• February 2025
    M T W T F S S
    « Jan    
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    2425262728  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

GRAND CANYON SEBAGAI KEAJABAN TUHAN

Perjalanan panjang sungguh saya alami dalam acara kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Salah satu kunjungan yang melelahkan adalah ke Grand Canyon di Wilayah Nevada. Jarak antara Las Vegas kota terdekat dengan Grand Canyon ternyata masih selama 4 jam perjalanan via jalan bebas hambatan. Maklumlah bahwa seluruh jalan antar kota di Amerika Serikat adalah jalan bebas hambatan yang lebar dan memanjang. Kendaraan pun melaju dengan kecepatan tinggi di atas jalan tol yang mulus.

Saya dan seluruh rombongan tentu menikmati perjalanan ini meskipun terasa melelahkan. Tidak sebagaimana kota Chicago yang hijau dengan tanamannya, maka sepanjang perjalanan Las Vegas ke West Grand Canyon adalah lahan tandus dengan pegunungan yang hanya terdiri dri bebatuan dan pasir yang berterbangan ke mana-mana. Jika ada tumbuhan maka hanya tumbuhan khas lahan kering dan tandus saja yang bisa hidup. Di kiri dan kanan jalan hanyalah pohon kaktus dan lainnya yang saya tidak tahu apa namanya.

Sebagaimana biasanya, maka saya tidak bisa tidur di bis yang sedang melaju. Maka saya manfaatkan untuk menikmati  pemandangan gersang di kiri kanan saya. Sepanjang perjalanan hanya dapat dilihat bukit-bukit gersang yang hawanya sangat panas. Pohon-pohon perdu pun kering disebabkanoleh sengatan matahari yang menyengat.

Saya terkadang berpikir bahwa lahan Amerika sesungguhnya tidak terlalu bersahabat dengan manusia yang disbabkan oleh lahannya yang kering kerontang dengan hawa panas di musim panas dan sangat dingin di musim dingin. Makanya,perkampungan disekitar jalan utama juga bisa dihitung dengan jari. Rumah-rumah sederhana dengan atap yang sangat rendah, jalan masuk ke perkampungan yang berdebu dan jarak antar satu rumah dengan lainnya yang berjauhan. Maklumlah orang Amerika memang tidak perlu selamatan, sehingga tidak perlu rumah yang berdekatan sebagaimana di Indonesia.

Tibalah saya dan rombongan dari Universitas Haluleo dan Universitas Hasanuddin di tempat parker kendaraan khusus ke Grand Canyon. Rupanya ada semacam monopoli yang dilakukan oleh pengelola Grand Canyon. Tidak boleh ada kendaraan lain, baik kendaraan komersial maupun pribadi yang boleh memasuki kawasan Grand Canyon. Hanya West Grand Canyon Transportation saja yang bise menjadi kendaraan angkutan ke tempat wisata ini.

Sky Walk Grand Canyon memang dikuasai oleh The Hualapai Nation, Bangsa Hualapai atau Suku Hualapai. Komunitas Indian yang semula memang menguasai kawasan ini. Makanya, Grand Canyon West juga dimiliki oleh Suku Hualapai ini dan dioperasikan oleh Hual Bay Baj Enterprises, Inc.dba Grand Canyon resort Corporation. Grand Canyon dilampaui oleh Sungai Colorado dengan panjang bermil-mil.  Saya tidak ingat persis panjangnya akan tetapi di atas 100 mil jauhnya.

Sebagai perusahaan yang otoritatif, maka seluruh propertinya dijaga dengan sangat hati-hati dan monopoli. Mulai dari kendaraan, fotograpi dan sebagainya dimonopoli sedemikian rupa. Jadi memang tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menuruti seluruh aturan yang telah dibakukannya. Penonton tidak boleh untuk membawa tustel atau brang apapun. Sebab sebelum memasuki kawasan Sky Walk, maka semua barang harus masuk ke dalam locker yang sudah disediakan oleh perusahaan ini.

Mereka sudah menyediakan juru foto yang professional untuk kepentingan pengunjung. Tinggal minta foto dengan gaya apa, maka juru kamera sudah siap dengan jepretannya. Dan hebatnya, jepretan foto-foto itu langsung tersambung dengan jaringan konputer yang sudh disiapkan, sehingga tidak da satu foto pun yang tercecer. Hanya saja, harga per foto dan bingkainya tentu mahal bagi yang kantongnya tipis. Satu foto seharga 30 dolar. Jika dirupiahkan bisa setara dengan 300 ribu rupiah. Wah, mahal juga ya untuk ukuran sebuah foto. Tapi inilah Amerika Serikat.

Sky Walk sebenarnya adalah bangunan yang terbuat dari kaca, melengkung setengah lingkaran, sehingga pengunjung bisa melihat kedalaman Grand Canyon. Bangunan itu sangat kuat bahkan ketika dilalui oleh banyak rang sekalipun. Memang dirancang dengan sangat memadai, sehingga tidak dimungkinkan terjadi kecelakaan. Dengan ketinggian 4000 kaki, menahan berat 747 pesawat Boeing, tahan angin dengan kecepatan 100 mil perjam dan juga tahan gempa dengan kekuatan 8.0 skala richter.

Dengan kekuatan seperti ini, maka wisata Grand Canyon menyajikan sesuatu yang spektakuler. Dan yang lebih penting saya kira adalah bagaimana menghargai ciptaan Tuhan yang sangat indah berupa lukisan alam yag tiada terkira. Rasaya, manusia tidak akan bisa melakukannya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini