• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MASIH BERHARAP PADA ORANG MUDA

Hari sumpah pemuda tentu tidak boleh berlalu begitu saja. Bagaimanapun haruslah dipahami bahwa kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 adalah wujud dari kebangkitan akan kesadaran kaum muda untuk memerdekakan bangsanya. Kesadaran kaum muda inilah yang saya rasa harus terus dipupuk dengan kuat kapanpun, selama bumi ini masih ada dan negara Indonesia berdiri dengan tegak.
Memang yang memiliki kesadaran untuk melakukan perubahan tidak banyak jumlahnya. Mereka yang kemudian disebut sebagai elit pemuda, yaitu mereka yang sesungguhnya memiliki kesadaran untuk melakukan perubahan di tengah kehidupan sosial dan politik yang tidak kondusif untuk melakukan perubahan tersebut.
Jika kita flash back, maka betapa susahnya menyelenggarakan acara monumental seperti Soempah Pemoeda pada tahun 1928. Mereka melakukan kegiatan itu di tengah moncong senapan penjajah yang bisa saja menyalak kapanpun. Akan tetapi dengan kesadaran akan jiwa perjuangan, maka para pemuda kala itu berhasil menelorkan keputusan politik yang sangat brillian, yaitu Sumpah Pemuda. Melalui Kerapatan Pemoeda Indonesia ini, maka tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia menjadi terangkat ke permukaan dan menjadi simbol perjuangan dab sekaligus menjadi identitas bangsa Indonesia.
Tantangan kaum muda kala itu jelas yaitu kaum penjajah yang memang harus dienyahkan dari bumi Indonesia. Makanya mereka bisa saling bahu membahu untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa. Puncak dari generasi 28 adalah dengan gerakan generasi 45 yang memproklamirkan kemerdekaan. Sungguh suatu prestasi yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa.
Sumpah pemuda tentu harus diambil manfaatnya. Pertama adalah hadirnya semangat perjuangan. Semangat yang menggelora di dada mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa itulah yang harus dijadikan sebagai kaca benggala bagi generasi muda sekarang. Kedua, adalah kesadaran tentang persatuan dan kesaruan bangsa. Meskipun mereka berasal dari berbagai manacam etnis, suku dan agama yang bervariasi, akan tetapi dapat menyatukan visi dan misi kemerdekaan bangsa.
Paradigma perubahan dalam banyak hal dikaitkan dengan para pemuda. Mereka adalah subuah entitas yang “anti kemapanan” dalam pengertian positif. Mereka adalah kelompok yang paling sadar jika terjadi berbagai penyimpangan. Makanya yang paling banyak melakukan gerakan oposisi terhadap berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh pihak lain adalah kaum muda. Kultur kaum muda adalah perubahan.
Para pemuda dewasa ini sudah memasuki berbagai ranah kehidupan. Ada yang di dunia bisnis, politisi, birokrasi dan sebagainya. Mereka juga banyak yang sukses di belantara kehidupan tersebut. Ada yang menjadi menteri dan politisi. Ada yang menjadi pengusaha yang sukses dan bahkan juga ada yang menjadi kaum agamawan yang hebat. Jadi mereka sudah berkarya dalam bidangnya yang dianggap cocok untuk menjadi ladang perjuangannya.
Hanya saja ada di antara mereka yang kemudian berlaku permisif. Mereka menghalalkan segala cara untuk meraih cita-cita kehidupannya. Ada yang menjadi politisi sekaligus makelar proyek. Ada yang menjadi pengusaha sekaligus broker jabatan dan sebagainya. Mereka ini adalah orang muda yang sesunguhnya memiliki potensi luar biasa, hanya saja mereka terjebak di dalam filsafat kehidupan yang lebih mementingkan materialisme dan konsumerisme sehingga berlaku permisif. Yang dilihat hanyakah keberhasikan secara ekonomi tanpa berpikir panjang bahwa ada dimensi lain hang juga penting untuk diperjuangkan yaitu kebenaran dan keadilan.
Akan tetapi kita juga harus tetap mengembangkan keyakinan bahwa masih ada pemuda yang memiliki hati nurani dan dengan hati nurani itulah mereka menjalani kehidupan. Mereka tentunya adalah kaum muda yang di dalam diriny terdapat sinar kebenaran yang bersumber dari keyakinannya akan Tuhan dan semua implikasi dari keyakinnya itu.
Jadi, di tengah hingar bingar sumpah pemuda ini, masih ada setitik harapan bahwa masa depan Indonesia terletak di tangan kaum muda. Begitulah harapan orang tua terhadap para pemuda.
Wallahu a’lam bi al alshawab.

Categories: Opini