• December 2024
    M T W T F S S
    « Nov    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

JEJARING PENGEMBANGAN DAERAH

Apakah jejaring sosial atau social network penting di era sekarang? Jawabannya pasti ya. Jejaring sosial memang menjadi sesuatu yang sangat penting di era teknologi informasi dan modernitas seperti sekarang. Bahkan begitu pentingnya jejaring tersebut, maka secara proporsional dinyatakan bahwa siapa yang paling banyak memiliki jejaring sosial, maka dialah yang akan bisa membangun dunia ini. Secara konseptual dinyatakan bahwa dunia dibangun di atas jejaring sosial ini.
Konsep jejaring sosial sesungguhnya merupakan konsep di dalam dunia ilmu sosial yang dikembangkan di dalam kerangka untuk mengembangkan komunikasi, interaksi dan proses sosial lainnya yang dapat berimplikasi terhadap perubahan sosial yang akseleratif.
Pembangunan adalah konsep yang digunakan untuk pengembangan wilayah atau daerah yang akseleratif dimaksud. Pembangunan bukanlah kata sakti yang dengan mudah dapat dipakai untuk melakukan perubahan. Pembangunan tentu saja membutuhkan perangkat teknologi, sumber daya manusia, sumber daya alam dan juga kemampuan untuk mendayagunakannya secara memadai.
Sesuai dengan arah dan tujuan pembangunan, maka sasarannya adalah pemberdayaan masyarakat. Pembangunan bersearah dengan bagaimana agar masyarakat menjadi berdaya terutama dari sisi ekonomi. Semakin berdaya masyarakat berarti semakin berhasil pembangunan tersebut.
Salah satu unsur penting di dalam pembangunan adalah dukungan masyarakat yang menyeluruh. Dukungan tersebut tidak hanya datang birokrasi, akan tetapi juga pengusaha dan para akademisi. Itulah sebabnya dewasa ini terdapat pengembangan konsep pembangunan berbasis partnership antara akademisi, pengusaha dan birokrat atau yang disebut sebagai ABG yaitu akronim dari akademisi, businesman dan government.
Peran kaum akademisi sesungguhnya sangat penting. Di luar negeri, peran kaum akademisi dengan perguruan tingginya sangat penting. Makanya, ketika sebuah kota akan menyelenggarakan sister city program, maka yang harus dilibatkan adalah perguruan tinggi. Jadi perguruan tinggi yang ada di kota tersebut harus dilibatkan di dalam proses kerjasama sister city.
Kesadaran untuk melibatkan kaum akademisi di perguruan tinggi tentu didasari oleh keahlian yang dimiliki oleh perguruan tinggi dimaksud. Perguruan tinggi adalam gudangnya kaun cerdik pandai yang selama ini sudah malang melintang di dalam kajian akademis. Sehingga ketika yang bersangkutan dilibatkan di dalam proyek pembangunan tentu akan sangat ideal.
Sesungguhnya banyak kajian yang dilakukan oleh kaum akademisi terkait dengan pembangunan wilayah. Di dalam hal ini terkait dengan pembangunan pertanian, peternakan, perkebunan, sosial, ekonomi, bahkan politik. Semuanya tentu berkaitan dengan bagaimana pembangunan daerah tersebut dapat dilaksanakan.
Sabtu (03/09/2011), terdapat sebuah pertemuan yang sangat menarik, yaitu berkumpulnya kaum akademisi, birokrat dan pengusaha di kabupaten Tuban. Mereka adalah warga Tuban yang berada di rantau atau yang menetap di luar kabupaten Tuban. Ada dosen, mantan birokrat, pengusaha dan lainnya. Mereka berkumpul untuk menindaklanjuti pertemuan dengan bupati dan wakil bupati, pada tanggal 17 Juli 2011. Saat itu saya usulkan agar ada sebuah forum yang berisi para akademisi, birokrat dan pengusaha. Waktu itu saya usulkan sebuah forum Konsorsium dengan berbagai bidangnya. Akhirnya rencana untuk merumuskan forum konsorsium tersebut terlaksana juga.
Forum ini memang dimaksudkan sebagai organisasi yang nir politik, terbuka dan partnership. Oleh karena itu diharapkan bahwa melalui forum ini maka akan dapat disatukan langkah untuk mengembangkan Wilayah Tuban berdasarkan atas pandangan para ahli sesuai dengan bidangnya.
Sebagai forum jejaring sosial, maka lembaga ini akan menghimpun berbagai pemikiran dari para ahli dan praktisi tentang pengembangan wilayah. Jika forum ini sudah terbentuk, maka tentu yang diharapkan adalah bagaimana aktivitas lembaga ini di tengah tuntutan perubahan sosial yang akan terus berlangsung.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini