• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

ANTRIAN PANJANG DI AIRPORT CHICAGO

Ini adalah catatan saya di hari pertama saya di Amerika Serikat. Perjalanan panjang dari Airport Hongkong ke Airport Chicago pun terlampaui. Capek luar biasa bagi orang yang jarang bepergian ke luar sejauh ini. Memang saya pernah ke Montreal pada tahun 2006 yang lalu dan juga Mesir dan Melbourne. Akan tetapi rasa capek sekarang ini begitu kuat,  mungkin karena usia yang sudah di atas 50 tahun. Saya bersyukur sebab pesawat juga mengudara dengan tenang. Jika ada goncangan pun tidak terlalu kuat. Kira-kira setengah jam saja di sebelah timur Jepang. Ketika pesawat dalam keadaan tergoncang itulah saya sempat merasa haus luar biasa, sehingga saya sempatkan berdiri untuk meminta air, maka crew pesawat dengan keras menyatakan” “sit down please. Don’t you stand up. Dangerous.”

Oke,  saya pun kembali ke tempat duduk semula sambil menahan rasa haus yang luar biasa. Tetapi untunglah bahwa goncangan segera berlalu dan saya bisa meminta minum untuk mengurangi rasa haus. Soal makanan itulah yang menyusahkan saya. Maklum lidah saya ini memang lidah Indonesia. Saya sangat sulit memakan makanan yang baru saya kenal, apalagi dengan baunya yang menyengat. Makanan seperti spaghetti, makanan rasa cina dan juga India sangat sulit beradaptasi dengan lidah saya. Benar-benar orang kampung Jawa.

Saya baru tersadar bahwa Amerika Serikat memang menjadi tempat tujuan wisatawan, belajar dan sebagainya,  ketika saya melihat antrian panjang para visitors di negeri ini. Susah membayangkannya hal itu terjadi di Indonesia. Negeri Paman Sam ini memang menjadi tujuan banyak orang dengan berbagai kepentingan. Antrian itu begitu panjang,  sehingga untuk mencapai gate pemeriksaan passport  bagi kaum pendatang kira-kira membutuhkan waktu dua jam.

Orang dengan berbagai etnis datang ke sini. Dari Eropa, Afrika, Asia dan bahkan pelajar dari Vietnam datang melancong ke sini. Mereka memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang akan mengikuti conference seperti saya dan kawan-kawan dari PTN Indonesia. Ada pula yang berwisata ke Amerika Serikat, berdagang, sekolah dan sebagainya. Saya menjadi tersadar bahwa Amerika memang menjadi tujuan banyak orang di dunia ini. Maka pantaslah jika Amerika menerapkan standart yang sangat ketat untuk menjaga keamanannya. Mottonya adalah “security is your safety”. 

Pada waktu saya mengurus visa,  saya agak merasa betapa ketatnya sistem pengamanan untuk memperoleh visa ini. Tidak sebagaimana negara-negara lain yang memiliki sistem yang longgar di dalam pengurusan visa, akan tetapi Amerika Serikat memang menerapkan sistem yang sangat ketat di dalam menjaga keamanan negaranya. Hal ini tentu saja mengingat banyaknya orang yang datang ke sini dengan varian tujuan tersebut.

Sesungguhnya,  pengamanan yang ketat itu sangat penting. Hal ini tentu saja adalah untuk keamanan kita juga. Jika tidak dilakukan pengamanan yang ketat bisa saja dengan mudah orang bisa mengacak-acak keamanan negara ini. Dengan sistem pengamanan yang ketat,  terutama terhadap kaum pendatang, maka semboyan keamanan adalah keselamatan akan bisa menjadi kenyataan.

Sore waktu Amerika Serikat saya terbang ke Buffalo Airport dengan pesawat antar kota di Amerika Serikat. Meskipun saya sudah lolos dari pemeriksaan di Bandara Chicago, akan tetapi ketika memasuki pesawat menuju ke Niagara Falls City tetap juga diberlakukan keamanan yang sangat ketat. Semua laptop dan barang-barang yang mengandung logam harus dikeluarkan dari tas atau koper. Demikian pula sepatu juga harus dilepas. Hal ini untuk memastikan bahwa kaum visitors ini memang tidak membawa barang-barang yang berbahaya.

Dari Bandara Chicago harus naik kereta. Di kereta ini tidak ada tempat duduknya. Semua penumpang harus berdiri. Meskipun ada gangguan kerusakan pintu kereta, akhirnya kami bisa sampai di gate B9 untuk memastikan keberangkatan ke Buffalo Airport. Melalui perjalanan kira-kira dua  jam, maka sampailah saya ke Bandara dan dengan taksi kami sampai ke Hotel Sheraton. Dulu namanya Crowne Plaza Hotel.

Saya menjadi mengagumi kota ini karena kebersihan dan penataannya yang sangat baik. Kota memang didesain dengan sangat memadai. Jalan-jalannya yang luas dan mobil yang berlalu lalang tanpa ada hambatan macet. Semua menggambarkan bahwa penataan kota memang penting di dalam kerangka memperoleh kenyamaman bagi warganya.

Kota Niagara Falls memang didesaian untuk kebersihan, kenyamanan dan keindahan. Makanya ketika kita datang ke sini maka yang terbayang adalah bagaimana andaikan kota ini seperti di Indonesia yang bergerak “tanpa” perencanaan, sehingga keruwetan ada di sana-sini.

Kita membayangkan bahwa suatu ketika kota-kota di Indonesia akan bisa seperti ini. Dan alangkah indahnya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini