USAHA DAN KESUKSESAN
Ada banyak kata untuk menggambarkan keinginan kita mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Kata itu misalnya I will do my best, to be the best, to be the winner dan sebagainya. Ungkapan ini mengandung makna tentang keinginan kita untuk mencapai sesuatu dengan cara tertentu. Saya melihat bahwa di dalam ungkapan itu terdapat serangkaian semangat yang tinggi untuk memperoleh derajat kualitas tertentu.
Usaha adalah sesuatu yang lazim dilakukan oleh seseorang di dalam kehidupannya. Jika orang ingin mencapai sesuatu atau tahapan atau kualitas tertentu, maka selalu yang dilakukannya adalah berusaha secara maksimal atau yang disebut sebagai kerja keras. Banyak manusia yang bisa memperoleh derajat tertentu karena usahanya yang sangat keras.
Para Nabi yang dipandu oleh wahyu Allah swt juga pekerja yang sangat keras. Mereka yang dikenal sebagai ulul azmi adalah para Nabi yang di dalam melakukan usaha dakwahnya memperoleh tantangan yang luar biasa. Nabi Nuh a.s, dalam waktu ratusan tahun, hanya memperoleh pengikut yang jumlahnya sangat terbatas. Nabi Musa a.s, yang harus berdakwah kepada raja Fir’aun yang mengaku Tuhan, Nabi Isa a.s, yang berdakwah di kalangan raja-raja yang sangat dzalim, Nabi Ibrahim a.s, yang juga harus berdakwah kepada raja yang sangat dzalim dan Nabi Muhammad saw juga berdakwah kepada masyarakat Quraisy yang sangat kolot dan paganistik.
Nabi yang memperoleh wahyu juga manusia yang bekerja sangat keras di dalam melakukan dakwahnya kepada jalan Allah. Meskipun mendapatkan wahyu tetapi tidak berarti bahwa segalanya bisa dilakukan dengan mudah. Ternyata bermandi keringat dan air mata. Tidak hanya berdiplomasi akan tetapi juga dengan peperangan dan penaklukan. Semuanya tentu menggambarkan bahwa usaha keras adalah kata kunci penting di dalam kehidupan ini.
Di dalam dunia akademik-ilmiah kita jumpai nama-nama Albert Einstein, Issac Newton, dan sebagainya juga karena usahanya yang sangat keras untuk menemukan sesuatu. Stephen Hawking yang ateis juga menemukan sesuatu di dalam karya-karya akademiknya karena ketekunannya di dalam menemukan sesuatu.
Di bidang ekonomi, misalnya ada nama Mohamad Yunus dari Bangladesh juga menjadi orang yang bisa berbuat banyak untuk umat manusia di negaranya karena usahanya yang tidak kenal lelah. Dia bisa mengembangkan Grameen Bank sebagai banknya kaum dhuafa’ tentu karena usahanya yang tidak kenal lelah dan semangat yang luar biasa tinggi.
Di dalam jajaran politisi di Indonesia, maka nama Soekarno dan Hatta bisa menjadi proklamator kemerdekaan negeri ini juga disebabkan oleh perjuangannya yang tanpa mengenal lelah tentang bagaimana caranya memerdekakan negeri ini. Semua dilakukannya dengan kerja keras dan tanpa mengenal lelah. Indonesia ini mesti berhutang budi kepada para pahlawan bangsa yang dengan usahanya sehingga Indonesia kita ini bisa merdeka seperti sekarang.
Makanya tentu tidak salah jika di setiap upacara bendera atau acara yang dianggap penting dilakukanlah acara mengheningkan cipta untuk para pahlawan bangsa, sebab mereka memang orang yang sangat pantas untuk memperoleh penghormatan yang layak sebagai pejuang kemerdekaan negeri ini.
Untuk mencapai tujuan kesuksesan, maka tidak ada kata lain kecuali kerja keras. Siapa yang tidak mau bekerja keras jangan pernah bermimpi untuk mencapai kesuksesan. Untuk menjadi “to be the winner”, maka diperlukan serangkaian usaha yang sangat keras dan semangat yang tanpa lelah untuk mencapainya.
Maka ketika kita berbicara kesuksesan individu atau lembaga, maka yang harus dikedepankan adalah kerja keras. Tanpa keinginan dan kemauan untuk bekerja keras, kiranya kata sukses hanya ada di dalam mimpi. Mimpi saja tidak cukup, sebab mimpi yang akan menjadi kenyataan adalah mimpi yang kemudian diusahakan pencapaiannya.
Oleh karena itu, jika IAIN Sunan Ampel ingin maju sejajar dengan lainnya, maka semua civitas akademikanya harus bekerja keras. Selama hampir dua tahun saya memimpin IAIN Sunan Ampel, saya telah merasakan pahit getirnya usaha untuk mengembangkan IAIN Sunan Ampel tersebut.
Adakalanya, sukses yang sudah di depan mata bisa terganggu karena ketidaksiapan kita untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang sangat cepat dan menentukan. Oleh karena itu, maka usaha keras juga harus dibarengi dengan kemampuan membaca arus perubahan cepat yang kiranya akan terjadi.
Sungguh kita harus terus berusaha, berdoa dan baru kemudian tawakkal atau pasrah atas takdir Tuhan. Bekerja keras tentu menjadi persyaratan utama untuk mencapai kesuksesan, dan kemudian dibarengi dengan doa sebagai bagian dari keyakinan akan takdir Tuhan dan kemudian hasil akhirnya, Tuhanlah yang menentukan.
Wallahu a’lam bi al shawab.