HAKIKAT PESAN DAKWAH
Dakwah secara lughotan adalah ajakan atau seruan kepada jalan Allah. Hal ini senada dengan firman Allah dalam Surat An-Nahl, 125 yang artinya: “Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, mauidzoh hasanah dan bermujadalahlah dengan cara sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapatkan petunjuk.” Jalan Allah itu tidak lain adalah agama Islam.
Islam sesuai dengan namanya adalah agama keselamatan. Agama yang mengajarkan agar manusia memperoleh keselamatan baik di dunia maupun kelak di akhirat. Sebagai jalan keselamatan, maka pastilah bahwa orang yang beragama Islam akan mendahulukan keselamatan tersebut di dalam kehidupannya.
Kelebihan Islam sebagai institutionalized religion adalah pada kekuatan relasi dengan Tuhan di satu sisi dan relasi dengan sesama manusia di sisi lainnya. Keduanya menyatu dan tidak bisa dipisahkan. Relasi dengan Tuhan menjadi tidak bermakna jika tidak diikuti secara konstan dengan relasi dengan sesama manusia. Begitu pentingnya relasi dengan sesama manusia tersebut sampai-sampai Allah melaknat orang yang lebih tiga hari tidak saling bertegur sapa. Konsekuensinya, jika tidak bertegur sapa saja dibenci oleh Allah apalagi jika seseorang memutuskan tali persaudaraan disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya, ada faktor politik, seperti munculnya aliran Khawarij yang kemudian selalu mengkafirkan terhadap kelompok Sayyidina Ali bahkan kemudian berakibat terhadap pertumpahan darah. Ada juga faktor genealogi seperti munculnya aliran Syiah yang kemudian menjadi penyekat persaudaraan hingga sekarang. Dan semua itu menggunakan dalil agama sebagai penguat atau penginspirasi tindakan-tindakannya.
Dakwah Islam adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengajak umat manusia ke jalan Islam yang rahmatan lil alamin. Bukan hanya rahmatan lil muslimin tetapi juga rahmat bagi semuanya. Dakwah yang seperti ini tentu saja adalah dakwah yang di dalamnya momot dengan ajaran keselamatan tersebut. Tidak mungkin Islam akan memberi rahmat ketika Islam tidak mengajarkan keselamatan. Maka rahmat dan keselamatan adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Hikmah dalam konsepsi ini berarti ajakan yang berbasis pada konteks keselamatan umat manusia. Hikmah seringkali diikuti dengan kebijakan yang berarti bahwa hikmah tentu mengandung dimensi bijak, yaitu mengajak masuk ke dalam Islam dengan perdamaian dan keselamatan bukan mengajak masuk ke dalam Islam dengan kekerasan dan ketakutan. Pesan dakwah dengan demikian merupakan pesan perdamaian dan keselamatan tersebut.
Mengajak ke arah keselamatan dan perdamaian adalah sesuatu yang sangat logis. Hakikat kemanusian tertinggi adalah kerukunan, keharmonisan dan keselamatan. Jika kemudian dakwah bertentangan dengan tiga konsep di atas, pastilah akan ditolak. Di kedalaman hati manusia pastilah mendambakan tiga hal itu, jika ada yang tidak seperti itu, maka tentunya ada faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor itulah yang secara reduksionis disebut sebagai kepentingan atau fragmatic motives. Yaitu motif yang dalam banyak hal bercorak individual atau kelompok.
Dakwah Islam tentunya merupakan sarana untuk membangun dunia kemanusian dengan pernak-perniknya. Agar dunia kemanusiaan tersebut menjadi bermakna maka pesan dakwah mestilah bertujuan untuk membangun kemanusiaan. Yaitu untuk membangun kerukunan, keharmonisan dan keselamatan umat manusia. Melalui tiga tujuan antara ini, maka diharapkan akan terdapat tujuan akhir, yaitu masyarakat yang sejahtera dan diridloi oleh Allah swt.
Oleh karena itu jika sekarang masih ada dakwah yang tidak memuat tiga tujuan antara dan tujuan akhir tersebut dengan mengobarkan semangat kebencian dan permusuhan, maka dakwah seperti itu hanya akan mencederai Islam yang bermakna keselamatan.
Wallahu a’lam bi al-shawab.