• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KELAS MENENGAH INDONESIA

Ketika Geertz melakukan penelitian di Indonesia pada pertengahan tahun 1950-an, maka Geertz sempat merumuskan hipotesia bahwa Kelas Menengah Indonesia akan dikuasai oleh kaum santri. Hipotesis ini tentu saja dipicu oleh kenyataan bahwa yang menguasai dunia perdagangan terutama di pasar adalah kaum santri. Dari kajiannya memang ditemukan adanya satu varian yang menguasai dunia perdagangan di pasar ialah kaum santri. Santri identik dengan pasar atau identik dengan perdagangan.

Akan tetapi di dalam perkembangan berikutnya, ternyata kaum santri tidak menjadi kekuatan ekonomi di Indonesia, yang disebabkan oleh banyak factor. Tentu saja yang mendasar adalah kebijakan ekonomi politik yang tidak memberikan peluang kepada kaum santri untuk berkembang secara ekonomik di era berikutnya. Kaum santri memang masih mendominasi pasar akan tetapi hanya menjadi bagian dari sistem ekonomi yang tidak menguntungkan terhadap kaum santri. Makanya, di era berikutnya, yang justru berkembang adalah konglomerasi sebagai akibat sistem kapitalisme ekonomi yang dikembangkan.

Memang kaum santri tidak memasuki kelas menengah Indonesia sebagaimana hipotesis Geertz. Akan tetapi mobilisasi kaum santri ke semua sector kehidupan tentu merupakan fenomena yang  tidak dapat dihindarkan. Yang jelas banyak kaum santri yang kemudian memasuki dunia birokrasi, pendidikan, tentara, dan sebagainya.  Jadi meskipun bukan dominan di dalam kelas menengah Indonesia, akan tetapi tetap saja peluang untuk menjadi kelas menengah akan tetap terbuka.

Akibat kebijakan Orde Baru yang lebih mengembangkan ekonomi berbasis pertumbuhan, maka banyak ekonomi kelas menengah ke bawah yang stagnan. Pembangunan yang berbasis pada dan bertumpu pada sistem kapitalisme ternyata tidak memberikan tetesannya ke bawah. Sistem pertumbuhan yang dikembangkan oleh Orde Baru ternyata justru hancur ketika Indonesia diterpa badai krisis ekonomi yang terjadi di akhir tahun 1990-an.

Akan tetapi kenyataannya bahwa bangsa ini mampu tumbuh kembali. Melalui serangkaian pembangunan yang terus dikembangkan,  maka bangsa ini mampu melampaui krisis ekonomi dan bahkan berkembang dengan cukup pesat. Makanya, kemudian jumlah kelas menengah Indonesia juga bisa mengalami lonjakan yangsangat memadai.

Kelas menengah Indonesia memang terus berkembang. Berdasarkan tulisan di Tempo, Juni 2011, dinyatakan bahwa kaum kelas menengah Indonesia memang berkembang secara signifikan. Berdasarkan catatan Versi ADB tahun 2009, maka jumlah Kelas Menengah Indonesia sebanyak 81 juta  jiwa. Sedangkan menurut Versi Bank Dunia, maka jumlah Kelas Menengah Indonesia sebanyak 131 juta jiwa.  Bahkan asset orang Indonesia di Singapura sebanyak US$ 35 miliar. Kelompok kelas menengah Indonesia didefinisikan sebagai penduduk yang memiliki pendapatan sedikitnya US$ 2 per hari sampai US$ 20 per hari. 

Kelompok kelas menengah Indonesia memang mengalami kenaikan yang cukup berarti. Bahkan bisa dinyatakan sangat fenomenal. Perkembangan kelas menengah Indonesia memang dipicu oleh peningkatan kesejahteraan sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan pada tahun 2025 diprediksikan bahwa bangsa Indonesia akan bisa menjadi kekuatan ekonomi baru setelah Cina, India, Jepang, Korea Selatan dan lain-lain.

Perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia ini memang jarang diliput secara memadai oleh media. Banyak media yang justru mengangkat keterpurukan ekonokmi ketimbang keberhasilan ekonomi ini. Sehingga menghasilkan stereotype bahwa Negara Indonesia adalah negara yang gagal.

Memang masih banyak borok yang diderita oleh bangsa ini, misalnya korupsi, kolusi dan sebagainya. Namun satu hal yang pasti bahwa kesejahteraan masyarakat juga secara kuantitatif meningkat. Oleh karena itu yang penting adalah bahwa kita harus tetap bekerja keras di dalam membangun bangsa ini agar tujuan untuk mencapai kesejahteraan yang merata akan bisa diraih.

Dengan meningkatnya jumlah orang kaya kelas menengah ini, maka secara riil juga membuktikan bahwa terdapat peningkatan kesejahteraan secara umum.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini