MENSYUKURI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
Tanpa terasa kita sudah merdeka selama 65 tahun. Selama itu sudah banyak pengalaman yang dilalui oleh bangsa ini. Suka dan duka. Sebagai bangsa yang besar juga tentu pantas jika kemudian juga diterjang oleh ombak yang besar dalam dinamika kehidupan bangsanya.
Akan tetapi yang menggembirakan bahwa terjangan ombak tersebut justru menjadikan perahu bangsa ini bergerak dinamis. Meskipun sempat oleng, akan tetapi tidak mengurangi laju perjalanannya menuju tujuan umum sebagai bangsa.Maka jika dipikirkan secara mendalam bahwa semua derapan ombak yang menggoncang perahu bangsa ini adalah untuk membelokkan bangsa ini dari tujuan utama tersebut.
Syukurlah melalui soliditas masyarakat Indonesia akhirnya gelombang dahsyat apapun bisa dilampaui. Ketika Gerakan Komunisme akan menenggelamkan Indonesia, maka kemudian bangkit rakyat untuk melawannya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa akhirnya kekuatan komunis yang dahsyat karena dibantu oleh konspirasi negara komunis dunia juga dapat dihancurkan. Maka dikenal istilah Kesaktian Pancasila, yang berarti bahwa Pancasila ternyata memang bisa menjadi penjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Setiap bangsa memang harus memiliki ideologi yang menjadi common platform dalam membina relasi antar etnis, suku bangsa dan agama. Pancasila memiliki kelenturan sebagai ideologi bangsa yang disebabkan bahwa kandungan yang terdapat di dalam sila-sila Pancasila memiliki relevansi dengan agama, suku dan etnis. Kandungan di dalam Pancasila melambangkan relevansi dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Jika ditelusur secara mendalam, maka Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Soekarno, “Ernest Renan berkata: “bangsa adalah satu jiwa”. Memang benar begitu! Marilah kita kembali kepada jiwa kita sendiri! Jangan kita menjadi bangsa tiruan! JIwa Indonesia adalah jiwa gotong royong, jiwa persaudaraan, jiwa kekeluargaan. Kita telah merumuskan jiwa yang demikian itu dengan apa yang dinamakan Pancasila. Hanya Pancasila yang sesuai dengan jiwa Indonesia.
Yang diungkapkan oleh founding father negeri ini, Soekarno,adalah benar. Bahwa bangsa yang besar harus memiliki jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Dan yang memang cocok bisa menjadi daya perekat kesatuan dan persatuan bangsa tersebut adalah Pancasila.
Oleh karena itu, ketika di akhir-akhir ini banyak tawaran ideologi yang dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat kita, maka secara serentak masyarakat memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa melalui kegiatan menggelorakan kembali Pancasila.
Terhadap realitas seperti ini, maka pantaslah di saat kita bersama memperingati hari kelahiran Pancasila ini kita mengumandangkan syukur kehadirat Tuhan, yang telah memberikan pilihan terbaik bagi bangsa ini untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Syukur tersebut kita wujudkan di dalam diri dan komunitas kita untuk mengamalkan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam masing-masing sila Pancasila. Semoga melalui pengamalan Pancasila yang benar tersebut akan bisa menjadi instrument untuk mempercepat bangsa ini mencapai tujuannya.
Wallahu a’lam bi al shawab.