NONTON OPERA THAILAND BERSAMA VICE PRESIDENT SRIPATUM UNIVERSITY
Sambutan yang hangat sungguh-sungguh saya terima dari Vice President Sripatum University. Pada tanggal 28/07/2011, saya diajak untuk diner dan sekaligus juga nonton opera di Siam Niramit. Saya merasa sangat terhormat terkait dengan undangan makan malam dan nonton bersama tentang opera Thailand. Saya sempat tanyakan kepada beliau tentang acara nonton seperti ini, tenyata jawabannya bahwa acara semacam ini sangat jarang dilakukannya.
Saya juga sangat jarang nonton opera, baik di Surabaya maupun Jakarta. Apalagi sebagaimana kita ketahui bahwa Surabaya hingga hari ini ternyata belum memiliki gedung opera atau gedung pertunjukan yang berskala internasional. Jangankan yang berskala internasional, yang berskala nasional saja tidak dimilikinya. Dilihat dari sisi ini, maka hal ini menunjukkan bahwa Surabaya jauh tertinggal dengan Bangkok yang sudah memiliki pusat-pusat teater atau opera.
Bangkok memang dikenal sangat proaktif di dalam mengembangkan pariwisatanya. Apa saja bisa dijual. Kita tentu masih ingat bagaimana penetrasi produk agro industry, seperti produk pertanian dan bunga ke Negara-negara lain, termasuk ke Indonesia. Bunga dengan sentuhan warna merah adalah produk Thailand yang berasal dari bunga red Sumatra yang dibudidayakan. Akibatnya pasti dapat ditebak bahwa bunga Thailand kemudian laris manis di Indonesia.
Produk pertanian juga sangat luar biasa. Ditopang oleh rajanya yang guru besar di bidang biologi, maka dunia pertanian lalu menjadi focus perhatiannya. Raja Thailand yang keturunan ke Sembilan dari raja pertama. Disebabkan oleh keahlian yang seperti ini, maka proyek pertanian juga menjadi ikon dari negeri ini. Makanya, produk pertanian Thailand jauh lebih dikenal dibandingkan dengan lainnya.
Saya sungguh menikmati suguhan makan malam dan opera ini. Makan malam memang menjadi satu kesatuan dengan pertunjukan opera Thailand. Harga tiket untuk dinner dan nonton opera sebesar 600 bath. Makan malam model baffe tentu saja sangat cocok bagi mereka yang memiliki selera makan kaum menengah ke atas. Jika Muslim, maka juga disediakan makanan halal, berupa makanan vegetarian.
Setelah makan malam, maka dilanjutkan dengan nonton opera Thailand ini. Meskipun acara pertunjukan dilaksanakan setiap hari, akan tetapi penontonnya ternyata tidak sepi. Maklumlah bahwa acara nonton ini menjadi paket acara kunjungan ke Thailand. Jadi tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari paket wisata di sini.
Saya mengagumi bagaimana tradisi menghormati raja Thailand dibangun di negeri ini. Acara dimulai dengan menghormat kepada raja Thailand. Semua penonton harus berdiri untuk menyambut gambar raja Thailand. Siapapun dia, maka harus melakukan penghormatan ini. Raja telah menjadi lambang pemersatu masyarakat Thailand. Melalui kekuasaan raja itulah, Thailand bisa dipersatukan. Hiruk pikuk politik tidak akan melunturkan kecintaan rakyat Thailang kepada rajanya.
Kemudian, dipertontonkan kehebatan pertunjjukan opera ini. Dimulai dengan bunyi tetabuhan dari bedug bertalu-talu, maka keluarlah para penari dari kanan da kiri panggung, atas dan bawah. Para penari ini melenggangleggookan tubuhnya dengan keindahan gerak dan gaya. Lalu episode sejarahkerajaan Thailanpun diperagakan. Melalui symbol dewa yang dipuja masyarakat Thailand yang mengejawantah pada raja dan masyarakat Thailand. Pertemuan raja dan ratupun terjadi. Raja yang naik gajah sebagai lambang kebesaran kekuasaan bertemu dengan ratu, yang diiringkan oleh para dayang yang cantik jelita. Ratu pun penyembah kaki raja sebagai bakti seorang istri dan permaisuri kepada raja dan suaminya.
Kemudian episode pengaruh dunia luarpun digambarkan dengan sangat representative. Dimulai dengan interaksi perdagangan dengan masyarakat Timur, Cina dengan kapal dagangnya dan juga budayanya dan masyarakat selatan, termasuk Indonesia yang direpresentasikan oleh tarian Palembang, maka jadilah perpaduan tradisi dan budaya yang sangat indah. Perpaduan antara budaya Cina dan masyarakat dari arah selatan ini menjadikan Thailand sebagai melting pot berbagai tradisi yang padupadan.
Gambaran episode berikutnya adalah pengaruh tradisi dari utara. Digambarkan bagaimana percampuran tradisi utara dengan Thailand terjadi. Gambaran interpentrasi budaya dan perdagangan lewat tarian-tarian yang sangat indah tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Thailand sangat welcome dengan berbagai tradisi dan budaya yang berkembang di sekitarnya.
Sebagai sebuah pertunjukan dengan pesan moral di dalamnya, maka kemudian juga digambarkan siksa neraka bagi para pecandu minuman keras dan perbuatan dosa lainnya. Digambarkannya bagaimana orang yang digoreng di dalam wajan besar dengan api menyala, orang buncit dengan perut menyala warna merah, dan juga orang yang dipukul ecara terus menerus. Para pendosa ini masuk ke dalam neraka karena perbuatannya.
Kemudian juga digambarkan tentang surge yang maha indah. Orang baik akan masuk ke sini. Ada bidadara dan bidadari yang menari di atas awan, istana yang indah dan juga hiasan-hiasan yang warna-warni. Surge digambarkan sebagai tempat yang sangat indah dan bermakna. Orang yang berbakti kepada Tuhan akan masuk ke dalam surge dengan segala kesenangannya.
Pertunjukan ini sungguh luar biasa. Semua seakan riil. Kapal, hujan, petir, air sungai yang mengalir, kehidupan petani, pedagang, kaum bangsawan dan masyarakatnya seakan sebagaimana kehidupan yang riil. Laut dengan ikannya, dunia pedesaan dengan peternakannya, dan agrobisnis dengan bunga-bunga warna-warninya. Sungguh seperti alam yang nyata.
Yang juga menarik adalah bagaimana membangun relasi dengan penonton. Diajaknya wisatawan barat untuk main music angklung. Melalui permainan ini, maka penonton diajaknya untuk bersama-sama menikmati pertunjukan. Ada ketawa, tepuk tangan dan kekaguman terhadap pertunjukan ini.
Siam Niramit memang menyajikan sesuatu yang berbeda. Dan saya termasuk orang yang beruntung bisa menikmati acara yang sangat menakjubkan ini.
Wallahu a’lam bi al shawab.