MENGEMBAN AMANAT PENGEMBANGAN IAIN SA
Ketika saya diamahi sebagai rektor IAIN Sunan Ampel, maka ada dua hal yang kemudian saya bidik sebagai program besar IAIN Sunan Ampel di tengah persaingan dengan perguruan tinggi lain, khususnya di lingkungan kementerian agama, yaitu untuk mengembangkan fisik IAIN Sunan Ampel yang ternyata masih jauh dari kesan sebagai perguruan tinggi maju dan berwibawa disebabkan oleh konstruksi fisiknya yang sudah ketinggalan, misalnya dengan UIN Malang dan juga UIN lainnya. Dan kemudian perubahan menjadi UIN.
Ketertinggalan ini yang harus dijawab dengan sangat serius. Bagi masyarakat Indonesia, maka kemegahan gedung perkuliahan, kemoderenan bangunan fisik lembaga pendidikan menjadi ukuran utama di dalam melihat kemajuan lembaga pendidikan. Hal ini yang sangat berbeda dengan negara lain misalnya India, yang masyarakatnya tidak menganggap demikian. Dr. Makhlani, field representative IDB di Indonesia bahkan pernah menyatakan bahwa di India dia melihat bahwa gedung riset center hanya seperti ruko dengan dua lantai, akan tetapi di dalamnya terdapat ahli-ahli riset yang luar biasa. Jadi mengukur kemajuan pendidikan bukan dari gedungnya yang mewah, akan tetapi dari kualitas SDM di dalamnya.
Hal ini sungguh berbeda dengan masyarakat Indonesia yang hingga kini masih beranggapan bahwa kemegahan gedung adalah ukuran kemajuan lembaga pendidikan. Persepsi masyarakat Indonesia seperti ini tentu juga terkiat dengan budaya membangun rumah. Di negara maju seperti Amerika Serikat, misalnya tidak dijumpai rumah-rumah mewah sebagaimana di Indonesia. Rata-rata rumah hanyalah berlantai dua dengan bangunan yang sederhana. Cobalah bandingkan dengan rumah di perumahan elit di Indonesia, maka tentu akan jauh berbeda.
Untuk kepentingan menjawab keraguan masyarakat tentang kualitas fisik IAIN Sunan Ampel, maka salah satu cara adalah dengan membangun kembali IAIN Sunan Ampel yang gedungnya memang sudah tua. Gedung Fakultas Syariah yang menjadi wajah depan IAIN Sunan Ampel dibangun tahun 1970-an. Dahulu gedung Fakultas Syariah adalah gedung termegah di Surabaya Selatan. Akan tetapi sekarang sudah tenggelam di bawah bayang-bayang gedung Graha Pena dan sebagainya.
Itulah sebabnya maka satu-satunya cara untuk bisa mengembangkan sarana fisik IAIN Sunan Ampel adalah melalui pengembangan kerja sama dengan badan dunia yang bisa mempercepat akses pembangunan. Itulah sebabnya maka yang dipilih adalah pengembangan fisik melalui skema loan Islamic Development Bank (IDB). Melalui skema loan IDB ini maka kami akan dapat memangkas 60 tahun pengembangan fisik IAIN Sunan Ampel hanya dengan empat tahun saja.
Kami tentu sangat bersyukur bahwa loan tersebut akhirnya bisa disetujui oleh Presiden IDB dan juga pemerintah Indonesia. Hari Selasa, 16 Agustus 2011 adalah hari yang penting bagi pengembangan IAIN Sunan Ampel, sebab pada tanggal inilah loan tersebut ditandatanani oleh Pemerintah Indonesia. Kira-kira jam 09.00 wib, kami dicall oleh Pak Makhlani tentang penandatangan draft MoU dan hal tersebut menandakan fase baru bagi pengembangan fisik IAIN Sunan Ampel dan juga capacity building. Dan kemudian siangnya, jam 13.00 wib, Pak Zainal Arifin Bappenas juga mengirim sms kepada saya tentang finalisasi MoU yang ditandai dengan penandatangan MoU dengan IDB.
Perasaan lega luar biasa, sebab kami menunggu berbulan-bulan untuk kepastian penandataganan tersebut. Dari proses appraisal yang dilakukan oleh Team IDB, Dr. Beddi Abdurahman, Dr. Abdi Abdillahi dan Luay Faruq, pada akhir tahun 2010, maka membutuhkan waktu kira-kira delapan bulan untuk sampai kepada penandatangan MoU. Suatu masa penantian yang sangat panjang. Akhirnya hari yang membahagiakan itupun tiba melalui penandatangan kesepakatan dimaksud.
Akhirnya, percepatan pembangunan IAIN Sunan Ampel pun memperoleh momentum yang tepat, yaitu disetujui pada bulan puasa tepatnya tanggal 16 Ramadlan 1432 hijriyah yang bertepatan tanggal 16 Agustus 2011. Kado terbaik bagi IAIN Sunan Ampel ternyata bertepatan dengan sehari sebelum upacara Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dirgahayu kemerdekaan Indonesia. Jayalah Indonesia dan jayalah IAIN Sunan Ampel. Umat menantikan darma baktimu.
Wallahu a’lam bi al-shawab.