PRODI EKONOMI SYARIAH, BUSINESS DAY DAN SEMANGAT WIRAUSAHA
Program Studi Ekonomi Syariah memang tergolong baru di dalam jajaran pengembangan kelembagaan di IAIN Sunan Ampel. Prodi ini secara kelembagaan berada di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel. Meskipun sebagai prodi baru, akan tetapi gairah untuk memasuki prodi ini luar biasa. Jika kita menggunakan data terakhir tentang minat memasuki prodi di IAIN Sunan Ampel, maka prodi Ekonomi Syariah adalah berada di rangking kedua, setelah Prodi Pendidikan Agama Islam.
Prodi Ekonomi Syariah memang berkembang cepat dihampir semua lembaga pendidikan tinggi. Banyak universitas di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional yang juga membuka prodi ekonomi Syariah, misalnya Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, bahkan Universitas Trisakti. Bahkan universitas pertama yang membuka Prodi Ekonomi Islam di tingkat doctoral adalah Universitas Trisakti tersebut.
Perkembangan Prodi Ekonomi Syariah baik di PTN maupun PTAN hakikatnya dipicu oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan ahli ekonomi syariah di Indonesia. Seirama dengan semakin meningkatnya lembaga-lembaga ekonomi syariah, maka kebutuhan akan ahli yang professional mengenai ekonomi syariah juga meningkat. Makanya, untuk pemenuhan kebutuhan tersebut lalu dibukalah prodi ekonomi syariah di perguruan tinggi.
Yang dibutuhkan oleh lembaga ekonomi syariah adalah kaum professional, yaitu yang secara teoretik maupun praksis menguasai system ekonomi syariah. Dengan demikian, yang akan dicetak oleh prodi Ekonomi Syariah tentu tidak hanya orang yang menguasai teori ekonomi syariah, akan tetapi juga praktik ekonomi syariah.
Ketika terjadi perbincangan di kantor Field Representative IDB di Jakarta, maka diungkapkan tentang kelemahan penyelenggaraan pendidikan ekonomi syariah di Indonesia. Di kalangan lembaga pendidikan tinggi, maka didapati lembaga pendidikan yang bergerak di bidang ekonomi syariah di PTN dan PTAN. Secara gampang bisa dipahami bahwa mahasiswa yang dididik di PTN tentu saja kuat di bidang teori dan praksis ekonomi konvensional. Di Universitas Airlangga, maka kebanyakan dosennya adalah ahli di bidang ekonomi konvensional. Di sisi lain yang belajar di prodi Ekonomi Syariah di PTAN, maka yang kuat adalah tradisi fiqih muamalahnya. Jadi lebih banyak aspek hukum ekonominya.
Makanya di dalam skema pengembangan program IDB, maka yang di kemudian hari akan dilakukan adalah dengan memperkuat prodi ekonomi syariah dari dimensi kelemahannya tersebut, yaitu penguatan kelembagaan, proses pendidikan dan penguatan out put alumninya. Melalui skema ini, maka diperlukan resource sharing SDM dan juga penguatan kelembagan dan proses pendidikannya.
Untuk penguatan out put kelembagaan, maka diperlukan berbagai macam praktik, sebab yang dibutuhkan tidak hanya kemampuan teoretik akan tetapi juga kemampuan professional. Di dalam kerangka memberikan pengalaman lapangan di bidang ekonomi syariah secara khusus, maka prodi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel menyelenggarakan praktik lapangan kewirausahaan. Dengan nama yang mentereng, maka program itu dinamakan Business Day (08/06/2011).
Acara yang diselenggarakan di Blok M (utara Fakultas Syariah) tersebut ternyata memang cukup meriah. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan menghadirkan berbagai ragam usaha, baik usaha makanan, minuman dan juga pakaian. Sesungguhnya ada banyak cara untuk mengembangkan etos kewirausahaan dan salah satunya adalah melalui praktikum kewirausahaan seperti ini.
Di dalam sambutan saya, maka saya jelaskan bahwa semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan semenjak dini. Misalnya pengusaha taksi blue bird. Semangat wirausahanya justru muncul pada saat yang bersangkutan menjadi mahasiswa kedokteran di UI. Sepeninggal orang tuanya, maka dia bersama kakaknya bekerja untuk menjadi sopir dan kenek angkutan kota di malam hari. Usaha ini terus ditekuni sehingga akhirnya bisa memiliki taksi sendiri dan terus berkembang menjadi perusahaan taksi Blue Bird yang sangat terkenal itu.
Semangat kewirausahaan dapat ditumbuhkembangkan. Dia bukan sesuatu yang given. Dia sesuatu yang bisa diusahakan melalui usaha keras dan sungguh-sungguh. Cerita Sandiaga Uno ketika dia terpaksa harus berhenti kerja dari perusahaannya di kala krisis ekonomi adalah contoh bagaimana orang harus berusaha keras dengan semangat membara untuk bekerja dan berusaha. Justru lewat krisis itulah dia menemukan unit usaha yang orisinal dan belum banyak ditekuni orang. Akhirnya dia menyatakan bahwa every crisis there is a problem. Every problem there is a solution.
Melalui kegiatan business day ini tentu ada maksud yang diinginkan yaitu ingin memberikan pengalaman bagaimana berjualan dan bagaimana mengelola usaha dan yang penting juga bagaimana mengelola pembeli dan melayani. Dengan cara seperti ini, maka mahasiswa tidak hanya belajar tentang bagaimana teori usaha akan tetapi juga bagaimana mempraktikkan usaha.
Dengan demikian, dosen dan pimpinan bersama mahasiswa harus semakin kreatif untuk menemukan pola-pola baru pengembangan etos kewirausahaan sehingga out pendidikan khususnya prodi Ekonomi Syariah akan benar-benar bersemangat menjadi wirausahawan yang sesungguhnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.