• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KPID AWARDS BAGI SIARAN RADIO DAN TELEVISI

Saya merasakan betapa sangat senang  tadi malam, 26/11/2010, sebab saya termasuk yang diundang oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur dalam rangka KPID Award 2010. Acara ini dihadiri oleh Wagub jawa Timur, Gus Ipul, yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, sebab Pak De (sebutan Gubernur Jawa Timur) sedang mengikuti acara Kongres Alumni ke 2 GMNI, yang kemarin dibuka oleh Wakil Presiden, Boediono.

Acara ini didukung penuh oleh seluruh televisi dan radio se Jawa Timur dan disiarkan secara langsung  oleh JTV di ruang Amarta, Hotel Singgasana Surabaya. Saya juga memperoleh kesempatan untuk mewakili tokoh Jawa Timur dalam rangka menyambut acara ini dan juga menyerahkan trophy dan uang kepada pemenang di bidang siaran “in depth news and features”.

Di dalam tanggapan saya tentang KPID Awards yang diberikan kepada radio dan televisi Jawa Timur saya nyatakan bahwa televisi memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat, maka content siaran radio dan televisi harus memberikan gambaran tentang bagaimana mengedepankan moralitas kebangsaan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Ungkapan ini saya nyatakan mengingat bahwa akhir-akhir ini banyak orang yang kecewa terhadap siaran televisi yang lebih mengedepankan dimensi entertainment saja ketimbang news. Padahal yang semestinya, bahwa radio dan televisi –khususnya televisi—memegang tanggungjawab yang besar di dalam kerangka mendidik masyarakat ke arah yang lebih cerdas dan bermoral.

Ada banyak kritik terhadap dunia televisi,  khususnya yang hanya mengangkat gossip di seputar artis dan sinetron yang penuh dengan keculasan, konflik dan sebagainya. Dan juga banyak acara yang dibuat sebagai sebuah duplikasi,  baik dari siaran televisi luar negeri atau dalam negeri. Maka, Gus Ipul menegaskan,  bahwa hendaknya televisi dan radio membuat acara siaran yang kreatif dan inovatif. Jangan hanya mengkopi acara yang ngetren saja tanpa ada upaya untuk melakukan sesuatu yang baru, bermanfaat dan bermoral.

Di dalam acara KPID Awards 2010, memang hanya ada tiga kategori yang diperebutkan, yaitu:  in depth news and features, talk show, dan entertainment. Masing-masing dipilih empat pemenang, baik untuk radio maupun televisi lokal, dari tujuh yang dinominasikan.

 Yang menarik adalah pemenang untuk berbagai kategori tidak hanya dimonopoli radio atau televisi Surabaya, akan tetapi juga radio dan televisi daerah. Tentu ini memberikan gambaran bahwa kreativitas siaran radio dan televisi bukan hanya monopoli media siaran perkotaan (Surabaya dan TV Lokal-Nasional), akan tetapi juga media siaran di daerah.

Media adalah pilar keempat di dalam negara demokrasi. Media memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah kemampuan media untuk membentuk public opinion. Apa yang diberitakan oleh media adalah apa yang akan menjadi pembicaraan publik. Di dalam konsepsi ilmu komunikasi disebut sebagai agenda setting, artinya bahwa media bisa memilih dan memilah mana yang dianggap penting dan bisa diberitakan untuk menjadi opini publik.

Media siaran bisa menjadi salah satu alat kontrol bagi penyelenggaran negara. Melalui perannya yang sangat penting ini, maka pantas jika media dapat memainkan peran yang sangat signifikan di dalam berbagai event. Jika terjadi pilkada, maka media siaran juga sangat ramai dengan berita tentang pilkada. Hanya yang penting untuk dipikirkan dan dilakukan adalah bagaimana membangun media siaran yang independent di tengah tekanan kapitalisme, tekanan structural dan sebagainya.

KPID Awards 2010 memang bisa menjadi ajang bagi penghargaan terhadap kreativitas dunia media siaran. Jika kita cermati yang menjadi pemenang di berbagai kategori tersebut, maka sangat tampak adanya keinginan dari dewan  juri untuk memberikan apresiasi kepada media siaran yang dekat dengan “rakyat”, misalnya tentang acara “Gay dibenci tetapi dibutuhkan,” atau “Mengentas PSK dari Jeratan Bank Titil”, dan sebagainya.

Sayangnya bahwa saya tidak hafal seluruh acara siaran media yang memenangkan tiga kategori ini. Namun secara umum bisa dinyatakan bahwa juri KPID Awards yang terdiri dari Suko Widodo, Zawawi Imron, Rahma Ida dan lainnya ini memang mengedepankan tentang kreativitas awak media siaran di dalam melestarikan dan mengembangkan local wisdom atau kearifan local di dalam siarannya.

Memang sebaiknya ke depan harus ada siaran televisi atau radio yang mempunyai komitmen di dalam pengembangan berbagai kearifan lokal dalam berbagai variasinya. Kita tidak hanya memperoleh siaran sinetron atau drama radio yang mengedepankan konflik dari satu siaran ke siaran lainnya. Namun masyarakat kita perlu juga diberikan informasi tentang apa yang bisa dilakukan oleh rakyat Indonesia di dalam mengangkat citra diri bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, melalui KPID Awards kita sungguh berharap bahwa ke depan akan memunculkan berbagai program siaran inovatif yang bisa menjadi barometer produk siaran radio dan televisi yang berkualitas.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini