RISET UNTUK BISNIS DI SYDNEY UNIVERSITY
Hari ini (11/12/2011), saya memperoleh materi tentang research di Sydney University dari Dr. Richard Seymour. Beliau adalah salah satu tim pengembangan university entrepreneurship. Research yang dibahas di sini memiliki strategi yang terkait dengan business school jurnal ranking, business school research commitee, honours ethics commitee, research funding opportunities, research publications, research unit, resources research and support.
Riset memiliki keterkaitan yang kuat dengan jurnal. Riset yang serius akan dapat menjadi sources bagi terbitnya jurnal yang berkualitas. Di Australia sudah terdapat ratusan jurnal dengan tingkatan akreditasi yang berbeda-beda. Mulai dari yang terakreditasi A sampai yang terakreditasi C. Untuk bisa memasukkan tulisan dengan akreditasi A maka harus merupakan tulisan yang sangat ekselen di dalam temuan risetnya. Untuk kepentingan tulisan yang akan diterbitkan tersebut, maka terdapat sebuah commitee yang akan menilai secara obyektif terhadap mana tulisan yang layak diterima dan mana yang tidak layak untuk diterbitkan. Commitee ini memiliki fungsi yang sangat penting, sebab ditangannya tulisan yang outstanding akan diperoleh. Tulisan dapat dianggap outstanding jika tulisan tersebut memberikan sumbangan konseptual atau teoretik yang baru dalam jajaran karya akademik yang ada. Implikasi konseptual atau teoretik inilah yang akan menjadi pertimbangan utama di dalam penerbitan jurnal di Australia.
Di dalam pengembangan bisnis, maka universitas memiliki peran penting, misalnya ada yang menjadi pemasok data tentang apa yang diperlukan oleh dunia bisnis. Misalnya untuk melakukan pelayanan jasa konsultasi yang berbasis data, maka perusahaan bisa mengeluarkan banyak uang, misalnya sebesar 50,000 dolar Australia. Riset dianggap penting untuk memperoleh justifikasi tentang guidance yang diperlukan.
Dosen haruslah melakukan penelitian yang kemudian menerbitkannya di dalam jurnal atau dalam bentuk buku. Dosen dituntut untuk selalu melakukan riset di dalam bidang keilmuannya. Sebelum memberi kuliah pada semester tertentu dengan topik dan subyect matter tertentu, maka dosen dapat melakukan penelitian. Jika yang bersangkutan adalah pengajar pada mata kuliah bisnis, maka dia harus melakukan penelitin di bidang ini. Yang juga penting adalah tentang kesempatan untuk memperoleh research funding. Mengenai dana riset, maka sesungguhnya dapat diperoleh dengan membuat research propossal yang memadai. Disebabkan oleh kebutuhan akan data tentang perkembangan perusahaan, data tentang pentingnya problem solving bagi dunia bisnis, serta prospek bisnis di masa yang akan datang, maka dosen dapat melakukan penelitian sesuai dengan kebutuhan dunia bisnis. Itulah sebabnya, dosen akan dapat mengakses dana penelitian untuk kepentingan perusahaan atau bisnis.
Yang tidak kalah pentingnya adalah tentang research code of conduct. Universitas harus memiliki aturan main atau regulasi tentang research, baik yang diselenggarakan oleh mahasiswa di dalam berbagai stratanya, maupun riset yang diselenggarakan oleh dosen. Di antara yang mandasar adalah tentang regulasi mengenai duplikasi, penjiplakan dan sebagainya. Juga misalnya aturan tentang teknik penulisan, arah riset yang terkait dengan bidang kajian dan sebagainya. Di dalam hal ini, seluruh komponen universitas harus mentaatinya. Jika terjadi pelanggaran misalnya duplikasi, maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari universitas bahkan jika diketahui setelah yang bersangkutan lulus, maka akan dicabut haknya sebagai sarjana atau doktor.
Sebagaimana halnya perguruan tinggi yang sudah maju, maka publikasi hasil riset melalui jurnal akan menjadi tolok ukur bagi kemajuan perguruan tinggi tersebut. Makanya, dosen didorong secara sangat memadai untuk melakukan penelitian dan kemudian menerbitkannya di dalam jurnal. Universitas akan memberikan reward kepada dosen yang tulisannya atau karyanya bisa masuk dalam jurnal dengan ranking yang tinggi.
Ada ratusan jurnal, hanya dalam bidang business, yang bisa dimanfaatkan oleh dosen. Jurnal tersebut terakreditasi secara variatif. Maka dosen memiliki pilihan untuk menerbitkan karyanya dimaksud apabila memang layak untuk terbit sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh oleh tim komiti jurnal.
Jadi, ada tuntutan untuk menulis atau membuat karya bagi para dosen, akan tetapi juga tersedia dengan cukup memadai untuk menerbitkannya. Inilah kunci kemajuan bagi para dosen dan universitasnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.