PERGURUAN TINGGI DAN RISET UNGGULAN
Conferensi ASAIHL dibuka oleh Mayor Hon. Paul A Dister, di Keuka College The City of Niagara Falls. Conferensi ini adalah untuk menandai 55 tahun perjalanan ASAIHL sebagai Non Governmental Organization (NGO) yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan tinggi di dalam relasinya dengan perguruan tinggi lainnya. Acara ini dilaksanakan tanggal 19-23 Juni 2011.
Pada sesi pertama konferensi, maka dilakukan upacara Welcoming Party yang sekaligus menampilkan sambutan dari Sekretaris Jenderal ASAIHL, Dr. Ninnat Olanvoravuth, dan kemudian dilanjutkan dengan pidato Chairman and Presiden ASAIHL Brother Narciso Erguiza F.S.C., Ed.D, dan pidato selamat datang dari President Keuka College Keuka Park, New York, Joseph G. Burke, Ph.D.
Pada sessi selanjutnya diisi dengan pidato dari dua nara sumber, yaitu Max Doumolin, Directur Marketing Academic segment Elsevier B.V. Amsterdam, The Netherland dengan tema Improving Scientific Output by Implementing Innovative Research Management. Dan kemudian juga dilakukan pidato ilmiah oleh Jeffrey Sean Lehman, Esq., Chancellor and Founding Dean Peking University School of Transnasional Law Shenzen, Guangzou, China dengan topik The Unique Capacity of Universities, Their Roles and The Process Shaping Twenty first Century Globalization.
Dua pembicara ini sangat menarik terutama dilihat dari sisi kepentingannya bagi pengembangan pendidikan tinggi. Sebagaimana dinyatakan oleh Dumoulin, bahwa riset manajemen sangat penting di dalam pengembangan pendidikan tinggi. Melalui riset, maka akan dapat dilaksanakan kerjasama dengan stakeholder pendidikan tinggi, misalnya para pengusaha. Riset adalah jantungnya lembaga pendidikan tinggi, tanpa riset yang unggul maka tidak akan didapati kekuatan perguruan tinggi dimaksud. Di dalam tabel yang dikemukannya, maka didapati kenyataan bahwa perguruan tinggi di Indonesia masih kalah di dalam keberadaan bahan kepustakan dalam hal koleksi, referen dan sebagainya dibanding perguruan tinggi di Malaysia, Singapura dan bahkan Banglades. Hal ini tentu saja terkait dengan dokumentasi yang kurang maksimal untuk perguruan tinggi di Indonesia dalam melaksanakan penelitian.
Perguruan tinggi akan diakui oleh dunia internasional, ketika di perguruan tinggi dimaksud didapati tradisi penelitian yang baik dan menonjol. Berdasarkan pengalamannya, maka perguruan tinggi harus menggalang penelitian berbasis pada kebutuhan kaum usahawan. Selain mendapatkan anggaran penelitian juga bisa memberikan kontribusi bagi dunia usaha mengenai apa yang dianggap sebagai kepentingan bersama.
Dunia usaha sangat berkepentingan dengan riset akademik yang disebabkan pentingnya respon masyarakat tentang dunia bisnis yang dikembangkannya. Dewasa ini banyak usaha bisnis yang memanfaatkan kaum akademisi bagi pengembangan usahanya. Melalui riset akademis yang dikembangkan oleh perguruan tinggi, maka dunia usaha akan memperoleh umpan balik yang memadai tentang unit usaha yang digelutinya. Dan melalui umpan balik tersebut, maka diketahui secara pasti tentang bagaimana respon masyarakat terhadapnya. Betapa penting penelitian tentang kepuasan pelanggan, respon masyarakat terhadap produk tertentu dan sebagainya.
Relasi antara perguruan tinggi, penelitian dan dunia usaha sangat dimungkinkan dewasa ini. Ada simbiosis mutualisme di antara keduanya. Perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan penelitian fundamental akan tetapi juga penelitian terapan dalam kaitannya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki peran penting di dalam pengembangan dunia usaha terutama dalam hal pengembangan yang saling menguntungkan.
Oleh karena itu, menurut Max Domoulin, bahwa pimpinan perguruan tinggi harus melakukam lima hal, yaitu: memetakan potensi dosen di dalam kemampuan risetnya, kemudian memetakan focus interest dosen di dalam penelitian, lalu membangun join cooperation dengan berbagai pihak, termasuk dunia industri, lalu mengembangkan pendanaan untuk riset dan menghasilkan riset yang outstanding sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
Di dalam hal ini, maka pimpinan perguruan tinggi harus membangun research management bagi universitasnya di dalam kerangka untuk mengelola keahlian para dosennya dan kemudian mengembangkannya agar penelitiannya bisa bermanfaat bagi masyarakat secara khusus, misalnya untuk dunia usaha.
Ke depan, perguruan tinggi harus mengembangkan riset yang bersinergi dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki urgensi bagi pemberdayaan masyarakat secara umum juga dunia usaha secara khusus.
Wallahu a’lam bi al shawab.