PENGEMBANGAN MADRASAH DINIYAH DI INDONESIA
Di dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh DPR RI, gabungan Komisi VIII dan X, dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur, IAIN Sunan Ampel dan dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka ada beberapa hal menarik, yaitu tentang bagaimana pengalaman Provinsi Jawa Timur di dalam pengembangan Pendidikan Madrasah Diniyah di tengah keinginan untuk mengembangkan akses pendidikan yang lebih luas.
Memang harus diakui bahwa pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia masih belum maju. Artinya, bahwa keadaannya memang masih memprihatinkan. Ada banyak hal yang perlu dikembangkan. Misalnya guru, proses pembelajaran, anggaran, sarana dan prasarana dan sebagainya.
Oleh karena itu, ketika dipertanyakan tentang bagaimana kondisi riil tentang pendidikan agama dan keagamaan dalam kaitannya dengan standart nasional pendidikan yang telah dicanangkan dengan Badan Standart Nasional Pendidikan, maka jawabannya adalah masih jauh panggang dari api. Artinya, bahwa keadaan pendidikan agama dan keagamaan masih berada di bawah standart.
Pendidikan formal yang berada di bawah kementerian agama saja masih membutuhkan sentuhan pengembangan yang sangat tinggi, apalagi pendidikan non formal, seperti madrasah diniyah yang memang merupakan pendidikan berbasis masyarakat secara menyeluruh. Sehingga ketika masih diragukan tentang kualitas pendidikannya tentu juga sangat wajar.
Terkait dengan hal ini, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur lalu mengembangkan program untuk memberikan akses yang lebih luas kepada pendidikan agama dan keagamaan agar lebih berkualitas. Di antara program yang dikembangkan adalah pemberian akses kepada para guru madrasah diniyah untuk memperoleh kesetaraan dengan program strata satu dan kemudian juga pemberian Bantuan Sosial Daerah kepada para siswa atau santri di Madrasah diniyah.
Program ini tentu sangat strategis di tengah keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan madrasah diniyah merupakan lembaga khas di Indonesia. Lembaga pendidikan ini sudah ada semenjak Islamisasi di Nusantara. Semula memang hanya sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan ahli-ahli agama agar pengetahuan agamanya sangat mendalam.
Namun demikian, seirama dengan perkembangan zaman, maka program pendidikan diniyah juga ikut berkembang. Yaitu menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya untuk pendalaman agama akan tetapi juga pengembangan pengetahuan agama dan umum. Di dalam hal ini, maka selain memperoleh pengetahuan agama yang sangat baik juga memperoleh pengetahuan umum untuk mengikuti penyetaraan.
Oleh karena itu, ada tiga hal yang penting yang dapat diambil manfaatnya dari program penyetaraan madin dan Bosda khusus santri madin. Pertama, bahwa pemberian akses penyetaraan bagi guru madin adalah langkah yang sangat baik dalam kerangka untuk meningkatkan akses pendidikan. Kedua, pemberian bantuan kepada para santri yang mengambil program madin adalah langkah yang sangat strategis dalam kerangka pemberian akses bagi para santri untuk memperoleh pendidikan yang baik. Sudah menjadi realitas empiris bahwa pendidikan adalah instrumen yang paling baik dalam rangka untuk peningkatan SDM. Ketiga, memang sangat diperlukan pemihakan kebijakan kepada kaum dhuafa dalam rangka mengakses pendidikan. Kebijakan untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan harus ditekankan di tengah keinginan bersama untuk melihat pendidikan Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Dengan demikian, dukungan anggota DPR untuk mengembangkan program madin sebagai program nasional tentu sangat diperlukan. Bagaimanapun juga DPR memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan dan legislasi dan penganggaran untuk mendukung terlaksananya program ini.
Wallahu a’lam bi al shawab.