• December 2024
    M T W T F S S
    « Nov    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENGEMBANGKAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN

Di dalam pertemuan untuk membentuk konsorsium yang terdiri dari akademisi dan praktisi untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Tuban, maka saya bertemu dengan Ir. Lilik Setyobudi, PhD., direktur Pengembangan Entrepreneurship University of Brawijaya Malang. Beliau ternyata adalah orang yang selama ini berkecimpung di dalam mengembangkan kampus kewirausahaan di universitas dimaksud.
Pertemuan di Kolam Pancing Sugihwaras Tuban ini ternyata menjadi moment yang sangat penting, mengingat bahwa selama ini saya selaku pimpinan perguruan tinggi memang sedang berpikir tentang pengembangan kewirausahaan di IAIN Sunan Ampel. Makanya, saya menjadi sangat bergembira bertemu dengannya, sebab melalui pertemuan tersebut tentu saja saya memperoleh inspirasi tentang pengembangan lembaga pendidikan di mana saya diamanahi menjadi pimpinannya.
Entrepeneurship bukan ilmu dagang atau ilmu bisnis. Akan tetapi kewirausahaan terkait dengan mental atau mindset untuk berusaha dan bekerja keras. Jadi yang sungguh ingin dikembangkan adalah tumbuhnya mental kewirausahaan. Melalui tumbuhnya mental kewirausahaan, maka akan didapatkan kemauan mahasiswa untuk mengembangkan usaha di masa depan. Jadi, mereka tidak hanya akan bergantung kepada pekerjaan yang disediakan oleh pihak penyedia jasa, misalnya pemerintah.
Banyaknya pengangguran terdidik, seperti para sarjana tentu saja menjadi problem tersendiri bagi masyarakat, pemerintah dan yang bersangkutan. Pengangguran terdidik inilah yang kelak akan menjadi masalah yang sangat serius. Sebagaimana pernah saya tulis, bahwa banyaknya pengangguran terdidik di antaranya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara lulusan perguruan tinggi dan banyaknya peluang kerja yang disediakan oleh penyedia tenaga kerja.
Di antara pemicu banyaknya pengangguran terdidik adalah disebabkan oleh banyaknya program studi yang tidak siap untuk memasuki lapangan kerja. Di antara prodi tersebut, khususnya adalah prodi ilmu sosial dengan berbagai variannya. Di negara maju, yang dikembangkan adalah prodi eksakta, sebab prodi inilah yang paling banyak menyumbang tenaga kerja.
Melalui program kewirausahaan di perguruan tinggi, maka beban prodi ilmu sosial akan dapat diarahkan untuk pengembangan kewirausahaan tersebut. Sesungguhnya yang dibidik melalui program kewirausahaan ini adalah untuk membangun kesadaran para mahasiswa bahwa ada wilayah enterprenership yang dapat dimasuki oleh mereka ini. Dengan program ini, maka mahasiswa disentuh dengan cara tertentu agar mereka menjadi peka terhadap kenyataan dunia usaha yang bervariasi.
Dengan demikian, arah progran kewirausahaan bukanlah memberi bekal kepada mahasiswa agar menjadi pedagang, akan tetapi membekali mereka dengan kemampuan mendetekai potensi usaha yang disebabkan mereka telah memiliki mindset kewirausahaan.
Di dalam hal ini, maka yang dibutuhkan adalah pemihakan pimpinan perguruan tinggi agar mendukung terhadap program kewirausahaan dan kemudian dilanjutkan dengan membentuk agen-agen khususnya para dosen agar mereka juga care terhadap program kewirausahaan. Selain itu juga dukungan dana untuk pengembangannya.
Melalui cara seperti ini, maka ke depan akan dapat dihasilkan kultur kewirausahaan yang memadai di kalangan mahasiswa dan dosen. Jadi, tujuan mengembangkan kampus kewirausahaan akan tercapai jika kultur kewirausahaan telah menjadi keniscayaan.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini