• December 2024
    M T W T F S S
    « Nov    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MUSIK PATROL

Semalam (02/09/2011), saya menikmati sajian musik patrol yang dipagelarkan oleh kelompok musik Patrol Raden Santri Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, JawaTimur. Selama dua jam, dari jam 19.30 sampai jam 21.30 mereka memainkan musik patrol yang biasanya digunakan untuk membangunkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan makan sahur. Jadi fungsi awal musik patrol adalah untuk membangunkan agar warga masyarakat bisa bangun untuk makan sahur tersebut.
Semula musik patrol memang dibikin untuk kepentingan beribadah puasa. Makanya alat-alat yang digunakan juga sangat sederhana. Ada batang bambu yang dipotong, gitar dan bekas galon air mineral yang dijadikan untuk menghasilkan suara khas dengung. Musik patrol ini juga dimainkan oleh anak-anak usia belasan yang berekeliling di jalan-jalan desa sambil menyanyi seadanya. Yang penting menghasilkan suara yang bisa membantu penduduk desa untuk bangun dan menunaikan sahur.
Akan tetapi lama kelamaan musik patrol ini semakin berkembang, baik dari sisi alat musiknya maupun pemainnya. Jika sebelumnya hanya dimainkan oleh anak-anak usia belasan, maka kemudian dimainkan oleh para remaja dan orang dewasa yang berkeinginan main musik patrol. Varian alat dan lagunya juga bervariasi. Alat musik gamelan kemudian menjadi bagian penting dari musik patrol. Ada peking, saron, kenong atau gong yang menjadi alat musik ini. Kemudian juga alat musik bambu, sederhana sekali, hanya batang bambu yang dipotong untuk menghasilkan varian suara musiknya, bekas galon air mineral, bekas drum plastik, gentong air, simbal, kencreng dan lainnya.
Meskipun alat musiknya sangat sederhana, akan tetapi ketika dimainkan dengan rancak dan penuh semangat ternyata bisa menghasilkan bunyi musik yang sangat indah.
Alunan lagu shalawatan, lagu campur sari dan bahkan juga musik pop bisa dimainkan dengan baik melalui alat musik sederhana tersebut. Makanya tidak salah jika masyarakat juga menikmati sajian musiknya. Ada yang berjoget ala musik dangdut dan ada pula yang menari beksan dalam tarian Jawa.
Musik patrol atau oleh masyarakat disebut musik Dunak Dungkul atau musik Tongklek adalah musik rakyat. Musik dengan genre ini adalah musik yang lahir dari keinginan untuk membantu mayarakat yang menjalankan ibadah puasa agar dapat melaksanakan sahur tepat waktu. Jadi meskipun berisik, akan tetapi masyarakat tetap memperoleh manfaat. Itulah sebabnya masyarakat menikmati kehadiran musik itu.
Musik patrol ternyata berkembang pesat di setiap desa. Hampir seluruh desa di wilayah Kabupaten Tuban ternyata memiliki musik ini. Makanya ketika diadakan lomba musik patrol di Kabupaten Tuban, maka pesertanya sangat banyak, kira-kira 150 peserta. Lomba tersebut tidak hanya di kota kabupaten, akan tetapi juga dilaksanakan di banyak tempat. Setiap kecamatan bahkan memiliki arena lombanya sendiri.
Menilik terhadap perkembangan musik patrol ini, maka sesungguhnya bulan puasa bisa menjadi medium untuk mengembangkan musik rakyat ini. Puasa selama ini hanya dianggap sebagai bulan ibadah dalam pengertian khusus, akan tetapi ternyata bisa juga menghasilkan musik rakyat.
Dan sebagaimana yang saya tahu, bahwa musik Tongklekan yang semula hanya menjadi tengara makan sahur, ternyata bisa juga menjadi musik hiburan khas pedesaan. Bahkan menurut penuturan masyarakat bahwa musik ini mulai digemari masyarakat dan banyak memperoleh order untuk tanggapan atau pementasan.
Oleh karena itu bisa dinyatakan bahwa puasa ternyata bisa juga menghadirkan musik meskipun hanya sekedar menjadi musik pedesaan. Tetapi apapun namanya tetapp saja ada manfaatnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini