• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

STRATEGIC MANAGEMENT UNTUK ORGANISASI

Pada suatu kesempatan, saya memperoleh tambahan informasi tentang strategic management yang disampaikan oleh Yodhia Antariksa, MSc, yang memang seorang trainer tentang management strategic. Sebagai seorang trainer, maka dia memiliki gaya yang berbeda di dalam penyampaian pokok-pokok bahasannya.
Tetapi inti dari management strategik adalah pada pemimpin yang bertipe eksekutor, sebab melalui kepemimpinan seperti ini, maka akan dapat dilakukan sesuatu secara tepat dan cepat. Tetapi yang tidak kalah penting adalah kemampuan komunikasi, selaon yang juga mendasar adalah budgeting follows strategy. Dewasa ini banyak lembaga yang justru mengembangkan performance bahwa strategy follows budgeting.
Berdasarkan riset terakhir menunjukkan bahwa tahun 2050 Indonesia akan menjadi negara dengan kepuasan ekonomi nomor tujuh melampaui Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan sebagainya. Artinya, bahwa ada kajian yang menyatakan bahwa Indonesia ternyata memiliki peluang untuk menjadi lebih baik. Ada sementara kalangan memberikan informasi bahwa Indonesia akan tenggelam, misalnya pemberitaan di televisi kita. Akan tetapi kita tetap bersyukur bahwa melalui proses pembangunan hang dilaksanakan sekarang ternyata ada pengakuan bahwa Indonesia akan tetap survive.
Berdasarkan fungainya, maka terdapat lima tugas perencanaan strategis:
1. Membentuk visi strategis, yaitu apa visi anda untuk organisasi dan di bagian mana seharusnya organisasi dipandang oleh publik, apa yang akan difokuskan di masa depan, apakah teknologi, produk pelanggan. Organisasi seperti apa yang kita inginkan di masa depan. Misalnya India memiliki visi menjadi pusat teknologi informasi tahun 2025. India telah memiliki pusat teknologi dunia, yaitu Bangalore. Maka India memproduksi sarjana teknik yang banyak untuk mendukung pengembangan India sebagai pusat teknologi informasi. Sedangkan Amerika justru menurun jumlah sarjana tekniknya. Makanya di dalam buku Declining of America, maka digambarkan bahwa akan ada penurunan kekuatan Amerika sebab kurangnya sarjana teknik.
2. Menentukan tujuan strategis, yaitu mengkonversi laporan manajerial dari visi strategis.
3. Merumuskan isu strategis.
4. Implementasi strategi, strategi gagal bukan karena implemetasnya saja akan tetapi bisa saja eksekusinya yang gagal.
5. Monitoring dan evaluasi bisa melalui balance score card atau lainnya.
Faktor pembentuk pemilihan strategi adalah faktor eksternal, yaitu ekonomi, sosial, politik, regulasi. Akan tetapi juga diperlukan analisis dan pilihan strategi, yaitu analisis lingkungan sosial, ekonomi politik dan budaya mayarakat.
Melalui analisis lingkungan intenal organisasi, maka semua ini akan menghasilkan the best strategy: the goodness of fit test, the competitive advantage test, dan the performance test.
Riset di Seattle menyatakan bahwa penduduk yang disajikan dengan berita bunuh diri, maka tenyata angka bunuh diri meningkat. Makanya pemberitaan yang jelek akan membuat orang menjadi pesimis. Sayangnya bahwa pemberitaan di televisi kita justru memberikan informasi tentang kegagalan negara yang lebih dominan ketimbang keberhasilannya. Hal ini tentu akan membuat banyak orang yang menjadi pesimis.
Strategi yang baik mendorong ke kompetitiveness, semakin kuat performancenya, maka akan semakin kuat pula kompetitivenessnya. Jika demikian halnya, maka bagi seorang pemimpin haruslah mengembangkan performance organisasinya sehingga kemudian akan menghasilkan tingkat kompetitiveness yang semakin meningkat secara signifikan.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini