• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

UNIVERSITY DAN SMEs COLLABORATION

Salah satu ceramah yang didapatkan di dalam acara training of entrerenuership di University of Sydney adalah tentang membangun jaringan kerja sama antara universitas dengan small medium enterprises (SMEs). Membangun jaringan dengan dunia perusahaan baik kecil maupun yang medium dirasakan penting mengingat bahwa dunia sekarang memang dibangun di atas jaringan kolaborasi.
Sebaiknya, memang perguruan tinggi harus berkolaborasi dengan Small Medium Enterprises (SMEs). Hal ini mengingat bahwa perguruan tinggi sebagai pusat penelitian tentu akan memiliki kontribusi yang besar di dalam pengembangan SMEs. Sedangkan di sisi lain dunia usaha juga membutuhkan hasil-hasil kajian yang memungkinkan dunia usaha tersebut maju secara signifikan.
Sebagaimana yang pernah saya ikuti di dalam Diklatpim Tingkat I di Jakarta beberapa saat yang lalu, bahwa era sekarang adalah era kolaborasi atau sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Keterlibatan tiga komponen ini sangat penting mengingat bahwa melalui kerja sama atau kolaborasi, maka akan didapatkan hasil atau perubahan yang lebih memadai. Di dalam kasus pengentasan kemiskinan, maka akan didapatkan hasil yang maksimal jika terdapat kolaborasi di antara tiga komponen tersebut.
Perguruan tinggi memang perlu untuk melakukan kolaborasi tidak hanya untuk kepentingan akademik akan tetapi juga untuk kepentingan praksis, misalnya untuk pengembangan usaha. Di dalam kenyataannya bahwa ternyata kolaborasi antara perguruan tinggi dengan SMEs menghasilkan produk yang sangat maksimal. Berdasarkan penelitian, bahwa banyak dunia usaha yang memanfaatkan kepenasehatan perguruan tinggi di dalam memberikan solusi terhadap problem yang dihadapi olehnya. Sutau contoh tentang riset pasar, maka betapa pentingnya riset pasar tersebut. Misalnya untuk menemukan kecenderungan pasar tentang usaha yang dikembangkan. Melalui analisis pasar, maka akan dipahami tentang arah yang harus ditempuh oleh dunia usaha.
Melalui riset kolaboratif ini, maka ada dua keuntungan yang diambil oleh dua institusi ini. Bagi perguruan tinggi akan menghasilkan temuan akademik praksis, pengalaman menemukan konsep atau teori atau temuan praksis yang menarik dan juga menghasilkan dana yang memadai. Bisa dibayangkan bahwa satu penelitian terkait dengan dunia usaha bisa mencapai 50.000 dollar Australia. Sedangkan bagi dunia usaha akan dapat memanfaatkan hasil kajiannya untuk pengembangan dunia usaha. Jadi ada simbiosis mutualisme.
Selama ini ada kesan bahwa riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi itu rumit, berisi konsep-konsep abstrak dan tidak aplikabel. Makanya dunia kampus lalu menjadi jauh dengan dunia usaha yang praksis, aplikabel dan simpel. Dunia usaha hanya berpikir bagaimana melakukannya, strategi apa yang diperlukan dan taktik apa yang harus dipilih. Selama ini motivasi melakukan riset di perguruan tinggi adalah untuk peningkatan karir dan publikasi. Sedangkan di dunia usaha, maka yang dipentingkan adalah untuk problem solving dan peningkatan keuntungan. Makanya melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dengan SMEs adalah untuk mempertemukan dua sisi berbeda ini menjadi satu dan masing-masing memiliki keuntungan. Jika perguruan tinggi berpikir strategik maka dunia usaha berpikir taktik.
Menurut Richard Seymour bahwa ada perbedaan antara strategi dan taktik. Strategi adalah yang mengantarai antara dunia metodologi yang lebih konseptual dengan taktis yang sangat operasional. Taktik memuat hal-hal yang sangat operasional, misalnya tentang siapa yang akan melakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Di sini tidak lagi diperbincangkan tentang apa alasan memilihnya, sebab yang penting adalah bagaimana melakukannya. Sedangkan strategi lebih merupakan kumpulan alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Masih ada dimensi konseptual yang mendasari perumusan strategi dimaksud.
Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, maka akan bertemu dua kepentingan yang berbeda akan tetapi bisa menyatu. Saya membayangkan bahwa suatu ketika IAIN SA akan bisa berkolaborasi dengan dunia usaha, sehingga percepatan pengembangan dua belah pihak juga akan bisa diraih.
Hal ini berarti ada pekerjaan rumah yang mesti dipikirkan yaitu bagaimana IAIN SA dapat melakukan kolaborasi dengan dunia usaha di masa yang akan datang.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini