MENGAPA KEWIRAUSAHAAN?
Pengembangan program kewirausahaan di lembaga pendidikan tinggi sudah menjadi kesadaran bersama bagi para pengelola institusi pendidikan tinggi tersebut. Suatu kenyataan bahwa program kewirausahaan sudah melembaga adalah dengan semakin banyaknya lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan perkuliahan kewirausahaan, misalnya perguruan tinggi agama Islam (PTAIN).
Saya sesungguhnya memiliki sebuah keyakinan bahwa melalui program kewirausahaan, maka seseorang akan bisa terbuka pikirannya bahwa ada sesuatu yang lain untuk bisa hidup secara layak di tengah persaingan hidup yang semakin kuat ini. Melalui wirausaha maka kecenderungan untuk menggantungkan kehidupan pada sektor formal, misalnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan bisa tereduksi sedemikian rupa.
Sebagaimana yang sering didengar bahwa jumlah PNS di negeri ini sudah sangat banyak. Mengutip pernyataan para pejabat di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, maka jumlah PNS sudah melampaui batas yang dibutuhkan. Banyak pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan oleh seorang PNS dengan sangat terpaksa harus dilakukan oleh dua orang karena jumlah PNS yang sudah berlebih.
Kemudian sebagai akibat banyaknya jumlah PNS tersebut juga berimplikasi terhadap pembiayaan baginya yang berlebihan. Anggaran pengeluaran untuk belanja tetap, seperti gaji PNS juga menempati rangking tertinggi di antara biaya rutin lainnya. Akibatnya, biaya modal dan biaya pembangunan banyak terserap untuk kepentingan pembiayaan PNS tersebut.
Meskipun gaji PNS tidak besar, akan tetapi menjadi PNS masih merupakan pilihan utama. Hal ini tentu terkait dengan kepastian pembayaran, dan jaminan kehidupan yang lebih pasti. Makanya, banyak lulusan PT yang kemudian tertarik untuk memasuki dunia pegawai negeri, sebagai pilihan utama di dalam kehidupan. Tidak salah jika di dalam setiap ada proses rekruitmen CPNS, maka dipastikan membludak jumlah pengikutnya.
Berangkat dari kenyataan ini, maka di antara usaha untuk memberikan bekal kepada mahasiswa adalah melalui program kesadaran untuk berwirausaha. Dimulai dengan kerjasama antara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri untuk membangun kebersamaan di dalam kerangka mengembangkan kewirausahaan di PTN. Makanya, hasilnya adalah diterbitkannya buku panduan kewisausahaan bagi para mahasiswa.
Bank Mandiri kemudian memberikan juga voucher bagi para mahasiswa yang memiliki proposal pengembangan kewirausahaan yang applicable dan feasible untuk dibiayai sesuai dengan jenis dan prospek pengembangan kewirausahaan tersebut. Makanya, bagi PTN yang memiliki kerjasama dengan Bank Mandiri akan bisa mengakses program tersebut.
Kementerian Agama sebagai penyelenggara pendidikan tinggi juga kemudian mengembangkan kerjasama dengan Universitas Ciputra untuk melaksanakan program Training of Trainers bagi pengembangan program kewirausahaan di PTAIN. Hasilnya tentu adalah adanya kesadaran baru bahwa pengembangan kewirausahaan menjadi sangat penting. Mahasiswa perlu dibekali tidak hanya kemampuan akademis sesuai dengan program studinya, akan tetapi juga kemampuan tambahan berupa kewirausahaan.
Saya tentu saja mengapresiasi para dosen IAIN Sunan Ampel yang berbekal pada kerjasama TOT dengan Universitas Ciputra tersebut kemudian menghasilkan produk buku pedoman kewirausahaan. Hanya sayangnya hingga sekarang bahwa program kewirausahaan masih belum menjadi bagian struktural kurikulum di setiap program studi. Baru beberapa program studi saja yang sudah menerapkannya.
Ke depan tentu menjadi harapan agar semua program studi memiliki program kewirausahaan. Meskipun bercorak pilihan, sebab tidak semua orang memiliki bakat dan kecenderungan untuk berwirausaha, akan tetapi dengan memberikan tawaran secara memadai tentang hal ini, maka diharapkan bahwa mahasiswa akan memiliki pilihan lain, selain menjadi PNS atau lainnya.
Ke depan tentu kita ingin melihat bahwa menjadi wirausahawan adalah pilihan yang tepat bagi alumni IAIN Sunan Ampel. Makanya, selain tutorial, saya kira perlu juga dihadirkan wirausahawan dari alumni IAIN Sunan Ampel yang secara ekonomi telah berhasil, sehingga akan dapat memberikan bekal pengalaman menjadi wirausahawan.
Jadi, sekali-kali memang perlu mendengarkan the success story atau best practices tentang kewirausahaan sehingga dapat mengembangkan etos mahasiswa di dalam kewirausahaan sebagai alternatif di tengah kompetisi kehidupan yang lebih ketat.
Wallahu a’lam bi al shawab.