• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMBANGUN KEMITRAAN PENDIDIKAN MELALUI PERUSAHAAN

Hari ini saya diundang oleh PT Djarum, sebuah perusahaan rokok terkenal di Indonesia dalam paket kegiatan penerimaan Beasiswa Djarum yang dikenal dengan Beswan Djarum atau singkatan dari Beasiswawan Djarum. Semula penerima penerima beasiswa Djarum ini tergabung di dalam Ikatan Penerima Beasiswa Djarum (IPBD) yang menjadi cikal bakal lahirnya Beswan Djarum yang sekarang dikenal sebagai ikatan penerima beasiswa Djarum.

Kepedulian PT Djarum dalam dunia pendidikan memang telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Bagi IAIN Sunan Ampel, maka kehadiran Beasiswa Djarum dimulai pada tahun 1988, yang diantara penerima beasiswa tersebut adalah Suhermanto Dja’far dan A. Choliq Baya. Pada waktu itu, penerima besaiswa di IAIN Sunan Ampel sebanyak 10 orang, dengan masing-masing fakultas memperoleh dua orang mahasiswa.

Penerima beasiswa Djarum memang diseleksi secara ketat. Pada tahap awal yang bisa menerima beasiswa adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang sangat tinggi di masing-masing fakultas. Saat itu memang hanya sedikit badan nasional yang memberikan beasiswa. Antara lain adalah Beasiswa Supersemar, sebuah yayasan pemberi beasiswa yang memperoleh dukungan dari pemerintah. Kemudian beasiswa Djarum yang juga memiliki komitmen untuk memberikan dukungan bagi para mahasiswa yang memiliki prestasi.

Disebabkan oleh pemilihan yang sangat ketat bagi penerima beasiswa, maka impak pemberian beasiswa ini sangat signifikan. Di antara lulusannya ada yang menjadi dosen, wartawan, pegawai negeri , politisi dan juga pengusaha.  Sebut misalnya, Suhermant Dja’far adalah dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel dan A. Choliq Baya adalah pimpinan Radar Banyuwangi Jawa Pos. Selain  itu juga terdapat sekian banyak nama yang telah menggeluti dunia pekerjaan baik sebagai PNS, pengusaha, politisi atau lainnya.

Hingga tahun 2010, maka penerima beasiswa Djarum di IAIN Sunan Ampel sebanyak 125 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah sesuai dengan lahan pengabdian dan pekerjaannya. Sebagai konsekuensi dari penerima beasiswa yang rata-rata adalah mahasiswa terbaik, maka mereka juga menjadi orang yang terbaik juga di dalam bidangnya masing-masing. Bahkan angkatan ke 3 dari penerima beasiswa Djarum seluruhnya terserap di Kementerian Agama.

Pemberian beasiswa Djarum kepada mahasiswa adalah langkah yang sangat strategis. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa dunia pendidikan adalah medan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sangat penting. Hingga saat ini, instrumen penting di dalam pengembangan SDM adalah melalui pendidikan. Maka, langkah yang diambil oleh manajemen PT Djarum untuk terlibat di dalam pendidikan bangsa melalui pemberian beasiswa kepada anak-anak cerdas di Indonesia merupakan langkah yang on the right track.

Ke depan tentu yang harus dipikirkan adalah bagaimana keterlibatan PT Djarum secara lebih menyeluruh di dalam proses pendidikan. Menurut saya, yang juga penting untuk dilakukan adalah bagaimana memberdayakan mahasiswa agar semakin peka terhadap dunia enterpreunership. Hal ini dirasakan penting mengingat bahwa ke depan yang dibutuhkan oleh negeri ini adalah  para wirausahawan yang memiliki kepekaan di dalam mengembangkan ekonomi masyarakat.

Jika di Singapura peluang untuk menjadi wirausahawan itu sangat terbuka lebar yang disebabkan oleh kepekaan generasi mudanya untuk berwirausaha, maka tentu diharapkan di Indonesia juga terjadi hal yang sama. Kepekaan berwirausaha tentu bisa dibangkitkan melalui berbagai pelatihan yang terstruktur. Makanya, membimbing mereka agar memiliki kepekaan berwirausaha dirasakan sebagai sesuatu yang sangat penting. 

Jadi, sebagian Corporate Social Responsibility (CSR) PT Djarum tentu harus dapat digunakan untuk membangun kemitraan dengan pendidikan tinggi agar arah pendidikan yang berbasis kewirausahaan yang sekarang sedang on fire akan dapat dicapai lebih cepat. Di dalam hal ini maka yang juga penting adalah memberikan voucher bagi mahasiswa yang memiliki sensitivitas di bidang enterprenership.

Rasanya memang dibutuhkan pemihakan yang jauh lebih mendalam untuk mengembangkan dunia pendidikan Indonesia agar para alumninya siap memasuki kawasan pekerjaan, yang salah satunya adalah melalui kepekaan entrepreneurship ini.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini