• September 2024
    M T W T F S S
    « Aug    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    30  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

TERORISME DI ERA PASCA KEMATIAN OSAMA

Ada kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh Osama bin Laden, yaitu Kharisma yang sangat kuat, dana yang melimpah dan semangat anti barat yang tidak terkirakan. Ketiga kekuatan ini dimilikinya berkat kerja keras dan pengalaman yang dibangun  dalam waktu yang sangat lama. Ketiganya diperoleh melalui proses yang panjang,  sehingga memiliki daya hunjam yang luar biasa di dalam dirinya.

Melalui modalitas seperti ini, maka seseorang akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menggerakkan orang lain di dalam mencapai tujuannya.  Sebagai seseorang yang memiliki sumber kekuasaan, maka Osama bisa mengendalikan organisasi di dalam keadaan paling sulit sekalipun. Ketika dia diisolasi di dalam persembunyiannya, maka melalui kekuatan modalitas yang dimilikinya ternyata bisa mengendalikan organisasinya itu.

Sebagaimana diketahui bahwa Al Qaidah adalah organisasi yang sangat rapi dengan misi untuk melaksanakan tugas terorisme. Sejumlah gerakan terorisme telah dilakukannya. Misalnya, teror di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara lain. Tentu saja untuk biaya operasional gerakan terorisme ini membutuhkan dana yang sangat banyak. Jika tidak didanai  oleh pemimpin sekelas Osama, maka tidak akan mungkin untuk melakukan operasi terorisme dalam skala internasional.

Melalui kematian Osama bin laden, maka secara financial  gerakan terorisme akan berkurang. Jika selama ini gerakan terorisme memperoleh suntikan dana dari bisnis Osama, maka pasca kematiannya tidak ada lagi pasokan dana sebesar yang dikucurkan olehnya. Itulah sebabnya ada semacam hipotesis yang menyatakan bahwa pasca kematian Osama, maka gerakan terorisme akan tereduksi secara signifikan.

Akan tetapi yang harus menjadi perhatian adalah kenyataan bahwa terorisme adalah gerakan ideologis yang tidak akan mati karena kamatian tokohnya. Jadi jangan pernah berpikir bahwa kematian Osama adalah the end of terrorism. Bahkan berdasarkan laporan media,   bahwa pasca kematian Osama maka  mereka mengancam akan meledakkan nuklir yang ditempatkan di Eropa. Meskipun tidak jelas tentang hal ini, akan tetapi mereka memang telah melakukan serangan melalui media bahwa kematian Osama akan dibalas dengan tindakan yang sepadan.

Kepatuhan kaum teroris tentu didasari oleh besarnya kharisma yang dimiliki oleh Osama. Kharisma ini diperoleh melalui proses yang panjang di dalam pergulatannya dengan dunia keras, terorisme. Kharisma yang diperoleh melalui situasi yang sangat sulit seperti gerakan terorisme, maka akan menjadikan kharisma tersebut akan sangat besar pengaruhnya bagi yang lain. Makanya, Abu Rusdan sebagai orang yang pernah bertemu dengan Osama sangat mengagumi tentang Osama sebagai sosok panutan di kalangan gerakan terorisme.

Bagi kaum teroris, bahwa kematian di ujung perang adalah cita-cita tertinggi para jihadis. Oleh karena itu, sebagaimana ungkapan Rusdan bahwa Osama akan sangat bahagia ketika meninggal di ujung senjata militer, sebab diyakininya bahwa kematian seperti itu adalah mati syahid. Doktrin seperti inilah yang menyebabkan sulitnya menderedikalisasi jaum jihadis ini. Keyakinan teologis tentang kematian syahid adalah cita-cita tertinggi di kalangan mereka. Baginya adalah sebuah penyesalan jika meninggal yang disebabkan oleh sakit atau bukan di medan peperangan.Disebabkan oleh keyakinannya bahwa seluruh negeri adalah darul harbi, maka mati di manapun selama terkait dengan letupan senjata dari yang dianggap musuh adalah kematian syahid.

Makanya, jika kemudian ada satu orang  jihadis yang  mati, maka akan tumbuh i satu  lainnya. Itulah sebabnya pelaku teror juga terus tumbuh meskipun tokoh sentralnya telah tiada. Hal ini tentu menandakan bahwa ideologi jihadis tidak akan pernah surut dalam belantara gerakan terorisme di dunia ini.

Dengan demikian, gerakan teroris juga akan terus hidup meskipun tokoh kharismatisnya telah tiada. Artinya, kematian Osama tetap akan memicu gerakan terorisme di aras kehidupan masyarakat meskipun kualitasnya tidak sekuat ketika sang Hero masih ada.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini