• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

THE POWER OF WATER DAN KEARIFAN LOKAL

Seperti biasa jika saya sedang tidak memiliki kegiatan,  maka saya mesti mencari-cari kegiatan yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengisi waktu kosong. Bisa saja saya menulis apapun yang bisa saya tulis atau mencari-cari bahan bacaan yang saya rasa cocok.

Ketepatan di rumah ada tersedia cukup banyak buku dalam berbagai disiplin keilmuan, terutama ilmu agama dan ilmu social. Saya termasuk orang yang agak rajin membeli buku meskipun membacanya sangat tergantung pada ketersediaan waktu. Sebagai birokrat, sekurang-kurangnya, memang banyak terkendala waktu untuk membaca secara memadai.

Akan tetapi tentu saya harus bersyukur sebab masih dikaruniai kemampuan yang cukup baik untuk bisa membeli buku, meskipun waktu membacanya tidak tentu. Di rumah ada banyak buku yang saya beli dan belum sempat dibaca secara tuntas. Paling-paling pada bagian tertentu yang dibutuhkan saja yang saya abaca. Biasanya jika saya membutuhkan untuk kepentingan penulisan makalah atau lainnya.

Kemarin sore, 24/12/2010, saya sedang tidak ada kegiatan yang berarti. Maka saya cari bacaan yang saya anggap penting. Kemudian ketemulah buku tulisan Masaru Emoto yang berjudul The Secret Life of Water. Buku ini ternyata sudah cukup lama saya miliki, akan tetapi belum pernah saya baca. Bahkan sama sekali belum pernah saya lihat. Tiba-tiba saya tertarik untuk mengambil buku itu dan membacanya.

Astaghfirullah, ternyata buku ini sangat baik. Tentu tidak karena dicetak dengan cetakan dan kertas yang luks, akan tetapi kandungannya memang sangat menarik. Saya baca buku itu dengan penuh perhatian terutama yang menyangkut gambar-gambar Kristal air hasil jepretan foto yang kemudian diperbesar. Ternyata Kristal air itu sesuatu yang sangat menakjubkan. Saya sungguh merasakan bahwa air ternyata memang bukan sekedar benda biasa, akan tetapi bagian dari rahmat Allah swt yang sangat luar biasa.

Air yang dikenakan padanya ucapan yang menyenangkan ternyata memiliki Kristal yang sangat indah dan cantik, sedangkan air yang dikatakan dengan ungkapan yang tidak menyenangkan ternyata juga membentuk Kristal yang sebaliknya. Saya merasakan bahwa ini bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Akan tetapi karena segala sesuatunya memang memiliki keunikannya yang diberikan kepada Allah terhadap semua ciptaannya.

Kita memang menjadi tidak menghargai benda material  sebagai akibat modernisasi yang menganggap bahwa semua benda adalah obyek yang bisa dijadikan sebagai komoditas. Semua obyek yang bisa diperlakukan apa saja. Semua materi di dunia ini adalah obyek dan bukan subyek. Yang menjadi subyek hanyalah manusia tertentu.

Ketika kita melihat seluruh materi hanyalah obyek, maka kita bisa melakukan apa saja. Kita bisa melakukan illegal logging, karena hutan adalah obyek yang bisa dikomoditaskan. Kita melakukan perusakan terhadap laut dan benda-benda galian karena semuanya dianggap sebagai obyek. Bisa dikomersialkan.

Ketika semuanya sudah rusak barulah kita menyadari bahwa ternyata menjadikan materi hanya sebagai obyek tanpa memandangnya sebagai subyek, maka bisa rusaklah semua kehidupan di sekelilingnya. Ekosistem kita menjadi rusak. Dan akhirnya,  manusia juga yang menerima akibatnya yang sangat ekstrim. Banjir, longsor, gunung meletus dan sebagainya adalah bagian dari peringatan Tuhan kepada kita bahwa hendaknya kita menjadikan alam sebagai subyek yang harus dihargai.

Nabi Muhammad saw melarang kita untuk membunuh hewan, merusak tanaman dan sebagainya ketika haji dan tentu saja sepanjang hidup kita. Larangan itu tidak boleh dimaknai hanya ketika menjalankan ritual haji akan tetapi tentu sepanjang hidup kita. Kita dilarang untuk memubadzirkan air ketika berwudlu, artinya jika di dalam ibadah kita dilarang untuk memubadzirkan air apalagi ketika kita menjalankan kehidupan keseharian kita.

Sebagai bangsa kita sesungguhnya juga banyak memiliki local wisdom terkait dengan air. Misalnya terapi air yang diselenggarakan oleh orang tertentu, atau berziarah ke makam-makam para waliyullah dengan menjadikan air sebagai media untuk memperoleh berkah. Jangan diyakini bahwa berkah itu datang dari air itu, sebab kita akan jatuh kepada menyekutukan Tuhan secara sirr, atau syirik yang tersembunyi. Akan tetapi anggaplah dan hargailah bahwa air itu adalah medium yang mengantarai proses barakah itu.

Saya tidak tahu siapakah yang mengajarkan berziarah ke makan dan mengambil air dari makam keramat ini. Akan tetapi tradisi ini sudah ada jauh sebelum Islam datang ke Nusantara. Orang-orang alim di masa lalu sudah menyelenggarakannya. Jadi kira-kira tradisi ini kemudian diteruskan oleh sebagaian bangsa kita sebagai  suatu kebiasaan yang baik dan bermanfaat.

Tentu saja tidak semua orang menyetujui local wisdom ini sebagai tradisi yang sesuai dengan agamanya. Bisa saja orang berdebat tentang benar atau tidaknya tradisi ini. Boleh juga orang mencari dalil-dalil agama tentang kebenaran atau kesalahan tradisi ini. Akan tetapi yang jelas bahwa ada pembenaran empiris yang diungkapkan oleh Masaro Emoto tentang The Secret life of Water. Air yang didoakan oleh 500 orang ternyata memiliki Kristal yang sangat indah dibanding yang tidak didoakan.

Jadi, rasanya ada  local wisdom yang memiliki pembenaran empiris termasuk juga tentang air yang memiliki keajaiban Kristal tersebut.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini