan tiga kelompok dosen IAIN Sunan Ampel dapat mengikuti acara workshop di Murdock University, Sydney University and Canberra University. Saya tidak berkesempatan untuk mengunjungi Murdock University sebab waktunya bersamaan dengan acara Diklatpim Tingkat I di Jakarta. Akhirnya, saya berkesempatan untuk mengunjungi Sydney University dalam rangka kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut.
Sydney University adalah perguruan tinggi tertua di Australia. Didirikan pada pertengahan abad ke 19 dan merupakan perguruan tinggi ternama di Australia. Itulah sebabnya gedung-gedungnya sangat tua. Ada di antaranya yang bertahun 1885 dan mungkin juga ada yang lebih tua. Bentuk bangunannya mirip gereja-gereja di abad pertengahan dan Western building. Ruang rektorat dan administrasinya kelihatan seperti bangunan gereja yang sangat tua. Memang ada upaya untuk melestarikan cultural heritage di antara mereka. Bangunan tua tersebut sangat terjaga sehingga semuanya nampak antik dan indah. Bangunan tua tersebut berpadu dengan bangunan modern yang minimalis. Jadinya menunjukkan ada ketersambungan historis antara masa lalu dengan sekarang.
Saya sempat berjalan-jalan di seputar kampus dengan Megan Donnelley, Innovation & Enterprises Outreach Coordinator, Prof. Muhammadiyah Amin, Prof. Saiful Anam dan Rofik untuk melihat secara lebih dekat terhadap kampus ini. Ternyata bahwa kampus ini memang sudah menjadi entreprenuer University. Ada banyak kafe, dan usaha lainnya. Semua dikelola dengan profesional dan menjadi bagian dari unit usaha kampus. Bahkan juga ada spesial kafe untuk internatioal student. Selain itu juga ada dormitory untuk mahasiswa yang ingin berada di situ. Dormitory ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin bertempat tinggal di situ.
Jika kita datang ke sini, maka kita akan mengagumi betapa keindahan, kebersihan dan kerapian bangunannya. Semuanya tertata atau by design. Ada ruang hijau, ada danau buatan yang memungkinkan burung bisa bercengkerama di situ, ada tempat-tempat untuk beristirahat dan fasililitas lain yang memungkinkan para mahasiswa nyaman berada di sana.
Sebagaimana kampus-kampus besar lainnya di Australia, maka dapat dipastikan bahwa setiap fakultas atau School seperti The University of Sydney Business School juga memiliki ruang theatre. Ruang ini bisa menampung mahasiswa dalam jumlah besar. Ruang ini juga dilengkapi dengan fasilitas ICT yang memadai. Peserta Innovation enterprises university dari IAIN SA ini secara sengaja ditempatkan di berbagai ruang di sini. Sekali waktu kuliah di ruang theatre, sekali waktu kuliah di ruang pembelajaran dan sekali waktu di ruang seminar dengan kapasitas 30 orang. Hal ini tentu untuk memberikan bekal pengalaman kuliah di berbagai ruang yang bervariasi.
Pelayanan yang diberikan juga sangat profesional. Untuk menangani peserta pelatihan ini, cukup dua orang saja. Dr. Richard dan Megan. Richard adalah panitia dan sekaligus juga narasumber utama, sedangkan Megan adalah yang melayani penjemputan sampai order makanan. Untuk snack, maka kita dilayani di kafe yang cukup memadai dan tersedia banyak jenis makanan. Tentu minus makanan Indonesia.
Saya harus mengapresiasi terhadap profesionalitas tim panitia yang dikomandani oleh Richard Seymour ini sebab memang bekerja dengan sangat rapi dan disiplin. Sebagaimana tradisi orang Barat tentang kesadaran akan waktu, maka jika waktu sudah harus dimulai presentasi, maka dimintanya para peserta pelatihan untuk meninggalkan kafe atau aktivitas lainnya. Waktu memang sangat diperhatikan.
Sebagai kampus besar, maka Sydney University tentu memiliki perpustakaan yang sangat baik. Sebagaimana kampus lainnya, maka perpustakaannya ditata secara khusus, misalnya ada ruang theaternya, ada ruang diskusinya, ruang istirahat dan ruang baca yang semuanya sudah fully ICT. Mahasiswa bisa mengakses langsung terhadap internet dan juga browsing informasi apa saja. Selain koleksinya yang lengkap juga fasilitasnya yang sangat memadai.
Sungguh andaikan saya masih muda, maka saya ingin rasakan bagaimana kuliah di perguruan tinggi ini. Sayangnya ketika saya muda betapa sulitnya orang bisa belajar di luar negeri. Selain tentu karena faktor biaya juga karena faktor bahasa. Tetapi saya tentu bersyukur bahwa di usia setelah saya menjadi guru besar, saya sempat mengikuti sessi perkuliahan di The University of Sydney Business School meskipun hanya beberapa hari.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini