• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENGAPA SKENARIO PLANNING

Ada suatu peringatan yang penting disampaikan oleh Dr. Daniel Sparringa untuk direnungkan terkait dengan betapa pentingnya scenario planning bagi penyelenggaraan negara, perusahaan atau institusi lainnya. Scenario planning bukan sebuah rekayasa tentang masa depan, bukan prediksi atau ramalan akan tetapi adalah deskripsi untuk menggambakan apa yang akan terjadi.
Banyak negara yang sudah memiliki scenario planning, misalnya adalah Singapura. Apa saja discenarioplanningkan. Makanya, Singapura memiliki skenario planning tentang Indonesia, Audtralia, Malaysia dan lainnya. Semua unit pemerintahan memiliki skenario planning. Oleh karena itu, ada suatu divisi khusus yang bertugas untuk merumuskan scenaio planning dan bertanggungjawab langsung kepada perdana menteri Singapura. Bagi suatu instansi yang menbinginkan lembaganya tersebut memiliki peran penting bagi masyaakat maka dipastikan membutuhkan scenario planning.
Ada ssbuah contoh yang ekstrim, yaitu ketika terjadi pengeboman terhadap World Trade Center pada 11 Oktober 2002. Pada waktu itu sudah dirancang sebuah skenario tentang adanya kemungkinan serangan kaum teroris ke Ametika. Digambarkan bahwa yang menyerang Amerika tersebut adalah kaum teroris yang bisa mengemudikan pesawat dan merampas pesawat penumpang dan kemudian membunuh pilot pesawat tersebur. Sayangnya bahwa scenario planning teroris tersebut tidak diindahkan sebab masih kuat keyakinan bahwa kaum teroris pasti tidak bisa mengemudikan pesawat, pastilah mereka akan menyewa pesawat dan bukan mengemudikannya sendiri. Padahal waktu itu sudah diketahui bahwa ada sekelompok orang keturunan Arab yang mengambil kursus mengemudi pesawat, tetapi hanya mengambil cara mengemudikan pesawat saat akan landing. Beberapa peringatan ini tidak membuat pengambil kebijakan untuk mengawasi semua daerah strategisnya. Jadi, scenario planning menjadi sangat penting untuk menggambarkan apa yang akan terjadi dengan berbagai fenomena yang sedang terjadi.
Scenario planning bisa menjadi instrumen yang sangat baik dalam rangka untuk merumuskan program aksi yang relevan dengan apa yang sesungguhnya diperlukan. Katakanlah bahwa scenario planning Indonesia tahun 2025, maka tentunya akan bisa digambarkan tentang bagaimana Indonesia untuk tahun tersebut. Pada awal reformasi, sesungguhnya sudah dibuat scenario planning tentang mau seperti apa Indonesia tersebut, akan tetapi hingga sekarang belum diterapkan secara memadai. Ada kendala-kendala politik dan ekonomi atau lainnya yang menjadi variabel intervening di dalam pelaksanaannya.
Suatu contoh, tentang keputusan presiden untuk mengangkat menteri, maka juga ada pertimbangan tentang kewilayahan, sebab harus juga dipahami bahwa ada faktor representasi untuk menggambarkan kebinekaan. Berdasarkan kenyataan betapa Indonesia yang banyak ragamnya, maka strategi kepemimpinan yang diambil adalah alon-alon waton kelakon atau lambat tetapi pasti. Bagi masyarakat elit, maka pilihan ini tidak cocok, sebab dianggap lamban. Akan tetapi mengingat bahwa masyarakat Indonesia adalah masih di dalam kondisi yang belum bisa diajak lari dengan cepat, sehingga konsep Jawa tersebut relevan. Demikian pula tentang konsep Jawa gremet-gremet angger slamet juga relevan bagi pembangunan masyarakat yang masih di dalam kondisi seperti ini. Slogan semakin cepat semakin baik memang ada masanya. Jadi tidak salah jika yang seperti ini juga memperoleh suatu kesempatan untuk menjadi tema di dalam pemerintahan suatu negara. Akan tetapi di tengah nuansa sosial politik dan budaya yang seperti ini, maka memang harus ada pilihan dan pilihan itu adalah yang dilakukan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Dengan demikian melalui scenario planning yang tepat maka akan diperoleh program yang bisa diprediksi berhasil untuk tujuan mencapai akselerasi pembangunan berkeadilan.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini