LAS VEGAS SEBAGAI KOTA PERJUDIAN
Ketika baru memasuki Bandara Las Vegas, maka bau Las vegas sebagai kota perjudian sudah sangat kentara. Di lorong menuju tempat pengambilan bagasi, maka sudah terdapat berbagai jenis permainan judi yang berjejer dengan berbagai jenis dan macamnya. Ketika masuk ke bandara ini, maka mata sudah tertuju kepada berbagai mesin teknologi perjudian yang sengaja disajikan kepada para pengunjung Las Vegas tentang isi sesungguhnya kota ini.
Untuk bisa mengambil bagasi, maka penumpang harus menaiki kereta yang memang secara khusus disediakan bagi penumpang yang menyinggahi kota ini. Kereta ini hanya bolak-balik dari tempat penurunan bagasi ked an tempat penurunan penumpang. Saya bersama rombongan yang terpisah menjadi tiga kelompok harus mencari bagasi yang kiranya sudah berangkat terlebih dahulu. Maklumlah bahwa terdapat sedikit masalah dengan penerbangan ke Las Vegas dari Chicago semalam sebelumnya.
Untunglah bahwa penjemput kami di bandara dengan cepat dapat menemukan kami, sehingga perasaan khawatir tentang bagasi dan kehilangan kontak dengan kawan-kawan yang sudah terlebih dahulu berangkat ke Las vegas menjadi sedikit terkurangi. Akhirnya, kami dapat bertemu dengan kelompok lainnya, di loket 13 dan bersyukur juga bahwa bagasi sudah terkumpul seluruhnya tanpa ada yang ketinggalan.
Kami pun bergegas ke hotel Imperial Las Vegas. Jaraknya memang tidak terlalu jauh. Lagi pula juga tidak ada kemacetan seperti di Jakarta atau Surabaya. Kami lewati jalan berdebu karena musim semi. Udara memang panas dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai bulan Oktober. Rasanya saya seperti berada di Negara-negara Timur Tengah karena panasnya udara di kota ini. Akan tetapi hawa panas seperti ini yang jusru dinantikan oleh penduduk di daerah ini. Dengan hawa panas menyengat untuk ukuran orang Indonesia, mereka justru berbondong-bondong keluar rumah untuk berpanas ria.
Akhirnya sampailah kami di Hotel Imperial Las vegas. Ternyata bahwa di dalam hotel terdapat Kasino yang jumlahnya tidak terhitung. Banyak sekali. Saya sungguh tidak tahu apa saja nama-nama jenis permainan judi di sini. Saya juga enggan bertanya tentang apa saja jenisnya dan bagaimana cara mainnya. Di Las vegas, semua hotel memiliki kasinonya sendiri-sendiri. Ada MGM Hotel, ada Trump Hotel, Mandalay Bay Hotel, dan tempat yang sangat kesohor karena tinju kelas dunia yang diselenggarakan, Cesar Palace Hotel. Saya juga tidak membayangkan bahwa akan bisa mendatangi tempat ini. Dahulu saya hanya mengenal nama-nama ini lewat pertandingan tinju di televisi.
Kenapa Las Vegas berkembang menjadi kota perjudian? Jawabannya memang agak rumit. Tetapi yang jelas bahwa sebagai daerah gersang, maka harus ada usaha yang dilakukan oleh mereka untuk tetap survive. Dan mungkin mereka menganggap bahwa perjudian adalah pilihannya. Saya tidak akan berbicara apakah pilihan itu tepat atau tidak, akan tetapi yang jelas bahwa las Vegas sebagai kota perjudian sudah menjadi brand imaje-nya.
Banyak orang yang datang ke sini memang untuk berjudi. Akan tetapi juga ada sebagian kecil yang datang ke sini untuk rekreasi. Saya bertemu dengan warga Filipina, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuannya ternyata memang mereka datang ke sini untuk liburan. Jika mereka memang murni berlibur, maka juga ada yang datang dengan tujuan lain, misalnya ada yang berjudi atau kajian ilmiah.
Las vegas adalah identik dengan kota kebebasan. Berjudi, free sex, prostitusi dan sebagainya bebas dilakukan. Berkaitan dengan moralitas keagamaan, maka Las Vegas mungkin adalah kota yang jauh dari nilai spiritualias agama. Institusi keagamaan rasanya telah kehilangan tajinya. Demikian pula tokoh-tokoh agama. Agama adalah lapisan tipis yang berada di dalam atau di luar diri manusia. mungkin Tuhan juga sangat jarang disapa di tempat seperti ini.
Bagi mereka, Tuhan adalah masa lalu. Agama adalah tradisionalisme. Moralitas keagamaan adalah regulasi penghambat hedonism yang berkepanjangan. Jika selama ini saya sering menyatakan bahwa masyarakat di beberapa kota di barat telah mengembangkan sikap permissiveness, maka kiranya Las vegas addalah contoh riil tentang kenyataan tersebut.
Di tempat seperti ini, saya rasanya berada di alam yang sungguh berbeda. Dunia positivism yang sangat kuat disertasi rasional choice untuk mencari kehidupan ekonomi yang sangat tinggi. Makanya, tindakan permissiveness yang menyertai perilaku seperti itu juga kelihatan sangat menonjol.
Akan tetapi bagi para pencari Tuhan, justru di tempat seperti ini makna Tuhan justru akan lebih mudah digapai.
Wallahu a’lam bi al shawab.