MEMBANGUN KEBERSAMAAN
Salah satu tujuan yang harus dicapai oleh sebuah institusi adalah bagaimana institusi tersebut maju dan berkembang. Saya kira tidak ada satu pun pimpinan yang tidak menginginkan kemajuan institusinya. Semua tentu menginginkan kemajuan yang signifikan, sebab setiap pimpinan pastilah di dalam pikirannya menginginkan kemajuan yang signifikan tersebut.
Kemajuan adalah sebuah konsep yang sering didengungkan terkait dengan institusi social, politik dan juga agama. Kemajuan adalah suatu keadaan yang berbeda dengan sebelumnya dan menampakkan adanya perubahan kea rah yang lebih baik. Jadi kemajuan tentu ada kaitannya dengan perubahan dan kebaikan.
Makanya seringkali seorang pemimpin menentukan standart tertentu untuk mengukur kemajuan tersebut. Standart itu juga terkadang sangat kuantitatif, sebab jika hanya bercorak kualitatif, maka agak sulit untuk menentukan seberapa kemajuan dan perubahan tersebut terjadi.
Jika kita bekerja di perguruan tinggi, maka untuk menentukan kemajuan haruslah diukur dari seberapa banyak dan besar perubahan tersebut. Misalnya jika kita akan mengukur perubahan dalam jumlah program studi, maka akan bisa diukur seberapa banyak perubahan tersebut. Jika kita mengukur kemajuan kuantitas dosen, maka akan diketahui seberapa banyak perubahan jumlah dosen dari tahun ke tahun.
Jika kita akan mengukur seberapa signifikan jumlah lulusan dari tahun ke tahun, maka akan bisa diukur seberapa perkembangan lulusan PT tersebut dari tahun ke tahun. Jika mengukur hal-hal yang seperti ini, maka tentunya tidak akan terlalu sulit. Sebab dengan menggunakan analisis prosentase saja, maka akan diketahui seberapa besar perkembangannya.
Pengukuran akan menjadi sulit ketika yang diukur misalnya adalah perkembangan kualitas akademis, maka akan dibutuhkan sejumlah indicator tentang perkembangan tersebut. Untuk mengukur kualitas akademis, maka yang dibutuhkan adalah sejumlah indicator, misalnya tingkat indeks prestasi mahasiswa, seberapa lamanya menyelesaikan pendidikan, seberapa banyak literature yang sudah dibaca mahasiswa, seberapa banyak dosen yang bergelar doctor dan professor, seberapa banyak karya akademis dosen yang dipublis di jurnal ilmiah, buku, dan sebagainya.
Kemudian juga kualitas pembelajarannya seperti apa, apakah sudah menggunakan ICT ataukah belum. Jika ya apakah kemudian berICT sudah menjadi kultur pada dunia akademis tersebut. Ataukah program pembelajarannya hanya menggunakan cara-cara tradisional. Selain itu, apakah program pembelajarannya sudah menggunakan aturan-aturan sebagai basis pelaksanaannya.
Namun demikian yang penting dicamkan adalah tiada kemajuan yang bisa diraih tanpa kebersamaan. Menurut saya bahwa kebersamaan merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar. Kebersamaan hanya akan bisa dilakukan jika semua elemen di dalam institusi tersebut memiliki satu komitmen untuk mengembangkan institusinya.
Untuk mengembangkan kebersamaan, maka biasanya dilakukan usaha-usaha seperti koordinasi, komunikasi dan sinkronisasi. Koordinasi bagi sebuah institusi yang mengembangkan system bagian-bagian merupakan syarat untuk mencapai kebersamaan. Melalui koordinasi maka perbedaan yang dirasakan sebagai hambatan akan dapat diuraikan. Melalui koordinasi maka antar satu bagian dengan bagian lain di dalam system birokrasi akan bisa saling memahami antara satu dengan lainnya.
Kemudian juga komunikasi juga sangat penting. Tanpa komunikasi yang baik antara satu dengan lainnya, maka dipastikan akan terjadi kesenjangan informasi dan tindakan antara satu bagian dengan bagian lain. Makanya, melalui komunikasi yang harmonis di dalam system tersebut akan dapat menjamin keberhasilam membangun kebersamaan.
Dengan demikian, keberhasilan hanya akan dapat dicapai melalui kebersamaan. Jika kita bisa membangun kebersamaan maka akan menjadi bagian penting di dalam kerangka mencapai keberhasilan.
Wallahu a’lam bi al shawab.