• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PEMERINTAH JUGA PERLU DIHARGAI

Di dalam perjalanan dari Jakarta ke  Surabaya dengan Garuda, saya bertepatan sederet dengan  Pak Beni dan istrinya. Dia seorang pengusaha yang telah lama berkecimpung dengan dunia bisnis, terutama perdagangan. Usaha bisnis ini telah beliau jalani dalam waktu yang panjang, semenjak Orde Baru hingga sekarang. Usaha yang dilakukan tersebut telah mengantarkannya di dalam kesuksesan hidup, sebab bisa menyekolahkan anaknya hingga Amerika Serikat dan juga Cina. Itu artinya bahwa usahanya tentu sudah memasuki kawasan stabil. Makanya, dunia usaha sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan kehidupannya.

Dunia bisnis memang menjanjikan bagi yang memiliki peluang. Akan tetapi sebagaimana pengalamannya bahwa dunia usaha tersebut selalu berada di dalam kawasan antara kepastian dan ketidakpastian. Yang  dimaksudkan  bahwa para pengusaha harus selalu berusaha menjadikan posisi ketidakpastian menjadi kepastian.  Itulah sebabnya doktrin penting dari kaum pengusaha adalah jadikan tantangan sebagai peluang. Bagi pengusaha, bukan tantangan itu harus dihindari akan tetapi justru harus dihadapi dan dijadikan sebagai peluang.

Saya menjadi teringat dengan Pak Ciputra.  Dahulu, kawasan yang sekarang disebut sebagai Kawasan Ciputra Land atau Singapura-nya Surabaya adalah tanah gersang. Banyak  orang yang enggan membelinya. Tanahnya yang tidak rata, dengan bebatuan dan gersang, maka tanah itu seakan sebagai tanah yang tidak bisa dimanfaatkan.  Tahun 1970-an, tanah itu sangat murah sebab memang tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Kala itu Surabaya masih akrab dengan dunia pertanian.  Makanya tanah yang tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian di pinggiran Surabaya tersebut dianggap sebagai tanah yang kurang bermanfaat.

Indra keenam Pak Ci tentu sudah melihat tantangan itu. Maka dibelinya tanah berhektar-hektar di sana. Lalu  apa yang terjadi kemudian?. Tanah yang dulu gersang itu sekarang menjadi tanah yang luar biasa. Dataran tanah yang tidak rata justru dapat dijadikan  sebagai lahan yang sangat menjanjikan dan indah. Dulu gersang sekarang seperti taman. Tanah yang dulu murah sekarang menjadi sangat mahal. Bahkan menjadi kawasan eksklusif. Citra land adalah kawasan impian.

Dunia usaha memang menjanjikan. Kewirausahaan dapat menjadi tantangan yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia di tengah kompetisi usaha yang semakin keras. Akan tetapi sebagaimana kaum pengusaha lainnya, maka dunia bisnis  tentu harus terus diberlangsungkan. Maka, usaha yang dikembangkan oleh kaum pengusaha seperti Pak Beni juga  harus terus berlangsung.

Berdasarkan pembicaraan ke sana kemari, Pak Beni banyak bercerita tentang usaha bisnisnya terkait dengan dunia sekelilingnya.  Di Indonesia ini yang kurang adalah penghargaan terhadap pemerintah. Jika dibandingkan dengan masa Orde Baru yang sangat sarat dengan KKN, maka sekarang tentu sudah berubah. Sekarang ini dunia usaha cukup kondusif. Di dalam dunia bisnis justru ada keseimbangan. Ada trend meningkat di dalam kondusivitas dunia usaha.

Baginya, perkembangan ekonomi secara makro juga relative baik. Dengan perkembangan ekonomi kira-kira empat persen, maka sesungguhnya perkembangan ekonomi cukup memadai. Hanya saja, bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi tersebut tidak pernah diekspos oleh media. Yang lebih banyak diberitakan adalah masalah politik. Sehingga yang kelihatan adalah carut marut politik. Hampir setiap hari diberitakan tentang persoalan politik yang ruwet. Pilkada pakai uang, keputusan politik yang merugikan lawan politik, dan juga perkelahian politik yang terus terjadi. Akibatnya, pemerintahan Indonesia itu dianggapnya sebagai pemerintah yang gagal.

Dia sering pulang balik ke Cina ketika anaknya sedang kuliah di sana. Pemerintah yang stabil, perkembangan ekonomi yang stabil dan juga politik yang stabil ternyata menjadi prasyarat bagi pengembangan pembangunan berkelanjutan. Katanya, enam bulan saja kita tidak datang ke Cina, maka berikutnya kita sudah melihat perubahan yang sangat signifikan dari pembangunan fisiknya dan infrastrukturnya.

Dia merasakan bahwa sekarang sesungguhnya sudah ada perubahan iklim usaha yang lebih baik. Misalnya dengan e-procurement, maka semua bisa mengakses dan semua bisa berusaha. Ke depan tentu akan didapatkan penghematan yang tinggi terkait dengan anggaran pembangunan. Melalui e-pro, maka akan diketahui mana yang layak dan mana yang pantas untuk memenangkan tender di dalam pembangunan.

Menurutnya, bahwa kita mesti juga menghargai capaian pemerintah di dalam pembangunan negeri ini.  Kita tidak hanya apriori dan  sebaliknya juga terus mengkritik dengan nada minir. Jadi, rasanya memang perlu ada juga penghargaan atas keberhasilan pemerintah di dalam pembangunan bangsa ini. Mari kita letakkan diri kita di dalam konteks empati dan bukan simpati atau antipasti.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini