• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENGEMBANGKAN AKSES PENDIDIKAN

Ada sesuatu yang istimewa pada hari Jum’at, 3/12/2010, yaitu IAIN Sunan Ampel kedatangan tamu Istimewa para anggota DPR RI yang terdiri dari anggota Komisi X dan VIII, yang memang melakukan kunjungan kerja di IAIN Sunan Ampel. Mereka dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI, Heri Ahmadi dan sebelas anggota DPR lainnya. Selain itu juga wakil ketua Komisi VIII, Zainuddin. Acara kunjungan ini memang secara sengaja ingin memperoleh informasi tentang pendidikan di Jawa Timur.

Sebagaimana pertemuan sebelumnya, bahwa agenda pertemuan ini adalah untuk membahas Madrasah Diniyah dan konversi IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel. Saya tentu sangat berbahagia sebab rencana besar IAIN Sunan Ampel untuk mengkonversikan dirinya menjadi UIN Sunan Ampel memperoleh sambutan dan perhatian dari penentu kebijakan pendidikan di negeri ini.

Sebagaimana yang saya jelaskah sebelumnya bahwa kedatangan Komisi VIII dan Komisi X DPR RI adalah untuk memperoleh input tentang pelaksanaan Madrasah Diniyah dan konversi IAIN Sunan Ampel. Sebagai pimpinan perguruan tinggi yang memang berkeinginan untuk memberikan akses secara lebih luas kepada masyarakat untuk mengakses pendidikan, maka yang harus dijelaskan adalah bagaimana lembaga pendidikan yang akan diubah statusnya tersebut kemudian bisa memberikan akses yang memang lebih luas.

Di Jawa Timur saja, kira-kira terdapat sebanyak 7000 pesantren yang memiliki madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah dan juga pendidikan umum seperti SMA dan pendidikan kejuruan seperti SMK dan sebagainya. Sehingga alumni sekolah atau madrasah yang berada di bawah pesantren tentu sangat banyak. Sayangnya saya belum memperoleh data riilnya. Akan tetapi yang jelas bahwa jumlahnya banyak dan sebagian besar memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Mereka adalah alumni pendidikan dengan kualifikasi yang belum maju. Sehingga tidak mungkin mereka akan bersaing dengan lulusan pendidikan umum lainnya dalam berkompetisi untuk memasuki jenjang pendidikan bermutu seperti ITB, ITS, UI, UGM dan sebagainya. Makanya, harus ada lembaga pendidikan yang mampu menampung mereka di dalam usaha meneruskan pendidikannya.

Dari sisi inilah maka keinginan untuk berubah menjadi UIN memiliki fungsi strategis, yaitu untuk memberikan akses secara luas kepada alumni pesantren dan lainnya yang memiliki keinginan untuk maju di dalam pendidikannya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini