IAIN SUNAN AMPEL DI TENGAH PERUBAHAN
Setiap perubahan pasti akan membawa konsekuensi tertentu, baik yang negative maupun positif. Bagi orang yang menghendaki perubahan sebagai inti di dalam kehidupannya, maka dia tidak akan silau setiap ada perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Orang yang memiliki insting perubahan, maka dia dengan kemampuan prediktifnya akan bisa mencandra apa yang akan terjadi, jika terdapat fenomena yang sekarang sedang terjadi.
Memang, secara teoretik bahwa ada dua macam perubahan, yaitu perubahan yang evolusioner dan perubahan yang revolusioner. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat. Tetapi di antara dua corak perubahan tersebut, kemudian muncul satu konsep perubahan yang akseleratif atau perubahan yang dipercepat untuk menuju satu titik kepentingan tertentu. Pembangunan dengan segala atributnya adalah perubahan yang bercorak akseleratif tersebut.
Kita tentu saja berharap agar perubahan yang terjadi akan selalu mengarah kepada perubahan yang positif. Artinya perubahan tersebut relevan dengan visi dan misi besar yang berkait kelindan dengan pembangunan bangsa secara menyeluruh. Pembangunan atau pengembangan yang kita lakukan adalah pengembangan yang memiliki relevansi dengan tujuan pembangunan nasional. Yaitu pembangunan mental spiritual dan pembangunan fisikal, yang semuanya ditujukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
IAIN didirikan oleh para pendirinya tentu saja dengan visi dan misi membantu pemerintah di dalam mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut. Maka, visi yang dibangun oleh IAIN dan khususnya IAIN Sunan Ampel adalah untuk menjadi center of excellence pengembangan ilmu keislaman multidispliner melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang berbasis pada cita-cita kebangsaan dan keislaman.
Untuk mencapai tujuan itu, maka mestilah dilakukan perubahan secara mendasar. Di antara perubahan mendasar itu adalah pengembangan bangunan fisik dan insfrastruktur pendidikan di dalamnya serta capacity building yang sangat mendasar. Bagaimana kita akan menjadi ekselen, jika fasilitas untuk menjadi ekselen itu tidak didapatkan di dalamnya dan para agennya juga tidak ekselen sebagaimana tuntutan perubahan tersebut.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh IDB Mission untuk IAIN Sunan Ampel, maka kampus ini harus menjadi ekselen dalam tiga hal: yaitu memiliki sarana dan prasarana kampus yang bisa menjadi ikon kampus Islami melalui bangunan yang megah dan indah serta berciri khas, kemudian menjadi pusat pengembangan ilmu ekonomi syariah dan sekaligus pemberdayaan masyarakat Islam secara umum dan menjadi pusat pengembangan kapasitas pembelajaran bagi penyiapan guru-guru yang akan bertugas membangun manusia Indonesia yang andal.
Oleh karena itu, maka IDB Mission sangat mengapresiasi terhadap rencana pembangunan twin tower yang akan berciri khas “asmaul Husna”. Gedung twin tower berlantai Sembilan itu memiliki filosofi angka 99 yang merupakan angka keramat terkait dengan “nama-nama Allah”. Kemudian gedung penyambung antara satu tower dengan lainnya dihiasai dengan 99 asma Allah yang mesti diagungkan.
Keinginan seperti ini tidak akan bisa dilampaui dengan hanya mengandalkan kemampuan anggaran yang diperoleh melalui APBN. Maka sebagaimana yang sering saya nyatakan bahwa untuk mencapai mimpi pengembangan IAIN Sunan Ampel seperti yang diimpikan itu, maka butuh waktu 70 tahun. Maka melalui skema pengembangan yang dilakukan oleh IDB, maka kita bisa memotong waktu 70 tahun itu menjadi tiga atau empat tahun saja.
Oleh karena itu, rasanya menjadi aneh, jika kemudian masih ada orang yang kemudian melalui pemikiran sempit lalu mempertanyakan tujuan pengembangan IAIN Sunan Ampel melalui skema loan dari IDB ini. Kita tentu tidak boleh menjadi orang sebagaimana ibarat “katak di dalam tempurung”. Dia merasa suaranya paling nyaring, padahal dia tidak tahu bahwa dia berada di dalam tempurung, sehingga tidak diketahui bahwa di luar banyak suara yang lebih nyaring. Dan dia tidak tahu bahwa di luar ada banyak hal yang terkait dengan perubahan-perubahan.
Kita semua tentu menginginkan bahwa kita memiliki sikap kebersamaan dalam mencapai semua tujuan percepatan pengembangan IAIN Sunan Ampel. Sebab tanpa kebersamaan, maka mimpi besar untuk melakukan perubahan agar IAIN Sunan Ampel sejajar dengan lainnya tidak akan pernah tercapai.
Di tengah perubahan yang terus terjadi, maka kita tidak boleh tidur atau bahkan menghambat perubahan yang bermuara pada kebaikan dan kemanfaatan. Jika itu yang dilakukan maka kita termasuk orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah. Orang yang menghambat pengembangan menuju ke arah kebaikan hakikatnya adalah orang yang mengingkari terhadap kenikmatan Allah yang akan diberikan kepadanya.
Maka memberikan dukungan terhadap pengembangan IAIN Sunan Ampel agar sejajar dengan yang lain dan menjadi ekselen dalam aspek pendidikannya, merupakan kewajiban seluruh civitas akademika IAIN Sunan Ampel. Dosen, karyawan dan mahasiswa semestinya memiliki kepedulian yang lebih untuk pengembangan IAIN Sunan Ampel di masa yang akan datang.
Wallahu a’lam bi al shawab.