• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MANFAAT KERJA SAMA

Menjelang akhir tahun ini, maka banyak pekerjaan yang harus dituntaskan. Pekerjaan tersebut terkait dengan kegiatan kerja sama IAIN Sunan Ampel dengan Islamic Development Bank (IDB). Di antara kegiatan yang sudah diselesaikan adalah untuk merumuskan Standart Operating Procedure (SOP) yang tentu sangat penting untuk menjadi dasar pelayanan publik. Melalui SOP tersebut, maka standar pelayanan akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. SOP memberikan jaminan bahwa yang dilakukannya sesuai dengan apa yang distandarkannya.
Kemudian kegiatan untuk melatih para dosen muda dalam rangka penulisan buku teks. Kegiatan ini melibatkan 100 orang dosen muda untuk menulis buku teks. Melalui kegiatan ini maka akan dihasilkan sejumlah buku teks yang nantinya akan menjadi pegangan pembelajaran secara terpadu. Jadi akan melahirkan standardisasi buku bacaan wajib bagi mahasiswa sesuai dengan tujuan untuk mengembangkan diri sebagai pusat ekselensi dalam prodi yang dipilih.
Yang tidak kalah pentingnya juga pengiriman dosen ke luar negeri. Saya merasa bersyukur bahwa selama dua tahun terakhir ini, sudah ada sebanyak 112 orang dosen yang bisa melakukan kunjungan akademik di luar negeri. Ada yang ke Australia dan ada juga yang ke Mesir. Mereka yang ke Mesir, maka mereka belajar bahasa Arab dengan orang yang selama ini menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. Yang dikirim untuk short course itu bukannya orang yang tidak mampu mengajar bahasa Arab, akan tetapi orang yang memiliki pengalaman mengajar bahasa Arab dengan standar yang sangat tinggi. Hanya saja mereka perlu dibekali dengan tambahan “kebanggaan” atau confidensi bahwa yang bersangkutan pernah belajar bahasa Arab di negeri Timur Tengah. Jadi mereka perlu pengalaman internasional agar menjadi lebih kebanggaannya sebagai dosen. Dan hal ini akan berimplikasi pada kebanggaan mahasiswa bahwa dosennya adalah dosen berkelas internasional.
Kemudian yang dikirim ke Australia, maka mereka belajar tentang kepemimpinan, entreprenuership dan review curriculum. Mereka belajar tentang bagaimana sebuah perguruan tinggi menghandle kewirausahaan dan bagaimana perguruan tinggi melakukan pengembangan kurikulum. Menimba pengalaman ini tentu sangat penting, sebab di era global sekarang ini, maka perguruan tinggi yang akan survive adalah perguruan tinggi yang memiliki jaringan yang kuat di dalam maupun luar negeri.
Saya menjadi sangat senang ketika Sekjen Kemenag RI. Dr. Bahrul Hayat menyatakan bahwa dosen harus memiliki pengalaman internasional. Dan hal ini hanya bisa dipenuhi jika ada pemihakan dari pengambil kebijakan, seperti Sekjen, Dirjen dan pejabat lain yang terkait.
Oleh karena itu, maka kebijakan, kerjasama dan visi ke depan untuk mengembangkan perguruan tinggi mutlak diperlukan. Jika kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya, maka kita tidak mungkin akan memperoleh kemajuan yang memadai. Jadi sudah pada saatnya para pimpinan perguruan tinggi memiliki jaringan kerja sama dan kebijakan yang mengarah pada pengembangan ekselensi PT-nya dan hal ini dipandu oleh visi ke depan yang relevan.
Perguruan tinggi hanya akan maju melalui visi para pimpinannya dan didukung oleh seluruh komponen sivitas akademiknya di dalam kerangka pengembangan pusat ekselensi sebagaimana yang menjadi impian semuanya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini