• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENILAI ULANG MEDIA KOMUNIKASI

 

Manusia memang sungguh-sungguh makhluk sosial. Jika sehari saja tidak berkomunikasi dengan sesamanya kira-kira ada sesuatu yang hilang. Sebagai makhluk sosial maka manusia pastilah hidup berkelompok dalam komunitas kecil atau besar. Oleh karena itu, jika manusia memiliki keinginan untuk selalu berkomunikasi maka hal itu  merupakan sesuatu yang sangat wajar. Berkomunikasi adalah proses yang sangat manusiawi  dan merupakan ciri khas manusia. Untuk memiliki kemampuan berkomunikasi, manusia harus mengalami proses enculturasi. Proses belajar mulai kecil. Artinya, seseorang akan sangat tergantung kepada lingkungannya. Jika ia berada di dalam lingkungan yang baik maka besar kemungkinannya dia akan menjadi baik dan sebaliknya.

Manusia dewasa ini sedang hidup di era komunikasi global. Melalui kemampuan teknologi komunikasi, maka manusia akan dapat melakukan komunikasi kapan dan di mana saja. Asal ada sarana dan prasarananya maka manusia akan dengan mudah untuk melakukan komunikasi. Di era global, maka tidak ada lagi sekat-sekat waktu dan ruang. Dengan mudahnya manusia sekarang untuk melakukan kontak antara satu dengan lainnya.

Manusia sekarang bisa melakukan komunikasi melalui media ICT, misalnya e-mail dan Yahoo Messanger (YM) atau  situs pertemanan lainnya seperti Facebook, Twitter, Tagged, Frienster, Mlg33, Myspace, Sharedtalk, dan Skype. Media ini akan dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan komunikasi kapan dan di mana saja. Jika di masa lalu hanya bisa dipakai melalui media atau piranti komputer kerja, maka sekarang bisa melalui notebook, bahkan hand phone. Melalui piranti ini maka siapapun bisa mengakses komunikasi dengan sangat mudah.

Beberapa bulan yang lalu, Facebook dihukumi haram oleh suatu komunitas santri. Pengharaman facebook ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa facebook bisa dijadikan sebagai sarana untuk melakukan hal-hal yang memiliki madarat. Perdebatan pun kemudian merebak di seputar pengharaman terhadap alat komunikasi ini. Di antara yang menjadi bahan perdebatan adalah apakah alat bisa dihukumi haram, sebab alat sangat tergantung kepada para pemakainya. Facebook sama dengan pedang atau belati. Pedang akan memiliki manfaat jika digunakan untuk menyembelih hewan yang halal tetapi mengandung madarat ketika digunakan untuk membunuh manusia. Sama halnya dengan belati. Facebook juga begitu. Bisa bermanfaat dan bisa tidak bermanfaat. Jika dilihat ternyata facebook bisa juga dijadikan sebagai sarana untuk berdakwah. Yusuf Mansur, salah seorang da’i terkenal banyak menggunakan facebook sebagai sarana dakwahnya. Tetapi juga ada yang hanya dipakai untuk gurauan dan saling tukar infomasi.

Sebagai medium komunikasi memang sangat efektif. Bayangkan jika menggunakan telepon atau hand phone maka seseorang akan mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu, sedangkan jika menggunakan medium komunikasi misalnya facebook atau frienster, maka bisa bebas biaya. Pantaslah jika kemudian orang berlomba-lomba untuk menggunakan medium ini. Maka medium pertemanan ini lantas menjadi idola di kalangan siapa saja yang memiliki sarana komputer atau HP sebab bisa dijadikan sebagai sarana untuk berkomunikasi secara langsung.

Sesungguhnya facebook dahulu hanya digunakan sebagai sarana untuk belajar bersama. Namun demikian medium ini lalu digunakan secara massal terutama untuk menemukan teman-teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. Dan ternyata medium ini sangat efektif. Lama-kelamaan medium ini lantas menjadi sarana untuk berkomuniksi oleh siapa saja. Padahal sesungguhnya facebook lebih cocok digunakan oleh orang-orang tua yang sudah tidak lagi memiliki pekerjaan yang padat.  Sehingga orang tersebut dapat menggunakannya untuk membunuh waktu. Dari pada tidak ada kawan yang bisa diajak bicara, maka facebooklah yang kemudian bisa menjadi sarana untuk menghubungkannya dengan kawan atau orang lain.

Nah medium komunikasi ini tampaknya sekarang sudah menjadi wabah. Rasanya menjadi aneh jika di era sekarang ini kita belum bisa menggunakan medium komunikasi ini untuk saling kontak. Makanya, facebook, friendster atau lainnya sekarang sudah menjadi kebutuhan. Akan tetapi yang perlu diingat adalah apakah penggunaan medium komunikasi tersebut sudah tepat atau belum.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini