• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

SUMBANGAN PTAIS BAGI SDM INDONESIA

Kita tentu saja harus mengapresiasi terhadap kehadiran Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di dalam kancah pengembangan SDM di Indonesia. Tanpa kehadirannya, maka rasanya pengembangan SDM di Indonesia tidak akan secepat sekarang. Melalui kehadirannya maka pengembangan SDM terdidik dapat dipacu seperti sekarang.

Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan merupakan instrumen paling penting di dalam pengembangan SDM Indonesia yang paling penting. Jika menggunakan konsepsi kaum pendidikan, maka yang sesungguhnya diperlukan oleh bangsa Indonesia di dalam pengembangan SDM adalah dengan meningkatkan akses pendidikan secara lebih luas.

Itulah sebabnya maka program utama di dalam pembangunan masyarakat adalah meningkatkan akses pendidikan bangsa agar tujuan untuk akselerasi pengembangan SDM akan dapat dicapai sesuai dengan targetnya. Problem utama di dalam pemberian akses yang lebih luas di bidang pendidikan adalah masih tingginya tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Tingkat kemiskinanlah yang menghambat kemungkinan pemberian akses yang lebih luas untuk pendidikan. Di Indonesia angka kemiskinan masih cukup tinggi, yaitu berkisar 13,5 persen dari total penduduk Indonesia, jika menggunakan ukuran angka kemiskinan yang dibuat oleh BPS. Akan tetapi jika menggunakan ukuran yang dibuat oleh Bank Dunia, maka angka kemiskinan kita masih sangat tinggi, yaitu sebesar 43 persen.

Disebabkan oleh tingkat kemiskinan yang masih tinggi tersebut, maka akses orang miskin untuk sekolah sangat terbatas. Di dalam hal ini, maka banyak anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak angka drop out pendidikan semasa pendidikan di tingkat SD ataupun SLTP.

Kita boleh merasa senang, bahwa di antara sekian banyak propinsi di Indonesia, maka Provinsi Jawa Timur telah merancang anggaran yang disebut sebagai pro poor dan pro job. Di antara program pro poor tersebut, maka yang sangat mendasar adalah keberpihakan kepada pendidikan bagi kaum miskin. Maknanya bahwa orang miskin harus diberikan kesempatan secara memadai untuk terlibat di dalam dunia pendidikan.

Jadi memang tidak salah jika Provinsi Jawa Timur lalu ditetapkan menjadi provinsi pertama di Indonesia  yang dijadikan sebagai pilot proyek wajib belajar (wajar) 12 tahun. Melalui program ini, maka tidak ada alasan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tidak mengikuti pendidikan sebab memang harus dianggarkan oleh provinsi maupun kabupaten di Jawa Timur.

Kemudian, yang tidak kalah penting juga banyaknya lembaga pendidikan tinggi di Jawa Timur yang tentunya turut berperan di dalam meningkatkan SDM. Melalui keberadaan PTNdan PTN atau PTAIN dan PTAIS yang bertebaran di Jawa Timur, maka dapat diketahui bagaimana sumbangannya terhadap kualitas SDM Indonesia.

Melalui pendidikan murah yang diselenggarakan oleh PTAIS yang di Jawa Timur terdapat sebanyak di atas 100 PTAIS, maka dapat menjadi lahan bagi penyemaian SDM yang tangguh dan terampil sesuai dengan bidang studinya. Kehadiran PTAIS tersebut tentu dapat menjadi instrumen bagi pengembangan SDM yang sangat penting.

Melalui program studinya, misalnya PAI, ekonomi syariah dan sebagainya, maka PTAIS dapat menjadi patner pemerintah di dalam pengentasan kualitas SDM di Indonesia.  Banyaknya guru-guru agama yang kemudian menjadi guru di sekolah negeri atau sekolah swasta atau bahkan menjadi pendidikan masyarakat di dalam berbagai levelnya adalah contoh kongkrit peran PTAIS.

Oleh karena itu, ke depan harus ada kebijakan yang memberdayakan PTAIS tersebut di dalam kerangka peningkatan kualitas akademik dan administrasi kependidikannya, sehingga layanan pendidikan yang dihadirkannya akan menjadi lebih berdaya guna.

Pemihakan kepada PTAIS dirasakan sangat penting mengingat peran mereka di dalam membantu pemerintah untuk pengembangan SDM berkualitas di Indonesia.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini