• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENUNGGU TULISAN MAHASISWA

Pagi ini, 03/03/2011,  saya merasa sangat senang, sebab ada tulisan mahasiswa IAIN Sunan Ampel di Rubric  Her View Harian Jawa Pos. Sebelumnya juga sudah ada tulisan di kolom ini, yang ditulis oleh Aisyah, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan hari ini ada tulisan dari mahasiswi Fakultas Adab, Manzilatul Khasanah, dengan judul tulisan “Ibu Rumah Tangga, Why Not?.

Mengapa saya nyatakan bahwa hari ini saya sangat senang, sebab hampir setiap pagi saya selalu melihat tulisan-tulisan di kolom itu, hanya sekedar untuk mengetahui apakah ada atau tidak ada tulisan dari mahasiswa IAIN Sunan Ampel. Saya menjadi kecewa ketika tidak ada tulisan mahasiswa IAIN SA di kolom itu. Sambil tentu saja di dalam hati saya nyatakan, “wah tidak ada tulisan mahasiswa saya”

Kegembiraan itu membuncah ketika pagi ini, saya melihat tulisan mahasiswi IAIN SA di kolom itu. Bagi saya bahwa bisa menulis di koran adalah sebuah prestasi yang sangat baik. Sebab melalui dipublisnya tulisan itu di koran itu juga sekaligus menahbiskan bahwa kita sesungguhnya bisa melakukan sesuatu sebagaimana yang bisa dilakukan oleh orang lain.

Saya tentu selalu teringat ketika tulisan saya dimuat di koran, maka tulisan itu berulang kali saya baca. Seakan tidak percaya bahwa tulisan saya itu dimuat di koran. Itu tentu peristiwa sekian tahun yang lalu, ketika saya mengawali menjadi penulis media. Sungguh ada kebanggaan yang luar biasa ketika tulisan kita itu dipublis oleh media. Bahkan kegembiraan itu semakin bertambah ketika tulisan tersebut direspon oleh pembaca, misalnya melalui sms atau lainnya.

Menulis tentu adalah sebuah kebiasaan. Menulis bukan sesuatu yang tidak bisa dipelajari. Menulis akan menjadi habit ketika seseorang terus menerus melakukannya. Saya merasa betapa kosa kata dan kemampuan saya  menjadi semakin banyak , karena saya menulis setiap hari. Makanya, saya sangat beruntung saat ini karena saya bisa menuangkan apa saja yang saya pikirkan ke dalam tulisan refleksi harian. Tulisan sederhana atau light writing itu,  kemudian saya publis di blog saya dan juga dituangkan di website IAIN Sunan Ampel.

Sebagai seorang pimpinan perguruan tinggi tentu sangat mengharap bahwa semakin banyak tulisan para dosen dan mahasiswa yang bisa dipublis di media. Makanya saya selalu bersyukur, jika ada tulisan dosen atau mahasiwa yang dimuat di media. Saya sangat mengapresiasi dosen dan mahasiswa IAIN Sunan Ampel yang bisa menulis di media.

Meskipun saya tidak selalu mengucapkan selamat kepada para penulis (dosen atau mahasiswa) di media, akan tetapi tetap saja ada perasaan bangga yang membuncah ketika terdapat tulisan yang termuat di media.  Prof. Ab. A’la, Ahmad Muzakki, Biyanto, Masdar Hilmy, Wahidah, Habib Musthofa, Lukman Hakim, dan sebagainya yang selalu menulis di Koran tentu sangat membanggakan saya. Dan saya kemudian juga selalu berharap  semoga ada tulisan dari dosen atau mahasiswa yang lain. Makanya, ketika pagi ini muncul juga tulisan di kolom  Her View  di Koran Jawa Pos, maka saya merasakan betapa kegembiraan itu tersembul di hati saya.

Saya mungkin termasuk orang yang cerewet tentang tulisan di website IAIN Sunan Ampel. Jika ada tulisan atau berita yang memberitakan dosen atau lembaga IAIN Sunan Ampel dan belum dimasukkan ke dalam website, maka saya complain. Saya selalu bertanya “kenapa berita atau tulisan ini belum dimasukkan?” Hal ini semata-mata saya lakukan sebab saya ingin bahwa berita atau tulisan di website IAIN SA dan juga seluruh fakultas dan lembaga-lembaganya dapat dipublis dan dibaca orang.

Oleh karena itu, saya sungguh berharap bahwa di masa depan akan lahir semakin banyak penulis-penulis dari IAIN SA di dalam kerangka meneguhkan keinginan menjadikan IAIN SA sebagai kampus penulis.

Untuk mewujudkannya, maka kata kuncinya hanya satu yaitu kerja keras dan cerdas.

Wallahu a’lam bi al shawab.
.

Categories: Opini