CHICAGO YANG INDAH DAN HIJAU
Chicago adalah kota ketiga terbesar di Amerika Serikat setelah New York, dan Los Angeles. Kota ini memang sangat indah. Dengan taman kotanya yang menghijau dan penataan perkotaannya yang sangat baik, maka pantaslah jika kota ini menjadi bagian penting dari perkembangan perkotaan di Amerika Serikat.
Saya tidak tahu persis kapan kota ini didirikan, akan tetapi berdasarkan cerita bahwa penduduk di sini sudah ada semenjak lama. Kota ini dikenal sebagai kota angin. Mereka menghuni daerah pertanian yang menjadi ciri khas kota Chicago. Tidak sebagaimana Las vegas dan Los Angeles yang kering, maka Chicago adalah daerah pertanian yang sangat subur.
Ketika saya mengikuti perjalanan panjang dari Chicago ke De Kalb, maka sepanjang jalan dapat dilihat tanaman yang sedang tumbuh dengan subur. Jagung dan kedelai adalah tanaman utama penduduk kota Chicago. Saya terasa berada di dalam perjalanan di Indonesia, ketika melihat sisi kiri dan kanan perjalanan ke De Kalb tersebut.
Hanya bedanya, di Indonesia “kurang” teratur dan rapi, maka di Chicago semuanya serba teratur dan rapi. Bahkan tanaman jagung pun kelihatan tertata rapi khas pertanian Chicago. Saya sungguh terkesan dan merasakan betapa saya berada di wilayah yang tidak jauh dengan Indonesia di dalam hal pertanian dan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Hanya saja tentu saja berbeda dengan tanaman di Indonesia yang khas wilayah tropis.
Melihat kota ini, saya menjadi sangat terkesan bukan hanya karena penatanaan kotanya yang sangat baik, misalnya jalan-jalan yang tertata dalam jarak dengan bangunan-bangunannya, akan tetapi juga karena taman kotanya yang sangat indah. Di musim seperti ini, maka bunga warna-warni menghiasi seluruh jalan-jalan dan trotoarnya. Sayajuga teringat dengan kota Surabaya, yang semakin menghijau berkat penghijauan tanaman bunga dan pohon-pohon lainnya. Hanya saja memang berbeda dalam penataan kotanya.
Saya menjadi teringat ketika ke Andalusia di Mesir atau ketika saya ke Melbourne, maka kota-kota di Amerika Serikat memang didesain sedemikian rupa. Jalan-jalan yang tertata, taman kota yang banyak dan juga tanaman penghijauan yang luar biasa. Hal ini tentu menandakan bahwa masyarakat dan pemerintah kota telah memiliki kesamaan di dalam pandangannya mengenai lingkungan hidup.
Tidak ada lahan kosong di sisi tengah, sisi kiri dan kanan jalan yang tidak diisi dengan bunga dan tanaman penghijauan lainnya. Hal ini juga sebagai pertanda bahwa pemerintah dan masyarakatnya telah memiliki kesadaran akan pentingnya lingkungan asri bagi perkembangan kotanya.
Di dalam kota tidak didapati reklame yang beraneka ragam. Hanya satu dua saja di samping jalan. Saya kira agak berbeda dengan kota Surabaya yang dijejali dengan reklame yang luar biasa banyaknya. Bahkan pohon-pohon pun merelakan dirinya untuk dijadikan sebagai tempat memasang reklame, dengan cara memasang paku atau apapun yang bisa dijadikan sebagai pengait reklame dengan pohon tersebut. Kota menjadi kurang indah karena banyak reklame yang terdapat di dalamnya. Bayangkan sepanjang jalan yang dilihat hanyalah reklame dan reklame, sehingga kota dipenuhi dengan iklan.
Selain itu, juga gedung-gedung kuno yang terus dirawat. Gedung tua adalah cagar budaya yang penting. Cultural heritage ini menjadi cirri khas penting di negara-negara barat. Mereka memang terus membangun gedung-gedung baru, akan tetapi yang lama dan bernilai sejarah tidak dihapus atau dihilangkan.
Makanya, di sisi kira dan kanan jalan banyak gedung tua bersanding dengan gedung-gedung baru yang modern. Menurut saya bahwa paduan antara tradisionalitas dan modernitas ini justru menjadi ciri utama kota di dunia barat termasuk Chicago.
Saya tentu merasa senang bisa berkunjung ke Chicago, sebab bisa menikmati Gedung tertinggi di dunia, seperti Gedung Willis Tower, yang dinyatakan sebagai Tallest Building in North America. Gedung ini terdiri dari 1730 kaki, 110 lantai, 16.100 jendela, 76.000 ton besi, 104 tangga lift. Sebelum muncul Gedung pencakar langit, Burj al Khalifa di Bahrain, maka gedung ini menjadi Gedung tertinggi di dunia. Gedung yang bangunannya dirancang seperti potongan rokok yang ditata tidak rata ini justru menjadi daya tarik bagi para pelancong yang mengunjungi Chicago.
Saya sempatkan untuk mengunjungi gedung tertinggi di Amerika Utara ini. Saya melihat bahwa di dalam gedung ini ternyata memang dijadikan sebagai kebanggaan Amerika dengan Chicagonya.
Suatu kebanggaan saja tentu tidak cukup. Mengagumi saja tentu juga kurang memadai. Sebab yang jauh lebih penting adalah bersyukur kepada Tuhan tentang nikmat yang diberikannya untuk bisa mengunjungi kota kebanggaan orang Amerika itu.
Wallahu a’lam bi al shawab.